Jam istirahat berbunyi sedaritadi, membuat kantin yang awalnya sepi menjadi sangat ramai, hampir semua murid berada di sana, bukan tanpa sebab mereka berada di sana, selain mereka berniat makan, mereka juga berniat melihat keuwuan dua pasangan sejoli yang sangat romantis itu, tanpa kedua sejoli di mabuk cinta itu sadari, semua orang yang ada di sekolahan ini dan juga sekolahan lainnya sudah sepakat memberikan mereka gelar sebagai pasangan the perfect couple.
Di lain sisi masih di tempat yang sama, tanpa perduli akan sekitar, Raina masih khusyuk menerima suapan dari aldebaran, mengabaikan pekikan iri yang di tunjukkan kepadanya, setelah piring berisikan nasi goreng itu telah habis, dengan cekatan aldebaran menyerahkan minuman nya kepada Raina, padahal Raina memiliki minuman sendiri.
Ketenangan Raina berhenti di saat itu juga saat seseorang berjalan ke arah diri nya, wajah Raina yang ingin mendongak melihat siapa orang yang ada di belakang nya pun terhenti saat seseorang tersebut menarik rambut Raina sekuat mungkin, Raina yang mendapatkan prilaku spontan orang di belakang nya hanya diam meringis menahan sakit, sedangkan aldebaran dan andra yang melihat itu mengeram marah.
Brak
Setelah menggebrak meja di depan nya, aldebaran dengan amarah di ujung tanduk langsung mendorong orang yang berani memberikan rasa sakit kepada tunangan nya itu secara keras, sampai-sampai orang tersebut menabrak meja di belakang nya, karena kejadian itu bagian tertentu seragam nya dipenuhi noda kuah makanan dan minuman, bahkan rambut nya terkena sedikit kuah bakso.
Orang tersebut yang ingin marah pun tak bisa, karena yang melakukan hal tersebut adalah anak pemilik sekolahan, dengan perasaan marah dan menahan malu, orang tersebut pun berdiri, berjalan ke arah Raina ingin menampar wajah Raina, tetapi semua itu sia-sia saat aldebaran mencengkram erat pergelangan tangan orang tersebut, membuat sang empu yang merasakan betapa sakitnya itupun meringis menahan tangis, karena ini bukan waktunya menangis, tetapi tekat ia yang harus mempermalukan Raina sangat tinggi.
"Kenapa kamu belain dia sih al, kamu gak nyadar apa kalau dia itu manfaatin kamu, dia deketin kamu cuma mau numpang tenar sama kamu, lihat tuh mukanya sok polos" Aldebaran yang mendengar itu tersenyum sinis, cengkraman di lengan nya berganti cekikan di leher orang tersebut.
Semua juga tahu bahwa di sini yang sangat bergantung adalah aldebaran, dari awal aldebaran lah yang menarik Raina kedalam kehidupan nya, dari awal aldebaran lah yang sangat bergantung pada Raina, tanpa Raina aldebaran bukanlah siapa-siapa, karena jika Raina pergi, kehidupan aldebaran akan seperti dulu, monoton, sepi dan hitam.
Dengan adanya Raina aldebaran bisa merasakan warna dari kehidupan, arti dari takut kehilangan, apa itu namanya cinta, bagaimana rasanya bahagia, bagaimana rasanya tertawa dan bagaimana rasanya melindungi orang yang sangat ia cintai. Aldebaran bisa merasakan itu, jika saja Raina tak ada di dalam hidupnya, mungkin aldebaran tak akan pernah bisa merasakan itu semua, karena menurut nya dulu, jeritan kesakitan adalah kebahagiaan tersendiri baginya, keheningan dan kesunyian adalah teman hidup nya.
Karena Raina dia bisa meninggalkan kebiasaan-biasaan buruk nya, selama ia membara Raina di dalam kehidupan nya, maka selama itu juga aldebaran berhenti menyiksa maupun membunuh seseorang, karena semua itu ia lakukan hanya untuk membuat gadis nya nyaman, dan tak memeiliki perasaan takut kepada nya.
"Gue ingetin sama lo, dari awal, gua yang ngejar-ngejar dia, gua yang suka dulu sama dia, dan gue yang bawa dia di kehidupan gue, paham lo'' semua orang yang ada di kantin hanya diam menahan tubuh mereka yang merinding akibat ucapan aldebaran yang sangat dingin itu.
" K-kenapa ka-kamu ma-mau sa-sama dia, pa-dahal a-ku u-dah nge-jar-nge-jar ka-mu da-ri du-lu" Ucap orang tersebut yang terbata-bata menahan sakit akibat cekikan aldebaran, bahkan ia kesusahan bernafas karena itu.
Tanpa perduli dengan kesakitan orang tersebut, aldebaran tanpa ada rasa manusiawi melemparkan tubuh cewek yang ia cekik, ia tak perduli bahwa orang yang ia cekik adalah seorang perempuan, mau apapun jenis kelamin nya, jika berani memberikan rasa sakit pada kekasihnya, walaupun sedikit saja, aldebaran akan membantu orang tersebut menemui ajalnya lebih awal, agar malaikat tak harus kesusahan mengambil nyawa orang seperti itu.
Aldebaran maju menghampiri orang yang ia lempar tadi, akan aldebaran tunjukkan kepada semua orang, siapa dirinya yang sebenarnya, agar semua orang berfikir seribu kali untuk memiliki niat mencelakai gadis kesayangan nya itu.
"Tangan ini udah berani memulai gadis ku" Ucap dingin aldebaran sembari mengeluarkan belati kecil yang selalu ia bawa kemana-mana, aldebaran berjongkok tepat di samping orang tersebut yang sudah terkapar menahan sakit di seluruh tubuh nya.
Tak mau membuang waktu lebih lama, aldebaran menancapkan belati kecilnya di telapak tangan orang tersebut, jeritan kesakitan menggema di ruangan tersebut, orang-orang yang melihat itu hanya bergidik ngeri, mereka takut jika mereka ikut campur Maka mereka lah korban selanjutnya, beberapa orang yang pada dasarnya tak suka dengan darah langsung mual di tempat, bahkan ada juga yang keluar dari kantin karena tak kuat melihat hal yang aldebaran lakukan.
Setelah memberi ukiran indah di telapak tangan mangsanya, aldebaran berpindah mengukir di pipi kiri orang tersebut, mengabaikan jeritan kesakitan dan permohonan mangsa, salahkan sendiri orang tersebut yang berhasil membangunkan jiwa iblis seorang aldebaran, dia yang ingin mempermalukan Raina karena api cemburu yang sudah tak terbendung berganti terbalik jadi dia yang harus menahan sakit di seluruh tubuh nya.
Bau anyir seketika memenuhi kantin saat aldebaran mencongkel mata cewek yang jadi mangsa nya itu, puas dengan apa yang dirinya lakukan, aldebaran berdiri, menyuruh seseorang kepercayaan nya untuk membersihkan semua kekacauan ini, tak lupa ia juga menyuruh orang untuk membungkam mulut semua orang yang ada di kantin dengan ancaman jika berani buka suara atas tindakan nya itu, lagipula siapa yang berani nenegur bahkan memberi hukum pada aldebaran.
"Untuk kalian semua, berani nyentuh milik gue walaupun seujung kuku, maka gue gak akan segan-segan melakukan hal yang lebih parah dari ini" Setelah mengatakan itu aldebaran berjalan menuju ke arah Raina yang masih syok atas apa yang terjadi, membopong tubuh sang tunangan menuju rooftop, Sesampainya di sana aldebaran duduk memangku Raina dengan posisi Raina menghadap dirinya, mrmbelai rambut panjang nan halus gadis nya.
"Rambut nya masih sakit? " Raina menggeleng sebagai jawaban lembut aldebaran, ketahuilah jika Raina mati-matian menahan takut berada di sekali aldebaran, tubuhnya saja sudah bergetar, takut jika sewaktu-waktu aldebaran menyakiti dirinya, persis seperti apa yang tadi aldebaran lakukan kepada cewek tadi.
"Kamu takut? "
"Ha?, ti-tidak" Hembusan nafas kasar aldebaran keluarkan saat merasakan tubuh gadis nya bergetar hebat di pangkuannya, tak mau gadis nya ketakutan, aldebaran menarik Raina kedalam pelukan hangat nya, memberi tahu bahwa ia tak akan pernah menyakiti dirinya.
"Aku gak akan nyakiti kamu sayang, percayalah bahwa aku melakukan ini semua hanya untuk melindungi mu, mana tega aku menyakiti orang yang paling aku cintai, melihat kamu sakit saja membuat hatiku nyeri, apalagi menyakiti mu" Terang aldebaran tepat di telinga Raina.
"Kamu tadi menakuti aku" Gumam Raina yang berada di pelukan hangat aldebaran.
"Maaf ya sayang, gak lagi ngelakuin ini di depan kamu, janji" Raina menganggukan kepala nya, membalas pelukan hangat aldebaran dengan erat, wajahnya di gesek-gesekkan di dada bidang aldebaran sebelum menaruh wajahnya di lekukan leher sang pujaan hati, menghirup wangi mint yang sangat menyegarkan.
Maaf baru up, soalnya tadi malam gue ada acara keluarga samapai jam 10 malam, setelah acara maunya sih up, tapi baru buat 13 baris udah molor dulu, ini aja gue baru bangun jam 11 Siang, sorry gak bisa nepatin janji sama kalian tadi malam, insyaallah nanti malam lagi, mohon dukungannya, kalo punya kritik komen aja
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Butterfly (Selesai)
RomansaRaina rumaisha, cewek cantik nan imut dengan wajah bak dewi fortune itu berhasil memikat siapapun orang yang menatap diri nya, tingkahnya yang konyol bin ajaib membuat semua orang geleng-geleng kepala, tetapi apa jadinya jika mamah nya menikah lagi...