Malam ini yang awalnya Jaemin beniat menempeli kakaknya malah beakhir dengan Mark yang menempelinya. Sang kakak saat ini entah sedang berada dimana. Jaemin sedang duduk di kursi dengan taman bersama Mark yang kentara sekali berusaha mendapatkan perhatiannya, serta Haechan, Renjun dan Jeno yang ikut bergabung bersama mereka.
"Bagaimana rasanya besekolah di Le Rosey?" tanya Mark dengan kepala condong ke arah Jaemin.
"Guru dan staff-nya sangat baik. Mereka benar-benar membantu kami," jawab Jaemin. "Aku paling suka musim gugur dan musim semi, Chateau Du Rosey memiliki pemandangan yang sangat indah di musim itu. Kami juga sering naik kapal pesiar atau sekedar piknik di tepi danau Jenewa. Walaupun musim dingin juga menyenangkan. Kami akan pindah ke pondok di resosrt ski Gstaad dan melakukan beberapa olahraga musim dingin. Teman-temanku pernah naik ke pegunungan alpen, tapi aku tidak ikut. Aku lebih suka di pondok sambil minum coklat panas."
"Ah, itu hal yang kau lakukan di akhir pekan?"
Jaemin mengangguk. "Fuuh, aku tiba-tiba merindukan suasana saat itu."
"Bagaimana dengan kelasnya? Apa kegiatan sehari-harimu?"
Jaemin berpikir sejenak. "Aku bangun pukul tujuh pagi, langsung mandi, membersihkan tempat tidur dan turun untuk sarapan. Kami memulai kelas pukul delapan sampai pukul dua belas lewat dua puluh menit. Untungnya kami diberi waktu istirahat pagi untuk minum coklat dan makan beberapa kue. Istirahat siang kami gunakan untuk makan siang bersama, tapi jika hari senin kami akan berdiskusi setelah makan siang. Kami melanjutkan pelajaran pukul setengah dua sampai setengah empat sore. Setelah itu kami bebas untuk melakukan kegiatan yang kami sukai. Olahraga dan seni, asyiknya kami bisa memilih bermacam-macam kegiatan setiap hari dalam satu minggu."
"Kegiatan apa yang kau pilih?"
"Hmm, aku paling suka kelas memasak. Lalu aku juga memilih fotografi. Tapi karena olahraga dan seni harus seimbang, aku memilih berlayar dan ski air. Oh, aku juga mengikuti kelas teater. Itu juga menyenangkan," jawab Jaemin.
"Malamnya, apa yang kalian lakukan?" tanya Mark.
"Makan malam formal bersama guru. Kami harus memakai blazer dan dasi. Tempat duduknya sudah ditentukan, kami hanya perlu membaca nama masing-masing di serbet. Jam delapan kami akan mengerjakan tugas di kamar atau ruang belajar. Setelah itu tidur," jawab Jaemin.
"Itu kegiatan di semua kampus?"
"Hanya di Chateau du Rosey untuk musim gugur dan musim semi. Di Gstaad kami punya kegiatan berbeda. Olahraga musim dingin dan juga belajar privat di malam hari. Tapi aku mengikuti kelas sosial. Kebetulan aku dan teman-temanku menyukai kegiatan sosial," kata Jaemin.
"Oh ya? Apa yang kalian lakukan?"
"Kami pernah pergi ke beberapa negara, lebih sering ke Afrika. Mengunjungi panti asuhan dan panti jompo. Atau jika tidak sedang keluar negeri, kami ikut kegiatan yayasan Le Rosey di Swiss."
"Apa kau pernah ke Kanada?"
"Eoh, pernah. Untuk kunjungan universitas, lalu sedikit berjalan-jalan. Aku tidak terlalu ingat, itu sudah lama sekali saat aku masih di kelas Junior," kata Jaemin, menyentuh lehernya.
"Eh maaf, sepertinya aku terlalu banyak bertanya," kata Mark.
"Tidak apa. Aku juga senang membicarakan sekolahku dulu. Rasanya menyenangkan," kata Jaemin, tersenyum manis.
"Baguslah kalau begitu. Eum, ngomong-ngomong kau bilang tadi ikut kelas memasak. Masakan apa yang kau pelajari?" tanya Mark, menatap sisi samping wajah Jaemin.
"Kebanyakan masakan Prancis tapi aku juga belajar masakan terkenal dari negara lain. Kami pernah mencoba membuat nasi goreng dari Indonesia, sushi dari Jepang, Tom Yum dari Thailand, dan beberapa masakan China. Oh, aku pernah minta diajarkan memasak bebek peking. Itu sangat sulit dan rumit," jawab Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Kids (Jaemin/Nomin)
FanfictionTentang Jaemin dan lika-likunya sebagai anak konglomerat yang pemalu. Jaemin baru saja pindah ke Korea dan bertemu teman-teman baru. Ada yang membuatnya takut, ada pula yang membuatnya bersemangat. Ini cerita tentang para anak konglomerat, yang ter...