04

4.1K 610 62
                                    


Lagi-lagi Jaemin bangun di kasurnya. Jaemin menguap dan mengucek kedua matanya. Setelah menggeliat beberapa kali, Jaemin ingat bahwa ini hari sabtu. Ia memutuskan untuk tidur lagi. Apalagi Amber-Nuna juga tidak membangungkannya. Saat asyik dengan tidur ayamnya, Jaemin dikejutkan oleh seseorang yang mengguncang tubuh mungilnya dari balik selimut.

"Nana bangun!"

Jaemin membuka mata dan menguap lagi. Ia menatap sebal orang yang sudah berani mengganggu tidurnya. Bibirnya mengerucut kesal.

"Jangan cemberut begitu. Hari libur begini, ayo kita jalan-jalan," ajak Jaehyun, orang yang mengganggu tidur Jaemin.

"Andwae..," tolak Jaemin dan ia menutup matanya lagi.

Jaehyun kembali mengguncang-guncang tubuh Jaenin. "Nana! Nana! Nana! Nanananananana!"

"Hyuuuuungg!" pekik Jaemin kesal.

"Ayo jalan-jalan!" pekik Jaehyun, tak sabaran.

Jaemin langsung bangkit dan mendorong kakaknya hingga jatuh ke ranjang. Lalu ia memukuli Jaehyun dengan tangan mungilnya. "Hyung menyebalkan!"

Jaehyun tertawa karena berhasil membangunkan Jaemin secara sempurna. Ia menahan tangan Jaemin yang terus memukulinya. "Sudah, Nana. Aw, hentikan!"

"Nana tidak mau jalan-jalan! Nana mau tidur!" pekik Jaemin, sebal.

Jaehyun tersenyum. "Benar tidak mau? Nanti Hyung mau beli makanan di jalanan," kata Jaehyun, sedikit mengecilkan suaranya.

Jaemin mengerjap. Eh, mereka tidak pernah boleh membeli makanan di jalan. Jaemin sangat penasaran untuk mencobanya. "Ayooo!"

"Ssstt!" Jaehyun meletakkan jari telunjuknya di bibir. "Nanti kita pergi diam-diam bersama pak supir. Tidak boleh ketahuan Amber-Nuna dan Onew-Hyung. Kita harus diam-diam. Sana mandi," perintah Jaehyun. Onew adalah asisten pribadi Jaehyun.

Jaemin mengangguk dan segera berlari ke kamar mandi. Dan Jaehyun mulai beraksi untuk membuat Amber dan Onew kerepotan. Ia berhasil meng-hack ponsel ayahnya dan membuat pesan khusus agar mereka pergi ke dua kantor Utama untuk mengambil beberapa berkas. Tangannya dengan lihai memainkan ponsel pintarnya dan mengetik sebuah pesan. Tentu ia terlebih dahulu mempelajari gaya tulisan ayahnya. Bukan hal sulit toh, ayahnya orang yang cukup simpel.

Jaehyun lalu keluar untuk melihat Amber dan Onew yang sedang pontang-panting ke bagasi untuk menuju Kantor. Jika menurut perhitungannya, maka keduanya akan tiba di kantor pertama sekitar 37 menit, dan 15 menit ke kantor satunya. Jaemin harusnya bisa mandi sekitar 15 menit dan berpakaian sekitar 5 menit. Perjalanan ke Hongdae membutuhkan waktu sekitar 12 menit menurut maps, jika ada sedikit kendala paling banter mereka akan sampai dalam waktu 20 menit. Nah, mereka bisa pergi dan ia akan mengirimkan pesan lainnya untuk membuat Amber dan Onew sibuk. Lalu ia dan Jaemin akan kembali ke rumah tanpa ketahuan. Untuk pak sopir, ia sudah memberikan pesan khusus kepada kepala asisten rumah tangga untuk memberikan perintah agar si sopir mengantar kemanapun mereka pergi. Sekali lagi atas nama sang Ayah. Kalau ini berhasil, ia dan Jaemin akan bersenang-senang dengan mulus.

Sambil melirik jam tangannya, Jaehyun menuju ke kamar adiknya yang ia yakin sudah selesai mandi. Tapi alisnya berkerut saat Jaemin belum keluar juga dari kamar mandi. Jaehyun nekat menggedor-gedor kamar mandi sang adik dan berteriak memanggil namanya. "Nana! Nananananana!"

Jaemin terlonjak. Ia menguap dan melihat sekeliling. Astaga! Ia tertidur di bathtub yang belum diisi air. Dan diluar, Jaehyun tengah berteriak histeris, memanggil namanya dengan nada-nada aneh. Jaemin jadi pusing. "Sebentar, jaejaejaejaejae!" balasnya.

Crazy Rich Kids (Jaemin/Nomin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang