Chapter 16 + Perhatian

258 38 5
                                    

Siang itu Alina terus saja menangis membuat Satria kesal kepada ibunya, kenapa harus mengatakan hal itu kepada istrinya?
Sudah tau Alina masih muda dan belum siap untuk mempunyai anak.

Dan hubungan nya dan Alina saja masih abu-abu atau tidak jelas, jujur Satria sudah jatuh cinta pada istrinya tapi entah istrinya itu belum jatuh cinta karena sikap nya yang terkesan bodo amat.

Satria terkadang bingung, istrinya itu bisa berubah suasana hati nya dalam waktu cepat apakah dia memiliki kepribadian ganda seperti Jeffrey?

"Dek, mau jalan-jalan?" tanya Satria mulai membujuk istrinya agar tidak sedih terus.

Alina melihat ke arah satria, lalu "kenapa panggil dek sih pak? Saya udah besar." ucap nya membuat Satria tersenyum tipis.

"Kalau di mata saya kamu tetep kecil jadi saya panggil Adek aja."

"Tinggi saya 160cm loh pak"

"Saya 180cm, hayo mau apa?"

"Hum... Udah lah ga jadi."

Akhirnya mereka memutuskan untuk keluar untuk menikmati suasana dan mencari makan siang.

.

Di rumah keluarga Alina, Tyo dan Kevin kedatangan tamu yaitu Jeffrey dan Jevano.
Mereka datang untuk meminta maaf untuk perilaku Ibunya yang membuat Alina dan Andika terluka parah.

"Tyo, sorry banget. Gue bener-bener ga bisa kendaliin diri gue setelah liat nyokap masuk dan mulai marah-marah." sesal Jeffrey kepada sahabatnya itu.

"Lo ga harus minta maaf bro, emang Mama lo aja yang kurang ajar." Saut Kevin membuat Tyo melirik nya supaya tidak berkata lebih jauh.

"Sorry ya bang. Gara-gara gue Alina sama Andika harus kena imbas nya, gue juga bodoh banget kenapa bisa ada kepikiran mabuk."

"Lo mabuk gara-gara tahu kalo Alina udah nikah sama Satria kan? Padahal lo itu yang duluan suka tapi kagak mau bilang." ucap Jeffrey membuat adik nya itu mendengus.

Untuk apa membuka rahasia antara adik dan kakak pikir Jevan, dia kesal kenapa kakak nya itu sangat jujur.

"Bukan bang! Jangan mengada-ada ya." ucap Jevan dengan lirikan mata sinis.

Sementara Kevin dan Tyo hanya tertawa, mereka sudah tahu bahwa Jevan ini menyukai adik nya sebab Alina lah yang bercerita.

"Gapapa kok van, abang udah tahu. Sorry ya" ucap Tyo membuat Jevan menjadi lebih malu.

"Udah ah ganti topik." kesal Jevano.

"Oh iya gue sama Jevan juga mau pamit, Gue sama Jevan- " ucap Jeffrey terpotong dan langsung di sauti oleh Tyo.

"Lo mau kemana Jeff? Jangan aneh-aneh ya." ingat Tyo.

"Jangan berpikiran jauh Jeff! Lo masih ada kita buat cerita." saut lagi Kevin.

"Ckk dengerin gue dulu bangsat! Gue belum selesai ngomong lo berdua malah udh motong."Geram Jeffrey.

"Dih kurang ngajar! Gue sama bang Tyo ingetin lo buat ga ngelakuin hal aneh-aneh dan banyakin istighfar." Ucap Kevin bangkit menatap nyalang Jeffrey.

Sedangkan Jevan hanya diam melihat pertengkaran itu, ia sudah biasa dan tidak perlu melerai karena mereka pada akhirnya akan sadar sendiri dan ingat umur.

"Gue ga aneh-aneh vin! Gue sama Jevan mau balik ke Berlin." ucap Jeffrey di angguki oleh Jevan.

Lalu Tyo dan Kevin menghela nafas perlahan, "Gue kira lo mau macam-macam Jeff. Jangan kepikiran buat ngelakuin hal itu ya." Ucap Tyo dan Jeffrey mengangguk, Jeffrey tentu tahu apa maksud dari ucapan sahabat nya itu karena beberapa kali dia pernah melakukan percobaan bunuh diri karena tidak tahan lagi dengan Alter yang hidup di tubuhnya.

My Wife Bad Girl - Nakamoto Yuta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang