Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun dengan cerita lain
SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA
Don't forget to give us rate / star and comment , thank you dear! ♡
Ayo spam vote dan komen di setiap paragraf! 🐱
Ayo semangat bacanya! Jangan lupa vote ya sayang!! 😊
• • • ✤ • • •
HAPPY READINGBagaimana sih cara melampiaskan kekesalan? Ah, gadis dengan rambut hitam curly-nya itu mendengus kesal. Bagaimana tidak? Sudah terjebak macet, berurusan dengan ketua arcts dan kali ini, ia telah salah mengirim pesan.
Mega menutup telinganya panas, sahabat-sahabatnya ini sibuk mengoceh kejadian yang tadi, mulut pedas mereka semua terus saja menggibahinya. Sahabat kurang ajar, memang.
"Berisik!" desis Mega. Gadis itu dengan malas meminum ice chocolate yang ia beli di kantin. Menu minuman terfavoritnya setelah green tea.
Embun selaku yang paling awal menggibahi Mega itu hanya cengengesan gak jelas, "Yaelah, lo, Ga. Gak seru, ah."
Baru saja Bunga dan Oliv ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi akibat perkataan Mega, "Kalian semua berisik, gue lagi badmood, jangan sampai gue buang kalian semua ke laut."
Hening, mereka semua terdiam setelah mendengar perkataan gadis badmood ini, jangankan mereka, Megalodon aja dibantai.
"Cita-cita kalian apa?" tanya Oliv membuka topik baru. Ia tidak ingin Mega semakin sensitif.
Gadis dengan almamanter OSIS yang menyelimuti seragamanya itu membalas, "Yang pastinya gue mau jadi dokter, biar bisa memeriksa hati gue yang lagi galau."
Gadis berbando itu memukul lengan Bunga pelan, "Gila, jijik gue dengernya!"
"Berarti lo sirik sama gue, Embun."
"Bapak kau sirik!"
"Gue pengen jadi guru SD, Bunga mau jadi Dokter, Embun mau jadi Chef dan Caramel mau jadi pelukis terkenal. Cuman lo doang yang belum, Ga. Cita-cita lo apa?"
Dengan malas Mega menjawab, "Cita-cita gue pengen hidup dengan tenang."
Mendengar itu Bunga menggebrak meja lalu menunjuk Mega melotot, "Lo mau mati?"
Dua pukulan yang bisa dibilang lumayan dari Mega, membuat Bunga meringis. "Lo doain gue mati? Lo, gila!"
"Maksud perkataan gue tadi itu, gue mau hidup tanpa ada masalah dan tenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan dan Mega (revisi)
Teen FictionDua remaja yang memiliki luka yang sama tapi dengan cara yang berbeda, Awan dan Mega. - Awan dan Mega, cerita anak remaja yang mengisahkan seorang ketua geng motor yang sangat terkenal akan kekejamannya dan berbakat dalam bela diri membuat ia dikag...