2) DIA, ARCTS

2.7K 435 188
                                    

Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun dengan cerita lain

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA

Don't forget to give us rate / star and comment , thank you dear! ♡

Ayo spam vote dan komen di setiap paragraf! 🐱

Hai, nama aku Thalia bukan thor. Kalian bisa panggil aku Thalia atau Lia, wokey? Bukan thor! 😸😸

Ayo semangat bacanya! Jangan lupa vote ya sayang!! 😊

BACA SAMPE BAWAH GES, SAMPE BAWAH SAMPE BAWAH TETETET!!!

                        
                               • • • ✤ • • •
                         HAPPY READING

BUGH!

BUGH!!

BUGH!!!

Suara pukulan beruntun itu sangat dinikmati oleh mereka seperti alunan musik yang sangat membuatnya tenang. Mereka terus menghajar para preman ini, bukan tanpa sebab. Preman-preman ini telah melakukan kesalahan, yaitu mereka telah mengambil hak pedagang kaki lima.

Seperti sekarang, seorang laki-laki dengan jaket hitam tengah sibuk mengomel karena rambutn sucinya disentuh oleh tangan kotor preman ini.

"Makan tuh, siapa suruh pegang rambut  cetar membahana gue ini!" hardik Bobby Nugroho sembari merapikan rambutnya.

"WOI! BOBBY GUE BOTAKIN JUGA YA LO!" teriak Jordan Anggara kesal.

"Yaelah, ganggu aja lo, Dan."

Vero gaviandra, yang sangat terkenal bucin 24/7. "Berisik, bocah!"

"jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki!" seru Bobby dan Jordan kompak.

Jordan kembali memukul lawannya dengan sangat kasar dan menghempasnya jauh-jauh, takut alergi dengan bau badan preman ini, "Bang, kalo mau berantem itu minimal mandi, bau banget sih!"

Biru Danuarta, laki-laki itu melayangkan pukulan tepat di sudut bibir preman ini hingga mengeluarkan darah segar.

BUGH!

"Ayo, Ru! Pukul lagi, biar dia tahu rasa!" Bobby berteriak menyemangati Biru yang tengah sibuk dengan aktivitasnya.

Jordan tidak mau kalah itupun ikut berteriak menyemangati Biru.

Vero berdecak dengan tingkah sahabatnya ini, "Diem lo pada! Mending lawan tuh preman sekalian ajak main kelereng."

Jordan dan Bobby mengangguk cepat lalu memukul lawannya kembali. Siapa tau setelah ini bisa ajak main kelereng, pikir Bobby.

BUGH!

Bobby memukul lawannya lalu mengangkat dagunya angkuh, "Hey, Om. Om tahu siapa saya?"

Orang yang ditanya hanya bisa meringis kesakitan lalu menatap Bobby sinis, "Om palamu gundul! Gue sama lo itu cuman beda beberapa tahun aja!"

"Anggap aja, yaelah. Dari mukanya aja lebih tua-an lo!"

Preman itu mengepalkan tangannya. Tangannya sudah gatal ingin membuang Bobby ke kandang singa.

"Oke, gak usah buang-buang waktu soalnya saya orang sibuk," ujar Bobby sembari membusungkan dadanya bangga.

Preman itu mengumpat dan menatap Bobby malas.

Dengan senyum manis Bobby bertanya, "Om tahu siapa saya?"

Awan dan Mega (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang