3) PERTEMUAN AWAL

1.9K 371 169
                                    

Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun dengan cerita lain

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA

Don't forget to give us rate / star and comment , thank you dear! ♡

Ayo spam vote dan komen di setiap paragraf! 🐱

Hai, nama aku Thalia bukan thor. Kalian bisa panggil aku Thalia atau Lia, wokey? Bukan thor! 😸😸

Ayo semangat bacanya! Jangan lupa vote ya sayang!! 😊

BACA SAMPE BAWAH GES, SAMPE BAWAH SAMPE BAWAH TETETET!!!

                        
                               • • • ✤ • • •
                         HAPPY READING

"MEGA!"

Suara teriakan menggelegar itu memenuhi ruang kamar Mega tapi gadis itu tak terganggu sedikitpun, bahkan dengan santainya ia menarik selimutnya.

Ranti, wanita paruh baya itu menatap putrinya. Dengan perasaan kesal yang telah menjiwai raga emak-emak ini, Ranti menghampiri Mega dan dengan kasar ia menarik selimut itu.

"Mega, bangun!" omelnya semabri menarik paksa tangan putrinya ini, "Kamu gak mau sekolah? Ini sudah terlambat, cepat mandi sekarang!"

Mega Natalia Brawijaya, gadis itu dengan santai menguap sembari mengucek-ngucek matanya, "Five minutes, mom."

"GAK ADA! CEPET SEKARANG KAMU MANDI, MEGAAA!" teriakan keras itu kembali menggelar, mungkin jika kalian mendengarnya bisa-bisa budeg kali ya

Mega, gadis itu hanya pasrah dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

                                 *********

"MEGA BERANGKAT SEKOLAH DULU YA, MAMI CANTIK!" teriak Mega seraya berlari kecil menuju mobilnya.

"OKEY, PUTRI CANTIK MAMI!"

Mega, gadis itu tersenyum manis seraya menggandeng tas sekolahnya. Lihatlah, style Mega kali ini sedikit berbeda. Seragam gadis itu termasuk normal, tidak ketat dan tidak oversize, sangat pas dengan postur tubuhnya. Hari ini ia menggerai rambutnya dengan style curl, dengan hiasan jepit berbentuk bintang emas disebelah kanannya. Jangan lupakan, polesan wajah yang simple membuat ia terlihat fres.

Mega langsung masuk ke mobil dan menuju sekolah, SMA TRI SAKTI. Jalanan pagi ini lumayan rame banyaknya pengendara motor dan mobil yang berlalu lalang. Gadis itu mengendarai mobil dengan kecepatan normal seraya memdengarkan lagu barat favoritnya.

Gerbang berwarna hitam itu tertutup rapat, terlambat. 1 kata itu mampu membuat Mega meneguk ludahnya susah payah. Baru saja kemarin ia mendapatkan hukuman sebab terlambat, kini terjadi lagi.

Mengedarkan pandangnya melalui celah-celah pintu gerbang, melihat sekeliling sekolah yang sangat sepi. Oh my God!Lihatlah sekarang ia harus meminta tolong pada siapa? Harus memanjat gerbang, begitu? Ah, tidak. Jika ia melakukan itu, sama saja dengan masuk kandang singa.

"Duh, ada pak kumis lagi. Bisa mati gue kalo dihukum sama dia, mana kejam lagi." ujarnya saat tak sengaja melihat pak kumis eh maksudnya pak tatang - Satpam SMA Tri Sakti. Pak tatang lumayan menakutkan bagi para murid yang terlambat, karna apa? Karna beliau sata memberikan hukuman memang no kaleng-kaleng. 

Awan dan Mega (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang