8) DUNIA KEJAM

1.2K 284 111
                                    

Maaf apabila ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun dengan cerita lain

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA

Don't forget to give us rate / star and comment , thank you dear! ♡

Ayo spam vote dan komen di setiap paragraf! 🐱

• • • ✤ • • •
HAPPY READING

Laki-laki dengan jaket bertuliskan Leader of Arcturus itu mengepalkan tangannya kuat terlihat sekali emosinya akan segera meledak. Perdebatannya dengan Biru tadi membuat dirinya semakin benci dengan masalah ini. Dirinya bingung harus bertindak seperti apa, ia tidak ingin tindakannya merugikan atau mencelakai orang. Awan dengan langkah besarnya berjalan menelusuri koridor kelas. langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang baru saja keluar dari perpustakaan.

Dengan langkah santai namun cepat, laki-laki itu sekarang sudah berdiri dihadapan gadis ini. Senyum mematikan dirinya selalu terlukis indah pada wajah sangarnya ini.

Gadis itu menaikkan alisnya menatap Awan dihadapannya ini bingung, "Apa?"

"Permintaan pertama, mulai besok bawain gue bekal." kata laki-laki dengan slayer hitam itu tanpa beban.

Gadis dengan name tag Mega Natalia Brawijaya itu menatap Awan bingung, "What? come again?"

"Budeg,"

Dengan perasaan kesal gadis itu memukul lengan Awan tanpa rasa takut. Laki-laki itu bahkan sempat kaget dan langsung mengepalkan tangannya kuat dengan menatap Mega penuh intimidasi.

"Berani?" suara serak-serak basah itu mampu membuat Mega meneguk ludanya pelan.

"Kalo gue gak mau gimana?"

Awan, laki-laki itu tersenyum miring mendengar perkataan Mega barusan, "Lupa sama apa yang gue bilang tadi?"

Dengan cepat Mega mengangguk, "Iya, gue lupa. Buat apa gue harus ingat tentang lo?"

"Oh ya, gue bukan pembantu lo. Emangnya siapa lo buat gue?" tanyanya dengan melipat tangan didepan dada.

"Damn you!" umpat laki-laki itu.

Awan menyeringai lalu dengan perlahan ia mendekat kearah Mega. Secara refleks Mega berjalan mundur bahkan di belakangnya hanya ada dinding berwarna putih. Secara tiba-tiba laki-laki dengan slayer hitam itu mendorong bahu Mega ke dinding tersebut.

"Stop! Lo mundur, jangan dekat-dekat." perintah Mega saat Awan semakin mendekat. Menoleh ke kanan berusaha untuk kabur tapi terhalang ketika tangan Awan berada disamping kepalanya, menoleh ke kiri berusaha kabur terhalang lagi dengan tangan laki-laki itu.

Shit.

Dalam hati, laki-laki itu menertawakan Mega yang terkunci karenanya.

Mega, gadis itu terus memberontak tapi nihil. Awan hanya memandang Mega dingin. Ia sedang memikirkan sesuatu yang menarik, lalu matanya menatap cewek dihadapannya ini. Di lihat-lihat Mega memang cantik bahkan kalau dilihat dari jarak dekat memang sangat cantik. Pantas saja banyak siswa SMA Tri Sakti yang menganggumi gadis ini terkecuali dirinya.

Mega menatap Awan sangat tajam, "Apa lo liat-liat? Terpesona lo sama gue!"

laki-laki itu memutar bola mata malas lalu bergumam, "God forbid!"

Mega, gadis itu terus saja memberontak. Sialan, bisa saja tenaganya yang habis jika meladeni laki-laki gila itu. Ah, sebaiknya ia harus memakai jalur tikungan.

"HEH, BABI! MINGGIR GA LO!"

"Diem atau gue cium."

Diam, setelah mendengar perkataan Awan barusan dirinya terdiam kaku. Membuang napas berat, gadis itu berkata dengan nada pasrah, "Okey, gue terima. Puas lo?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Awan dan Mega (revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang