⊱┊A―7

1.1K 140 48
                                    

「BLACK AND WHITE」

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

「BLACK AND WHITE」

SERENTETAN peristiwa yang berlalu membuatnya menjadi berkeledar. Akan tetapi, bukan berarti hal demikian memberi ia jiwa kokoh pemberani. Persiapan diri hanya seperti kabut-kabut kelabu. Tiada tahu rintangan apa yang menanti. Sama seperti Jean tidak tahu bila ujung kerja hidupnya adalah semengerikan ini. Hitam dan putih telah memaksa. Konsep warna-warni bukan lagi pengisi predestinasi. Huniannya hancur lebur. Dunianya menjadi jungkir balik.

Hitungan-hitungan ia bisa bertahan mungkin tidak banyak. Titik porosnya mengecil hingga Jean tidak bisa melihat. Harapan itu dihabiskan totalitas. Memoar indah hanya jadi tinggal kenangan, tak mampu lagi dibuat.

Dan secuil keinginan yang tersisa ialah diperlakukan selayaknya manusia bernyawa.

“Aku tidak mengharapkan ini.” Han Yoongi tidak tahu bila ternyata Taehyung telah berbuat begitu buruk. Pertentangan di antara mereka bahkan belum cukup mengering. Kendati ia mengerti maksud Taehyung ingin segalanya dijalankan secepat mungkin. Namun disertai unsur paksaan bukanlah tindak yang patut dibenarkan.

Sejak kapan Kim Taehyung justru memilih menjelma sebagai sosok iblis?

“Aku pun tidak mengharapkan ini.” Dengkus keras kepalanya membuat siapa saja meradang. Taehyung berada setingkat di atas, hingga memiliki otoritas yang sulit ditentang. Dan kedua tangan saling membelit di depan dada itu, menambah kesan angkuh menyebalkannya. Kemudian Taehyung melepas dan condongkan tubuh. Bicaranya ditujukan kepada sang gadis pengantin yang duduk di bawah, dengan kaki menekuk ditekan menggunakan sepatu hitam.

“Menunggu apa? Kau tidak memiliki sesuatu yang lebih berharga ketimbang dirimu sendiri.” Jauh dari ekspresi menyedihkan Jean, Yoongi yang duduk di hadapan justru menahan amarah sekuat-kuat. Gegabah hanya akan timbulkan petaka. Setidaknya, ia harus melindungi yang masih bisa dijaga. Jean.

Tangan Jean gemetaran hingga tak sanggup diangkat untuk meraih pena sesuai instruksi pria tersebut, yang sekarang telah diketahuinya sebagai Kim Taehyung. Tertera nama bersama coretan tinta tanda pribadinya di atas putih. Dan di sisi sebelah itu, tertulis nama yang harus ia turut beri tanda. Tidak, sebab di sana terdapat kesalahan. Nama depannya berganti seperti yang pernah ia dengar dari si pelayan, begitu pun langsung dari Kim Taehyung.

“Berengsek!” Taehyung menyerukan kata kotor tersebut sebelum tangannya menarik paksa dan membuat Jean memegang pena itu. “Tunduk dan patuh. Hanya itu yang perlu kau lakukan, sungguh tidak sulit.” Menggertak.

Akan tetapi Jean serasa dihadangkan pada pilihan yang pelik. Menurutnya ini bukanlah pernikahan. Mereka tidak berada di gereja, tiada pendeta yang menuntunkan janji suci untuk diucap. Hanya ada kertas berisi data sebagai syarat pengajuan pernikahan. Dan seseorang yang baru Jean jumpai itu, melihat perlakuan tak wajar ini, bukankah seharusnya ia bisa mendapat pertolongan? Ataukah mereka sama saja? Jean terlalu naif. Tentu dunia tidak segampang pemikirannya dalam bekerja.

𝐀𝐠𝐫𝐞𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang