Ruangan putih gading itu kini dipenuhi oleh anak-anak kelas X dan XI yang ingin mendaftar menjadi pengurus OSIS di periode selanjutnya. Fyi, OSIS SMAN 24 kita tuh termasuk OSIS percontohan seantero kota, karena emang aktif dan acaranya kece badai semua. Jadi ya maklum banyak yang daftar, meskipun ada beberapa yang niat cuma buat numpang famous doang. Gue dan Biyan ikutan nyempil diantara para siswa."Kak, ini formulir kita" Dheera menyerahkan kertas dua lembar itu.
"Mau departemen apa?" Tanya kakak kelas cewek berambut sebahu.
"Kesenian, kak" jawab Dheera dengan senyuman manis. Dia tau nama kakak dihadapannya, tapi tak pingin dianggap sok akrab.
"Aku juga kak, Biyan daftar di departemen kesenian" Biyan memperbaiki letak kacamatanya.
"Oke, nanti tunggu jadwal wawancaranya, good luck" Dia mengambil dua form dari sahabat itu dan kembali sibuk melayani siswa yang sudah antri dibelakang Biyan dan Dheera.
"Lu ngapain ngambil kesenian juga ? Kedisplinan kek, Olahraga kek." Dheera sebelumnya tak melihat pilihan departemen yang diinginkan cowok tinggi itu.
"Ya gue sukanya cuma kesenian, olahraga gue nggak jago! Kedisiplinan males ah, tiap Senin ikutan razia di depan gerbang." Mereka berdua duduk dibangku depan ruangan OSIS.
Dheera melihat ada Kak Ami jalan sendirian di lorong kelas. Dheera segera mengejar kakak yang terkenal karena babyface.
"Yan bentar, gue ada urusan" ucap Dheera pada Biyan.
"Eh... Loe mau kemana?" Teriak Biyan.
Dheera menarik tangan kak Ami dan membawanya ketempat yang agak sepi, koridor lagi rame karena jam istirahat.
"Kak, punya nomer Rafael nggak?" Dengan nada super serius. Ami dan Rafael berada dikelas yang sama.
"Dheera loe kenapa?" Jawabnya bingung, melihat sorot mata Dheera.
"Penting kak, mana nomer Wasapnya" pinta Dheera lagi.
Ami membuka ponsel putih dan memberikan nomer Rafael.
"Buat apa sih?" Ami penasaran.
"Temen Dheera naksir Rafael, masih jomblo kan, kak ?" Informasi ini sangat penting buat keberlangsungan hidup Widiy.
"Masih sih, tapi yang ngejar banyak, dikelas juga ada" Jawab Ami jujur.
"Nggak papa, yang penting usaha. Thank you kak Ami cantik" menguyel pipi lembut kakak kelasnya. Jangan heran, mereka pernah ikutan camping paramuka bareng di SMP, jadi deket deh.
"Sakit tau Dheera!!!!" Ami menyentuh pelan kedua pipinya.
"Sorry kak" melambaikan tangannya dan pergi ke kelas.
***
Sesampainya dikelas, Dheera terkesima tumben cowok-cowok pada betah di kelas jam istirahat. Taunya mereka pada sibuk pake body lation dan Lo tau itu benda kepunyaan siapa, Yap benar Ga2q yang bawak dari rumah. Saut-saut kedengaran, seorang cewek kelas X yang memberikan padanya.
"Lu pake, biar tambah putih lu kek salju!" Bagas mengoleskan banyak lotion ke tangan Kenzie yang memang memiliki kulit putih.
"Eh, di Indo mana ada salju. Kalo mengibaratkan tuh yang realistis. Seputih kapas bisa tuh! Tapi gue dari lahir emang udah putih bro. Kasih Leovan, mana tau bisa bikin kulit itemnya jadi putih" Tunjuk Kenzie pada muka Leovan yang hitam manis.
"Hahahaha" mereka malah ngakak nggak karuan. Gue liat Ga2q juga mengusap body lation ke lehernya. Dan lagi-lagi berhasil buat Tiva yang duduk didepannya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Ciel Bleu ✔️ [From True Story-On going]
Novela Juvenil[TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA] Tentang Nadheera yang dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya (Ghani/Ga2q ketos SMA 24) Tentang Arkim/Imong cowok kasar yang selalu usil gangguin Nadheera (apakah krn dia mencintai Dheera?) Tentang Biyan, temen m...