Dengan berat hati, Senin paginya Dheera kembali bersekolah. Dia mesti latihan dance. Kalau tidak, nilai seni budayanya bisa bahaya. Mana sebulan lagi UAS semester ganjil."Gue yakin bisa ngelupain Ga2q, Dheera kamu kuat!" Teriaknya kencang sebelum turun kebawah, didepan rumah sudah ada Biyan yang menunggunya.
"Udah? Nggak ada yang ketinggalan?"
"Nggak ada, yok berangkat!" Dheera memasang helm. Bunda udah duluan ke toko karena ada banyak pesanan buat kondangan pelanggan Amor Cake.
Chua dan Widiy menunggu kedatangan Dheera di depan gerbang. Mereka berdua dilarang Dheera untuk kerumah. Mana mau Dheera kelihatan begitu menyedihkan didepan sahabatnya.
"Dheeraaaa....." Teriak mereka melihat motor Biyan masuk gerbang sekolah. Dheera melepaskan helmnya dan menghampiri Widiy dan Chua.
"Loe udah sehat kan ?" Widiy memeriksa sekujur tubuh Dheera, dari atas sampe bawah.
"Alhamdulillah udah, yok masuk!" Ajaknya. Mereka bertiga berjalan sambil rangkulan.
Memasuki kelas, anak-anak sudah rame ngecengin Ga2q dan Tiva. Kedua oknum itu sudah datang duluan. Dheera bersikap sekolah tak peduli. Kinaya datang-datang langsung menculik Dheera.
"Dhe, sini!" Kinaya menarik tangan teman sebangkunya.
Mereka ngomong berdua di bangku belakang.
"Dhe, maafin Leovan ya. Gue udah larang dia, tapi dia nggak dengerin gue. Leovan nggak ada maksud" Kinaya memohon minta maaf atas kelakuan cowoknya.
"Nggak papa Naya, justru semuanya jadi clear kan? Ga2q suka Tiva dan gitu sebaliknya. Lagian gue bukan siapa-siapanya Ga2q, gue juga nggak punya hak." Dheera mencoba sekuat tenaga untuk tersenyum.
"Dhe, gue kasian banget sama loe" Kinaya memeluk Dheera dengan erat.
Arkim melirik ketempat duduk Dheera.
Bagaimanapun Dheera menutupi perasaan sedihnya, akan keliatan juga. Pagi ini Pak guru menegur Dheera agar tak bermenung di kelas. Sampai masuklah seorang guru magang bahasa Inggris. Dia menghampiri bangku Dheera, merasakan ada yang tak biasa dengan Dheera. Anak itu selalu bersemangat belajar dengannya, tidak seperti siswa siswi kebanyakan yang meremehkan guru PL (Praktik Lapangan).
"Dheera kamu kenapa?"
Dheera mengangkat kepalanya yang sejak tadi bertumpu ke meja.
"Sakit?"
"Nggak Bu" jawabnya sendu.
"Lagi patah hati, Bu" teriak Kenzie.
"Nggak sopan lu!" Elfino melempar gumpalan kertas padanya.
Kenzie pun membalas dengan melemparkan botol air mineral kosong di lacinya.
Ghani pindah duduk didepan Leovan, lebih tepatnya disamping Kenzie, ingin mendengar omongan Dheera.
"Kalian ckckck... Kerjakan latihan 12.1-12.5, kumpulan abis istirahat ke kantor!" Perintah wanita berumur 21 tahun itu.
"Yaaaaaah.... Bu.... Kebanyakan"
"Nggak usah banyak protes, itu pesan bu Mira (guru pengampu mata pelajaran bahasa Inggris)."
Beliau duduk didepan Dheera, seperti biasa Tia izin ke toilet, tapi pasti belok ngantin dulu.
"Kamu broken heart? Soal cinta nih pasti, putus ya?" Beliau membaca goresan wajah Dheera.
"Gimana putus? jadian aja belum!" Bisik Dheera.
![](https://img.wattpad.com/cover/277793860-288-k433943.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Ciel Bleu ✔️ [From True Story-On going]
Novela JuvenilMasih ON GOING -TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA !! Tentang Nadheera yang dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya (Ghani/Ga2q ketos SMA 24) Tentang Arkim/Imong cowok kasar yang selalu usil gangguin Nadheera (apakah krn dia mencintai Dheera?) Tenta...