Part 13

8.3K 724 69
                                    

Warning 17+

Minal aidzin walfaizin untuk semua pembaca Bang Sat..🙏
Mohon maaf lahir batin yaaa...

Yg kangen sama Bu guru silakan merapat 🤭🤭, hanya bisa memberikan update aja yaa...

🌷🌷🌷

Satria pelan-pelan mendorong tubuh Rafaila ke bangku yang berada di ruang tamu. Rafaila terduduk di bangku single. Ia mendongak melihat Satria yang masih menatapnya dengan tajam.

Satria mengurung badan Rafaila yang hanya setengah dari badannya. Ia memperhatikan manik mata Rafaila yang mulai merasa ketakutan. Satria mulai menurunkan badannya. Ia membuka paha Rafaila lebih lebar sehingga roknya terangkat setengah pahanya. Satria menempatkan dirinya di tengah kaki Rafaila. Ia masih memperhatikan Rafaila dengan tajam. Satria menunduk dan menempatkan wajahnya di leher mulus Rafaila dengan tangan yang berada di kedua sisi bangku. Ia menghirup aroma Rafaila dengan sangat rakus dan dalam. Satria sangat merindukan aroma Rafaila. Dulu aroma Rafaila masih ada sedikit bau minyak kayu putih. Tapi sekarang sedikit banyak aromanya berubah. Lebih feminim dari parfum yang dipakainya dan dapat membangkitkan gairah Satria dengan mudah.

Napas Rafaila memburu dan jantungnya berdetak dengan cepat. Tubuhnya menjadi lebih kaku lagi. Ia tidak pernah di perlakukan seperti ini oleh tunangannya mau pun laki-laki lain. Ia merasa cemas, apa yang akan dilakukan Satria kepadanya. Rafaila menahan dada Satria yang semakin menghimpitnya.

"K-kak," kata Rafaila dengan suara terbata  yang bergetar.

"Dengarkan aku, bila kamu mendengarkan semua penjelasanku, aku akan melepaskan dekapanku," bisik Satria yang sudah tidak berbicara formal di kuping Rafaila.

Rafaila menganggukkan kepalanya dengan kaku. Sebelum melepaskan dekapannya Satria mengecup leher dan kuping Rafaila. Dengan perlahan dan enggan Satria menjauhkan tubuhnya sedikit dari Rafaila. Ia menggenggam tangan Rafaila dengan erat.

Satria menghembuskan napasnya sebelum berbicara.

"Dulu, sejak melihat kamu pertama kali yang ingin menyebrang ke arah sekolahmu, aku sudah mulai menyukaimu, maka ak---."

"Cukup jelaskan kenapa kamu meninggalkanku, Kak, bukan saat kita pertama kali bertemu, kamu sudah sering bercerita tentang itu," potong Rafaila malas.

Satria hanya terkekeh melihat raut wajah Rafaila yang terlihat enggan mendengarnya lagi. Dulu ia juga sering bercerita bagaimana Satria melihat Rafaila yang waktu itu masih memakai seragam putih biru dan kenekatannya mendekatinya.

"Baik-baik kita lanjut lagi, selama hampir satu tahun kita pacaran dan aku mulai mengajakmu untuk mengenal teman-teman dan lingkungan pertemananku, saat itu aku melihat teman-temanku menerima kamu dengan baik, perasaan aku tenang dan aku makin bahagia, tapi semua itu berubah ke besok harinya aku bertemu mereka di kampus, mereka bertanya lebih detail hubungan kita, dan mereka mencemoohku karena berpacaran dengan bocah SMP atau bisa di bilang bocah bau kencur, mereka mengganggap kamu lebih pantas menjadi adikku dari pada menjadi pacarku, tadinya aku tidak perduli tapi lama-lama aku jenuh selalu di olok-olok oleh mereka, aku merasa harga diri aku sebagai pria jatuh, kamu tahu kan ego seorang pria yang saat itu masih berumur 21 tahun?" jelas Satria mengadahkan wajahnya untuk melihat Rafaila.

Rafaila hanya menganggukkan kepalanya. Ia melihat kejujuran dari sepasang mata berwarna agak coklat milik Satria.

"Aku merasa tidak tahan lagi karena selalu menjadi bahan lelucon mereka, saat itu aku menghadiri pesta salah satu temanku, aku melihat Rianti untuk pertama kali di sana, dia membuatku sangat tertarik dengannya. Dia cantik dan seksi, pria mana yang tidak menyukainya?" kata Satria tersenyum tipis.

Kesandung Cinta Duda ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang