Byurrr
Nirmala terkejut mendapat siraman benda cair yang mulai mengalir, membasahi baju yang dikenakan, dia sudah susah payah berdandan dan memilih pakaiannya yang paling bagus setelah memporakporandakan lemari bajunya yang bahkan kini masih dia biarkan berantakan di kamarnya demi bertemu dengan seseorang. Ah sial! Nirmala mengumpat di dalam hati.
''Aku adalah tunangannya!'' teriak perempuan yang berdiri tepat di depan Nirmala, wajah perempuan itu terlihat sangat kesal sekali dengan emosi yang menggebu.
''Bisa jelaskan ini soal apa?'' Nirmala masih berharap bahwa perempuan itu hanya salah orang.
"Kamu selingkuhan Reno, kamu yang harusnya menjelaskan?!'' ungkapnya lagi penuh dengan penekanan. apa katanya? selingkuhan? ingin sekali Nirmala tertawa namun dia sadar bukan saatnya tertawa sekarang.
"Aku, bukan___?!" Suara Nirmala tertahan lalu mendengus ketika mengingat sesuatu, menatap perempuan yang ada di depannya, kini. Dia kemudian tersenyum simpel, perempuan yang ada di foto bersama laki-laki yang entah siapa, saat Reno mengatakannya salah kirim.
Nirmala memang mengenal Reno sudah satu tahun sejak perkenalan tahun lalu di media sosial saat Nirmala masih bekerja di kantor BKN yang ternyata Reno adalah managernya di kantor sekarang. Nirmala tahu kehidupan Reno di kantor, alamat rumahnya, resumennya yang mengatakan bahwa dia adalah laki-laki singel yang belum menikah.
Bahkan jika dia sudah bertunangan sudah sangat jelas seisi kantor ramai membicarakan pertunangan itu karena di sisi lain Reno di kenal sebagai pribadi yang dingin, kaku dan tidak pernah menggandeng perempuan manapun. Untuk itu Nirmala merasa sangat beruntung berada di sisi Reno walaupun laki-laki itu masih belum mengungkapkan hubungannya ke publik.
Tanpa Nirmala sadari semakin mengenal laki-laki maka semakin menemukan sisinya yang liar yang selalu Nirmala hindari, siapapun itu. Tetapi menjadi selingkuhan Reno, Nirmala rasa itu tidak benar justru sebaliknya Reno lah yang selingkuh dari Nirmala dan alasannya sangat jelas.
Situasi ini membuatnya tahu siapa laki-laki yang ada di foto bersama perempuan yang ada di depannya. Nirmala menarik nafasnya dalam-dalam lalu melihat sekelilingnya Nirmala bisa melihat semua orang berbisik-bisik entah apa yang mereka bicarakan. Sejujurnya mental Nirmala tidak sekuat itu mengingat kejadian yang lampau saja masih membekas, dia berkali-kali memikirkan apa yang mereka bicarakan. Apakah mereka benar-benar menyebut dirinya selingkuhan? Maka tamatlah.
"Dasar perempuan gatal!" Entah berapa kali Nirmala menghela nafasnya bahwa dia mulai tidak suka dengan perempuan manapun yang selalu tiba-tiba menyerangnya tanpa mencari faktanya terlebih dahulu. Nirmala benci itu.
"Kita udah saling mengenal lama dan baru-baru ini dia melamar aku." ungkapnya dengan ayu-nya.
''Jadi begitu,'' Demi apapun terkutuklah Reno.
''Aku dengar ini adalah tempat kalian berkencan, udah dapat apa kamu dari tunangan ku?!'' suaranya terdengar sinis dan meremehkan sambil mengipas wajahnya dengan kedua tangan seolah dia kepanasan di ruangan full AC.
"Kalian ngga tidur bersama kan?!" ungkapnya lagi sinis. Walau terkejut setengah mati Nirmala mencoba sekuat tenaga untuk dalam posisi tenangnya, tidak terbawa emosi walau sejujurnya darahnya mulai mendidih sejak perempuan itu menyebutnya selingkuhan. Apapun selain itu.
''Setidaknya ini menjawab semuanya__" alih-alih menjawab pertanyaan yang mengganggu pikiran, Nirmala lebih memilih untuk menyampaikan pendapatnya.
"Aku ngga pernah tahu kalau ternyata dia udah ___bertunangan." Nirmala seperti enggan sekali menyebut perempuan itu adalah tunangan Reno. Lebih tepatnya pacaran dengan Nirmala tetapi bertunangan dengan perempuan lain. Sial!
KAMU SEDANG MEMBACA
NOWHERE (ON GOING)
Romance"Ternyata benar ya, ngga apa-apa kalau ngga dewasa tapi jangan sampai lupa jadi diri sendiri." Ungkapnya seraya menyeret kursi dan duduk di sana. Nirmala terdiam dan mengernyit tidak peduli. "Kamu pandai menyembunyikan emosi...". Nirmala mendengus...