Bacanya pelan-pelan ya. Ini partnya agak panjang, selamat membaca!
Vote and coment nya ygy.
∆∆∆
Nirmala mengacak-acak rambutnya mengingat pertemuannya dengan Reno semalam. Walau sibuk Nirmala selalu membalas pesan Reno meskipun terlambat. Tetap menemuinya di luar walau laki-laki itu memintanya dengan mendadak. Reno jarang sekali membuat janji bertemu yang di setujui bersama. Sering kali, Nirmala meminta Reno untuk datang saja ke rumah bersama tetapi laki-laki itu selalu punya seribu alasan.
Reno: Temui aku di tempat biasa setelah pulang kerja.
Nirmala memijat pelipisnya. Baru semalam Reno memintanya untuk menemuinya di kafe kini, laki-laki itu ingin Nirmala menemuinya lagi. Sejujurnya Nirmala sedikit menyesal harus menjalin hubungan dengan Reno. Terlalu berisik dan menganggu jam jam santainya. Lama-lama Nirmala rasanya ingin mengakhirinya saja.
"Sinting!" Nirmala merasa gemas sendiri dengan kelakuan Reno yang seperti itu.
''Kau kenapa?''
''Aku hancur!'' jawab Nirmala sekenanya ketika keluar dari kamar mandi. Melewati tubuh kekar seseorang dengan menuduk.
''Tapi masih utuh?'' jawabnya singkat.
Nirmala mendongak malas melihat siapa pagi-pagi yang mengajaknya berbicara, ah~ ternyata Rey. Tubuhnya yang jangkung itu membuat Nirmala mendongak hingga lehernya terasa sakit jika lama-lama melihat wajahnya, dengan malas Nirmala meninggalkannya.
''Dasar aneh!'' gumam Rey lalu masuk ke kamar mandi di bawah tangga. Nirmala mendengar Rey bergumam namun ketika Nirmala berbalik arah ingin menatapnya lagi. Pintu itu sudah tertutup rapat.
***
Byurrr
Nirmala terkejut mendapat siraman benda cair yang mulai mengalir, membasahi baju yang dikenakan. Nirmala memejamkan matanya, mencoba meredam emosinya dengan tenang ia juga meraih beberapa tisu di atas meja untuk ia gunakan mengelap wajahnya.
''Aku adalah tunangannya!'' teriak perempuan yang berdiri tepat di depan Nirmala, wajah perempuan itu terlihat sangat kesal sekali dengan emosi yang menggebu.
''Bisa jelaskan ini soal apa?'' Nirmala masih berharap bahwa perempuan itu hanya salah orang.
"Kau selingkuhan Reno, kau yang harusnya menjelaskan?!'' ungkapnya lagi penuh dengan penekanan. Apa katanya? selingkuhan? ingin sekali Nirmala tertawa namun ia sadar bukan saatnya tertawa sekarang.
"Aku, bukan___?!" Suara Nirmala tertahan lalu mendengus ketika mengingat sesuatu, menatap perempuan yang ada di depannya, kini. Nirmala kemudian tersenyum simpel, niat hati bertemu dengan Reno ingin mengkahiri hubungan dengannya; rupanya, ia tidak perlu mencari alasan untuk mengakhiri semuanya. Nirmala tersenyum smrik. Ayo bermain-main.
"Reno adalah tunangan ku. Kami akan segera menikah. Kalau aku sudah menjadi tunangannya itu artinya kau adalah selingkuhan Reno karena dia belum memutuskanmu. Kau selingkuhannya." ucapnya penuh penekanan.
"Aku sudah bertunangan dengannya beberapa bulan yang lalu..." tanpa sadar perempuan itu telah memberikan informasi yang masuk akal untuk di pecahkan oleh Nirmala sendirian.
Nirmala menghela nafasnya berat, rupanya sudah lama mereka bermain di belakangnya, mengenal dan dekat dengan Reno satu tahun lalu, baru benar-benar pacaran di bulan ke 5 jika diperkirakan tidak lama setelah Nirmala berpacaran, Reno bertunangan dengan perempuan lain tanpa memutuskan hubungan dengan Nirmala. Dasar Reno sinting!

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Nirmala (Selesai)
RomanceIni cerita tentang Nirmala yang tinggal di Rumah bersama, milik Rey. Ceria, cantik dan sedikit bar-bar. Di balik sikapnya yang ceria dan selalu berpikir positif ia menyimpan suatu masalahnya yang membuatnya sangat menghindari pernikahan. Ini juga ce...