"Nih..." Nirmala menyodorkan sebuah minuman kopi yang di kemas dalam botol dan sebungkus roti yang cukup besar dan terlihat menggiurkan untuk perut yang kosong. Ardit yang sedang asik dengan buku-buku nya mendongak menatap Nirmala sambil tersenyum.
"Terimakasih Nirmala, tahu aja kalo aku lagi lapar." Jawabnya, mengambil roti itu di tangan Nirmala lalu membukanya dan terakhir melahapnya.
"Aku minta maaf ya, atas kekacauan tadi pagi. Maaf dan pada akhirnya kalian berdua yang membereskan," ucap Nirmala tulus. Mendengar cerita Emily di telepon, mengomel pada Nirmala atas kekacauan nya.
Ardit hanya mengangguk pelan, perutnya yang kosong lah yang harus di perhatikan lebih serta tugas-tugasnya lah yang harus di prioritaskan. Nirmala menjadi diam, dan hanya memperhatikan Ardit.
Beberapa menit kemudian Ken muncul dengan wajah yang lelah tanpa Rey. Baju kemeja yang berantakan antara dasi dan kerah baju sudah tidak sesuai dan tidak sejalan. Dia kemudian duduk dengan sahajanya di sofa panjang meluruskan punggungnya yang hampir bengkok, karena terlalu lama duduk di tempat kerjanya. Menghela nafasnya berat dan selebihnya dia merasa lega pada akhirnya telah sampai di surga, rumah adalah surga baginya.
''Nir...''ucapnya, Ken terdiam sejenak mengatur nafasnya. ''Nasi goreng yang kamu buat, enak banget loh,'' lanjutnya lagi, seraya duduk dengan benar dan melihat ke arah Nirmala.
''Aku lapar, buatkan aku nasi goreng ya Nir...? please, nasi gorengnya mirip seperti yang tadi pagi.'' suaranya, kedua tangannya merapat seolah memohon.
''Jangan mau, Nirmala. Kamu bukan istrinya!'' seru Ardit dengan mulut menggembung, penuh dengan makanannya.
''oke...'' jawab Nirmala tenang tidak mengindahkan peringatan Ardit, itung-itung itu adalah permintaan maafnya karena kekacauannya tadi pagi.
Ken merasa menang dari Ardit dan mengajungkan dua jempolnya pada Nirmala, senang dan bahagia dengan begitu rasa laparnya dapat dikalahkan dan rasa lelahnya hilang.
Tanpa menunggu lama Nirmala segera pergi ke dapur dan melihat apa saja bahan yang harus di gunakan untuk membuat nasi goreng.
membuka kulkas dan menemukan beberapa bahan yang bisa di gunakan. salah satunya telur, sayuran, wortel dan tentu saja bawang bombai. dia menyiapkan semua bahan lalu memotongnya menjadi bagian-bagian kecil dan tidak lupa dia mengeluarkan nasi dengan wadah untuk membuat nasi goreng empat porsi. dan beberapa bumbu penyedap rasa yang khusus agar hasil masakannya gurih dan membuat lidah bergoyang.
Tidak butuh waktu lama untuk Nirmala siap menyajikan nasi goreng dengan telur menggembung di atasnya jadi, dalam satu piring terdapat nasi goreng dan sebelum itu Nirmala butuh membentuk nasi goreng menjadi bulat seperti bola lalu diselimut telur di atasnya yang sebelumnya telur di kocok dan di masak menjadi bulat besar agar pas menutupi nasi yang sudah membentuk bulatan.
Nirmala tersenyum, senang.
Jadilah sempurna dan terlihat cantik, empat piring nasi goreng telah siap di santap. Untuk semua penghuni rumah.
Untuk Emily yang baru saja pulang dan mandi, kini sudah berdiri dengan tegap dengan baju tidurnya, rambut basah tanpa berfikir panjang dia melahap nasi goreng buatan Nirmala sambil tersenyum nikmat.
Di susul Ardit yang segera melahap makanannya tanpa mengingat bahwa dirinya sudah makan sebelumnya lalu muncul Ken dengan senyuman penuh kemenangan dia menyantap makanan itu puas, puas dengan rasanya dan puas dengan kebersamaan yang tercipta di meja makan. Ada obrolan yang ringan, namun berhasil menciptakan kesan dalam ingatan.
Kedekatan mulai semakin terasa hangat saat kebersamaan tercipta. Bahwa hal-hal di luar sana akan teralihkan sejenak, dengan kehangatan rumah yang mungkin akan segera di rindukan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOWHERE (ON GOING)
Romance"Ternyata benar ya, ngga apa-apa kalau ngga dewasa tapi jangan sampai lupa jadi diri sendiri." Ungkapnya seraya menyeret kursi dan duduk di sana. Nirmala terdiam dan mengernyit tidak peduli. "Kamu pandai menyembunyikan emosi...". Nirmala mendengus...