09

539 39 44
                                    

Hai Assalamualaikum wr. Wb...

Sebelum baca alangkah baiknya kalian Vote dulu yaa^^

Langsung aja yok!!

Selamat membaca...

_______________

Arshad menatap mereka berdua malas. "Ck! Lo bisa pergi, gak?" tanyanya kepada Anhar, merasa kesel dengan mereka berdua yang hanya menganggap dirinya sebagai angin lalu.

Hu!! Sungguh istri serta sepupu yang menyebalkan.

Anhar dan Felysia sontak berhenti tertawa, kemudian mereka beralih menatap Arshad yang tengah menatap dirinya kesal.

"Oh, gue ganggu ya?" tanya Anhar sembari menampilkan tampan polosnya.

"Pake nanya!" kesal Arshad.

Anhar tersenyum misterius. "Oh, ganggu ya. Yaudah deh, gue lanjutin aja gangguannya."

Felysia dengan segera mengangkat kedua jempolnya sembari tersenyum lebar. "MANTAP! TERUSKAN BRO! GUE SUKA GAYA LO!!" teriaknya heboh.

Arshad menatap mereka berdua tajam. Melirik Felysia yang nampak merasa bahagia berada di dekat Anhar. Hal itu mengundang rasa tak rela di hari Arshad.

Coba saja jika bersamanya, gadis itu pasti tidak akan pernah berperilaku seperti itu. Sedangkan dengan Anhar?

Hati Arshad semakin terbakar kala melihat tangan Anhar yang merangkul pundak Felysia. Dengan segera Arshad menarik tangan gadis itu untuk segera pergi dari sana, menariknya dengan sedikit kasar hingga membuat Felysia sedikit oleng di buatnya.

"Arshad! Sakit anjir!" geram Felysia menatap Arshad tajam. Kembali melirik tangan Arshad yang mengenggam pergelangan tangannya dengan kuat, hingga menimbulkan ringisan lolos dari mulut cantik Felysia.

"Arshad! Lo dengar gue gak sih!"

Kemudian Arshad menghentikan langkahnya, melonggarkan genggamnya dari tangan Felysia.

"Sorry,"ucap Arshad tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ingat! Ia masih sungguh sangat kesal dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Dimana gadis itu mengejek serta menertawakan dirinya, dan jangan lupa gadis itu sama sekali tidak menganggap kehadirannya di sana.

Menghentakkan tangannya dari genggaman Arshad dengan sedikit kasar. Lalu Felysia mengusap-usap pergelangan tangan itu yang sudah terdapat bekas kemerah-merahan akibat ulah dari Arshad.

"Apa lo bilang? Sorry?" tanya Felysia dengan wajah datar.

Mengangkat pergelangan tangan itu tepat di depan wajah Arshad, memperlihatkan bekas merah itu. Melihat itu membuat bola mata Arshad melotot, tapi dengan segera ia mengubah ekspresinya kembali.

Lalu cowok itu memasang wajah santainya.

"Lo lihat kan? Merah anjing! Sakit ini!"

Arshad mengangkat bahunya."Gak usah lebay lo!"

Felysia menggelengkan kepalanya. Kenapa Arshad jadi tambah menyebalkan seperti ini?

"Lebay lo bilang? SAKIT ANJIR! lo kenapa sih ha! Bisakan? Nariknya secara baik-baik?" tanya Felysia geram.

"Gak bisa," jawabannya kelewatan santai.

"Maksud lo narik gue sampai merah gini kenapa ha!"

"Ya... Siapa suruh lo cuekin gue tadi," jawabannya lagi.

ARSHAD |Husband Sucks✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang