Salma sudah geleng-geleng mendengar curhatan lia kali ini. Diabtidak menyangka sahabatnya ini terlalu bodoh. Ikut jengkel tentu saja karena ini juga sudah membuang waktunya juga.
"Udahlah gue gak mau komentar apa-apa," Ucapbsalma kesal. Dia tidak tau mau menyalahkan siapa. Menyalahkan dava juga tidak bisa karena ini semua inisiatif dari lia sendiri tanpa dava meminta. Menyalahkan lia? Tentu saja orang itu tidak mau disalahkan atas tindakannya yang bodoh.
"Bayangin gue sia-sia sampe nyelesain tugasnya padahal tugas gue belum kelar tapi yang gue kerjain gak dipake sama dia,"
"Gasalah dapa sih, salah lo emang ngapain lo kaya gitu, otak lo tuh yang bener aja kali ih," Memang inisiatif lia kali ini tanpa perundingan yang jelas dengan salma, mengambil langkah bodoh sendiri.
"Iya iya gue tau gue salah,"
"Ya setidaknya lo tuh ngomong kek ke gue, apa ke cy, apa aul kek,"
"Gue takut kalian semua ga setuju gue terus-terusan ngerjain tugas Dapa," Ucap Lia sedikit memelas karena tau sedang diomeli oleh temannya.
"Gak bisa nih, Cy ama Aul kudu tau kegoblokan lo," Ucap Salma siap cepu, membuat Lia mendesah pasrah.
Kebetulan CY baru saja memasuki kelas usai kembali dari solat duha.
"Cy sini dehh gue kasi tau," Cy yang merasa dipanggil berjalan mendekat ke arah salma.
dan salma pun memulai ceritanya.
"Hahahaha bentoo, lo ngapain sih pik kaya gitu? Ngakak gue," Cy tertawa mendengar semua cerita dari mulut salma. Lia kini merasa diejek. Tidak ada yang membelanya satupun.
"Ulangin terus aja nih kelakuan lo, bucin boleh tapi bego jangan, plis deh lo tuh temen gue," Lia menghela nafas jengah, mana bisa disamakan dia dengan salma si cewe gak ada perasaan seperti itu.
"Lah yaa," Timpal cy, apalagi cyntya ini si alim dari madrasah yang gak kenal cinta. Halah semua orang gak ngerti perasaanya!
_-_-_-_-_-_--
Seolah permasalahan kemarin bukan masalah besar. Lia kembali mendekati dava dengan berbagai cara. Bahkan tak jarang anak-anak cowok dikelas 11 IPS 2 membantu mensukseskan PDKT lia. Apalagi si Hadi, dia tak segan menceramahi dava yang adem ayem saja sedangkan lia udah ngegas gila-gilaan mendekatinya.
"Lo tuh gak kasian sama lia, ngodein lo terus di sw, gak punya perasaan lo," Ucap Hadi dramatis. Lia berdecak mendengar ucapan hadi. Memang bangku lia dan dava depan belakang tetapi ditengahnya masih ada bangku ahmad dan wafiq jadi ucapan hadi bisa terdengar jelas di telinga lia.
Dava tak bergeming, tak juga menjawab. Ia fokus ke layar ponselnya karena sedang fokus-fokusnya ngegame. Lia yang melihat itu terkadang juga pesimis. Di kode seribu sw pun dava tetap seperti itu, tidak menunjukan reaksi apapun.
"Harapan gue pas ulang tahun jadian sama dava pupus dong," Gumam lia. Memang sebentar lagi dia ulang tahun. Dia sangat berharap ulang tahunnya ke 17 ini dava bisa menjadi pacarnya.
"Iya sih persentase lo jadian ga ada," Ucap cy yang mendengar gumaman lia, lia mendecak kesal lalu ia kembali menscroll layar ponselnya. Persetan dengan jadian, masih bisa liat dava sudah cukup baginya.
-_-_-_-_-
Ulang tahun lia sudah terlihat hilalnya. Bukan terlihat lagi , besok adalah ulang tahun lia. Salma sebagai sahabat sangat dekat si lia kalang kabut memikirkan apa yang bisa ia kasih ke sahabatnya satu itu.
Tiba-tiba ia teringat lia ngototo ingin di beri kejutan dengan dava yang membawa kuenya. Tapi kalau dipikir dengan akal sehat hal itu sulit terjadi karena dava sudah menunjukkan gelagat risih dengan lia. Melihat wajah lia saja sudah enggan apalagi menyuruhnya membawa kue.Salma memutar otak, akhirnya dia tau apa yang harus dikerjakan.
Ia dengan cepat menghampiri belinda, teman sebangkunya untuk meminta tolong.
"Bel tolongin gue dong," Ucap salma ke belinda. Belinda yang sedang asik swafoto menoleh ke arah salma
"Tolong apaan?" Tanya belinda.
"Bantuin gue, ntar si lia gue ajak ke kamar mandi, nah lo tolong paksa si dapa buat ngucapin ulang tahun ke pika nanti lo vidio," Ucap salma,belinda mengangguk paham sambil nyengir.
"Oke, istirahat pertama ya!"
Kini waktunya menjalankan aksi, salma mendekati lia.
"Hehh liaaa ayo gue ajak ke kamar mandii, tali gue lepass," Salma merengek sambil memegangi punggungnya.
"Ya allah, baru istirahat pertama dah lepas aja tuh tali," Ucap lia geleng-geleng sambil meraoikan bukunya.
"Yaudahh ayoo cepet gue risihhh, bantuin gue,"
"Iya ihh, sabar atuh neng," Setelah itu mereka keluar dari kelas.
Belinda pun segera mengambil ponsel salma yang sudah salma taruh di lokernya. Ia pun berjalan mendekati dava.
"Dapp, ucapin lia ultah donggg," Ucap belinda ke dava, belinda sudah bersiap mengahadapkan kamera ponsel ke waajah dava. Dava pun kebingungan.
"Apaan sih?" Tanyanya dengan nada risih.
"Ucapinn liaa ultah,besok dia ultah,gue vidio in," ucap belinda. Dava hanya melirik belinda sekilas terlihat enggan dan tetep kekeuh tidak mau.
Hadi yang melihat itu langsung turun tangan.
"Tega bener looo, tinggal ngucapin gitu doang,"
Wafiq pun yang tadinya sedang mengaca dibangkunya balik badan.
"Ade apenihhh?" Tanya wafiq. Belinda pun menjelaskan misinyabke wafiq, membuat wafiq sedikit ada ide.
"Gini aja wafiq ucapin duluan, nanti semua sekelas ngucapin," Ucap belinda, wafiqpun manut saja. Setelah wafiq, hadi pun ikut mengucapkan, tak sampai disitu semua anak 11 ips 2 dengan kompak mau membuat vidio ucapan lia ulang tahun.
Kini tinggal dava seorang yang belum take video. Mau tidak mau dava akhirnya mengucapkan selamat ulang tahun ke lia walau sedikit ada paksaan dari anak-anak 11 IPS 2.
Hari ulang tahun lia sudah tiba, anak-anak 11 IPS 2 kompak tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun ke lia terlebih dahulu. Lia terlihat sedikit kecewa karena sepertinya tidak ada yang mengingatnya, ia bahkan juga sering menyinggung ultahnya ke teman-temannya tapi sepertinya tidak ada yng mengingat ultahnya.
Lalu saat dia baru kembali ke kantin, teman-temannya terlihat duduk rapi di bangkunya masing-masing, tidak biasanya. Setelah ia duduk sempurna di bangkunya, tiba-tiba layar proyektor kelas menyala.
Terdapat vidio, satu-persatu teman sekelasnya 11 IPS 2 ini mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Selamat ulang tahun ya liaa, semoga panjang umur terus langgeng sama bos dapa sampe tua amin," Celetuk faris di vidio. Dan ucapan serupa juga diucapkan teman-teman 11 IPS 2 lainnya.
Lalu di layar menampilkan hitung mundur, lia kebingungan.
Layar proyektor kini menampilkan dava yang sedang duduk dan seolah ditodong oleh belinda.
"HBD ya pik, semoga panjang umur sehat selalu,"
Sontak seisi kelas menyerukan.
"CIEEEE,""Ihiirrr azeekk,"
Lia pun tidak tau harus bereaksi bagaimana, salting? Tentu terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Teen FictionNamaku Lia. Aku mencintai dava tapi dava enggak. Gimana dong? Kalau katanya hadi "Udahlah, sekarang jamannya emansipasi wanita, cepet tembak," [Based on true story, cerita cinlok fenomenal di kelas ips 2, selamat membaca]