8. Foto bareng pertama kali

13 0 0
                                    

Hari ini SMA 1 terlihat sibuk. Mulai dari guru, murid bahkan tukang sapu jangan lupakan anak osis yang sekarang sedang melakukan check sound di belakang panggung sana.

Benar yang kalian tebak. Sebentar lagi akan ada pagelaran diesnatalis. Murid-murid terlihat antusias membangun stand bazar mereka sebagus mungkin. Disini lah terlihat kelas mana yang kompak kebersamaannya.

Saat ini Lia juga sedang sibuk menghias stand bazar bersama anak 11 IPS 2 lainnya. Sambil menyelam minum air,Lia bisa puas melihat Dava yang juga sedang membuat hiasan stand bazar.

Lalu entah ada angin dari mana Salma langsung duduk disebelahnya sambil menekuk wajahnya. Kalau alis salma sudah menyatu pertanda dia lagi badmood.

"Kenapa lagi?" Tanya Lia.

"Ada gladi buat acara putra putri , mana gue gak bawa high heels lagi, males banget gue ikut ginian," Gerutu Salma. Lia labgsung mengangguk paham.

"Ya lo pulang aja ngambil high heels," Ucap Lia santai.

"Ya sama siapaaaa, dirumah gue gada orang. Lo juga kan gabawa motor,"

"Noh sama Ahmad," Ucap Lia dengan seidkit menggoda. Tapi salma selalu saja mengamuk kalau digoda seperti itu.

"Ck ogah," Gerutu Salma.

"Eh btw photo boothnya udah dipasang, lo gamau foto asama Dapa?" Pertanyaan Salma membuat keinginan Lia kini menggebu. Tadi dia juga memikirkan hal itu.

"Mau sihh, emang Dapanya mau?"

Salma mendecak, "Gausa basa basi, lo ngode gue buat maksa dapa foto sama lo kan," Lia hanya nyengir lebar.

"Salmaa dipanggil bu cimpli, sebentar lagi mau gladi,"

Panggilan itu membuat Salma kembali pergi dan meninggalkan Lia. Lia yang sudah menyelesaikan pekerjaannya kini bisa santai-santai dan sekarang berniat ingin membeli jajan di kantin.

Setelah membeli jajan, ia membawa semua jajannya ke kelas. Di kelas pun anak-anak perempuan kelas ini sudah melingkar sepertinya sedang memulai pergibahan duniawi. Lia segera mengambil posisi nimbrung di antara mereka.

"Heeh kelas itu tuh niru design stand kelas kita, gak kreatif banget," Pastinya setiap tahun ada saja topik pergibahan seperti ini Lia sedikit bosan mendengarnya dan tidak mau ikut campur karena ia tidak tertarik.

"Lia, dapa kemana?" Tiba-tiba Hadi datang menanyakan itu pada lia. Lia semdiri sejak ia duduk di kelas ini beberpaa menit yang lalu matanya belum menangkap sosok Dava.

"Mana gue tau, emang gue emaknya," Sedikit agak sinis lah biar dikata gak terlalu over ke Dava. Memang cewe tempatnya gengsi. Tapi dia juga penasaran, apakah Dava sudah pulang? Setelah itu Hadi kembali keluar kelas, mungkin mencari tablematenya itu yang sedang menghilang.

"Ini sebenernya udah boleh pulang belom sih," Ifah mulai sedikit menggerutu. Memang pasalnya daritadi seperti ditahan tidak boleh pulang terlebih dahulu padahal anak-anak sudah menyelesaikan persiapan untuk diesnatalis.

"Iya nih gue pengen tidur capek banget," Ucap Resi menimpali.

"Diro udah standby didepan gerbang,malesin banget," For your information, Diro itu satpam yang menjaga gerbang SMA 1 ini. Memang agak susah kalau lawan orang itu tidak bisa diajak kompromi sama sekali.

"Eh jangan pulang duluu kita foto bareng dulu di photoboth, kalo fotonya besok pasti antri tuh," Celetuk Tina. Cewek-cewek pun mengiyakan saran Tina karena memang kalau tidak pada saat saat seperti ini kelas 11 IPS 2 memang susah sekali untuk berfoto bersama.

"Yauda ayo foto dulu daripada gabut kaya gini," Akhirnya para perempuan kelas 11 IPS 2 keluar dari kelas dan berjalan menuju photoboth dengan bergerombol.

sesampainya di photoboth tentu saja mereka sudah mengambil posisi masing-masing tapi kini ada permasalahan lain, siapa yang memfotokan. Semuanya jelas tidak mau, akhirnya mereka memutuskan menunggu seseorang melewati photoboth ini agar bisa dimintai tolong.

Seperti yang ditunggu-tunggu datang, tiba-tiba hadi dan dava datang dari arah utara sontak saja langsung diteriaki oleh para perempuan 11 IPS 2 ini.

"Hehh cepeet jalannya sini,"

"Ngapain sih?" Sahut Hadi sewot. Dava hanya diam saja di samping hadi.

"Fotoin kita-kita dong,"

"Ogahhh foto sendiri sana," Tolak Hadi mentah-mentah.

"Pelit amat sih lo, bentar doang ini gak banyak," Windi maju untuk bernegosiasi. Akhirnya setelah perdebatan singkat, Hadi mau untuk memotret para perempuan kelas 11 IPS 2 ini.

"Cepet, 1..2..3.."

Hal itu berlanjut sampai mereka semua mati gaya. entah mendapat ilham dari mana tiba-tiba ifah menyeletuk.

"Dava foto sama Lia dulu bisa kalii, yekaaan,"

Celetukan Ifah membuat Lia menjadi salting sendiri dan memilih diam. Dava pun hanya mengernyit. Hadipun seolah sangat mendukung lalu mendekati dava.

"Ayo bro, foto dulu sama Lia," Ucap Hadi dengan nada menggoda. Membuat suasana kini semakin ramai.

"Iya Dap foto dulu samaa pikaa, gamau tau,"

"Gaboleh pulang lo, motor lo belakangnya motor gue,"

"Ihiii ayooo dap,"

dan celetukan lainnya yang makin ramai. Dava didorong oleh Hadi ke tengah-tengah photoboth begitupula Lia. sekarang Dava dan Lia berdiri bersisian. Jujur saja wajah Lia sangat tegang, jantungnya seperti ingin copot dari tempatnya.

"Yang deket dong jangan kaya anak TK foto wisuda aja muka lo berdua tegang," Lia menoleh ke sampiing, memang jaraknya kini dengan Dava lumayan jauh, sangat menggambarkan suasana canggung. Terpaksa keduanya, Lia dan Dava mendekat sehingga jarak diantara mereka tidak terlalu jauh.

"Nah sipp," Ucap Hadi. Kini semua mengeluarkan ponselnya untuk memotret dua sejoli itu. Entah mengapa sekelas 11 IPS 2 ini sangat kompak menjodohkan Lia dan Dava. Kini Lia pun kebingungan harus melihat kamera ponsel yang mana. Suara potret bersahutan.

"Ganti gaya ganti gaya," Ucap Hadi memaksa.

"Ogahh ogahh, udahh gue mau pulang," Ucap Dava menolak keras dan berjalan menuju ke kelas duluan meninggalkan Lia di stand photoboth.

Lia terlihat sedikit mengenaskan dan dia menyadari. walau seperti itu lia tetap berpositif thinking dava ingin segera pulang karena lelah sudah mengerjakan banyak hal untuk persiapan diesnatalis.

"Minta dong foto gue sama Dava," Ucap Lia dengan senyuman konyolnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang