Pelajaran Olahraga memang tak semengerikan pelajaran matematika. Tapi jika keadaan mager begini, olahraga adalah hal terakhir yang ada diotaknya.
Lia telah selesai mengganti bajunya menjadi seragam olahraga. Lalu ia menghampiri teman-temannya yang sedang duduk nongki-nongki didepan kelas.
Setelah duduk, ia menyimak obrolan teman-temannya yang ternyata membahas tentang makanan di kanjur aka kantin kejujuran.
Kalo cewek udah kumpul pasti pembahasannya meluber kemana-mana. Tadinya mbahas makanan sekarang mereka berganti topik membahas adik kelas.
"Heh lo pada, cepet ke rooftop ditunggu pak anto, gosip mulu," Teriak cowok berbadan gempal bernama Abas.
"Banyak bacot lo!" Sahut wind kesal. Akhirnya mereka beranjak dan pergi ke rooftop.
Saat sudah sampai disana terlihat anak laki-laki sudah percobaan untuk bulu tangkis. Menurut penuturan si ketua kelas bernama ahmad, mereka disuruh main bulu tangkis laki-laki dahulu baru perempuan.
Hal itu sontak membuat para kubu cewek ngacir ke pinggiran rooftop. Biasa lah HAHA hihi sambil menunggu giliran.
"Pokoknya gue gamau tau gue pengen mie pedes yang ada di kanjur, lia sampe lo lelet lagi gue tinggal," Salma yang sduah duduk dipinggiran teras roftop mendumel pada lia. lia mendecak protes.
"Bukannya lo ya yang selalu remed," Ucap lia sembari memainkan ponselnya. salma tak merespon lia memilih mengajak gibah aulia.
Lia yang merasa situasi aman karena teman-teman embernya sedang pada sibuk sendiri ia membuka galeri di ponselnya.
ia fikir-fikir tak ada salahnya jatuh cinta lagi daripada stuck pada mantan jahannamnya dulu. Memang gen bucin melekat kuat padanya, ini semua gara-gara ayahnya yang menurunkan hal menyebalkan ini padanya. Jemarinya yang sedang menscroll berhenti pada foto bersama 11 IPS 2 saat hari guru.
Entah fikiran darimana ia dengan gilanya menge-zoom wajah dava pada foto itu dan parahnya wajahnya langsung menampilkan senyum lebar.
'Comel juga,' batin lia.
salma dan aulia yang sedari tadi gibah mulai menyadari keanehan orang disebelahnya. senyum-senyum tidak jelas membuat jiwa kepo mereka berdua meluap kepermukaan.
Salma dengan perlahan mendekati Lia sambil melirik ponsel yang sedari tadi ditatap Lia dengan senyum-senyum anehnya.
"Heh ngapain lo!" Pekik Lia kaget karena Salma tiba-tiba sudah sangat dekat dengannya. salma hanya menatap Lia aneh.
"Lo ngapain kek orang gila?" Tanya Salma bingung. Lia menghembuskan napas lega karena salma tidak tau apa yang sedang ia lihat.
"Gak ada apa-apa," Jawab Lia cengengesan yang membuat Salma kepo begitupun Aulia.
"Cek aja ponselnya," Celetuk Aulia. memang ponsel si Lia ini passwordnya sudah rahasia umum di kelas 11 IPS 2. Terkadang mereka juga heran dengan Lia, apa gunanya di password jika seluruh penghuni dikelas sudah tau.
"Oiya, mana sini," Salma berusaha merebut ponsel Lia dari genggamannya. Setelah merampas ponsel dari sang empunya Salma langsung mendekat kearah Aulia untuk menyelidikinya.
"Alah foto ini doang," Ucap Salma dengan nada tidak tertarik. dia bahkan punya banyak ini foto di ponselnya. tetapi ketika melihat wajah lia yang cengengesan daritadi membuatnya merasa aneh.
"Cepet ngaku! lo senyum-senyum sendiri ngapain hah?" Ucap salma.
"Bener, mesti ada yang gak beres!" Aulia memperkuat argumen salma.
"Emang gak ada apa-apa kok," elak lia.
"Lo jangan ngibulin gue deh ya, gue temenan sama lo dah dari piyik," Ucap salma.
"anu-," ucap lia dengan suara lirih.
"Anu apa? yang keras dong!"
"Dapa gue lihat-lihat comel juga ya," Ucap lia sangat lirih.
tiba-tiiba suasana hening untuk beberapa saat.
"HAHH?"
¤¤¤¤¤¤
"HAHAHA kepincut juga akhirnya," Sejak pengakuannya di rooftop sekarang salma dan aulia gencar menggodanya. Anak-anak kelas yang lain belum mengetahui karena ia mengancam salma dan aulia untuk tidak membocorkannya.
"Jangan mulai deh, kalo ada yang denger," Ucap lia sambil melotot. salma tak megindahkan.
"Cyn, lo mau gue kasih tau kabar paling sensaional gak?" CY yang sedang mengerjakan rangkuman sosiologi mendongak menghadap salma.
"Apa tuh?" Ucap CY dengan wajah penasaran.
Lia sudah angkat tangan jika sudah begini.
"Samping lo tuh,"
"Samping gue kenapa?" Tanya CY sambil melirik lia.
"Kepincut beneran sama dapa," Ucap salma diiringi gelak tawa. CY pun menoleh kearah lia dengan pandangan 'beneran?'
"Gue udah ngira sih, gila wkwk," CY pun ikut tertawa.
Ifah yang melihat ramai-ramai di bangku lia pun berjalan sambil membawa kursinya lalu ia mengambil tempat disebelah lia.
'Alamat mampus,' Batin lia menjerit karena kalau sudah ifah join ini akan meluber kemana-mana. Memang sudah tidak ada harapan lagi untuknya.
"Ada ape nih?" Tanya ifah setelah ia duduk dengan sempurna disebelah lia.
"Berita hot fah," Jawab CY. Ifah pun penasaran.
"Apaan?"
"Ni orang suka beneran sama si dapa, kemaren juga di rooftop bilang kalo dapa comel, sumpah gue gak bohong kayak kemaren tanya aja aulia noh," Info salma pada ifah.
"HAH APA ? LIA SUKA BENERAN AMA DAPA?" Ucap ifah tak yakin dengan suara yang sengaja dibesarkan. lia memilih menelungkupkan wajahnya di meja. sumpah sekarang dia malu.
Karena suara besar Ifah tadi semua perhatian langsung tertuju di konferensi meja kotak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Teen FictionNamaku Lia. Aku mencintai dava tapi dava enggak. Gimana dong? Kalau katanya hadi "Udahlah, sekarang jamannya emansipasi wanita, cepet tembak," [Based on true story, cerita cinlok fenomenal di kelas ips 2, selamat membaca]