6. inisiatif lia dan novel

18 1 0
                                    

Adanya tugas sosiologi kemarin membuat Dava dan Lia semakin dekat, walau konteksnya disini masih teman, bukan cem-cem an apalagi PDKT-an.

Lia tersenyum optimis, memang semuanya butuh proses. Kini dia sering ber chatingan dengan dava walau bahasannya hanya seputar Dava menanyakan tugas dan dia yang me reply  status whatsupp Dava.

"Pik gimana tugas lo? Udah kelar belum?" Tanya CY tiba-tiba yang membuyarkan lamunan indah diotaknya. Lia berdecak menoleh ke arah CY sebal.

"Tugas yang mana lagi sih?" Tanya Lia nyolot. CY memandang Lia malas.

"Bahasa Indonesia yang ituu suruh ngeresensi novel. Lo udah apa belum?" Jelas CY dengan sabar.

"Oh itu, belum sih gue," Ucap lia santai, karena memang deadlinenya masih 2 hari lagi, selagi sebelum besok dikumpulkan, Lia tak akan pernah bergerak menyentuh pulpennya untuk menuliskan tugasnya. Dia menganut deadline harga mati yang bersebrangan dengan prinsip CY si anak rajin.

CY yang sepertinya sudah tau jawaban lia dari awal pun hanya ber oh ria lalu pergi meninggalkan lia menuju bangku salma. Menanyakan hal yang sama.

"Udah sih gue cyn, nyicil tapi, mager banget gue lagian," Jawab salma. Kinipun cy sedang berkonsultasi dengan salma apakah resensi novelnya benar. Lia yang melihat pemandangan itu langsung menyusul kedua sejoli itu karena kepo apakah tugas resensi novel sulit atau tidak.

"Emang susah ya?" Tanya Lia tiba-tiba.

"Gak sih, gampang ae, kek gini nih," Salma menunjukan tugas bahasa Indonesianya yang sudah ia cicil.

Lia pun membaca dengan seksama tugas salma.

"Oalah gini doang, gak susah susah amat ya," Ucap lia lalu ia mengembalikan tugas salma.

"Emang lo udah punya novel buat nugas?" Tanya salma karena lia ini tipikal cewe yang gak terlalu suka membaca jadi salma sangsi kalau lia punya novel.

"Punyaa, dulu ituu novel gue pas smp masa lo gak inget?"

"Oh novel itu, tapi ceritanya gak jelas gitu," Ucap salma. Lia mengangguk membenarkan.

"Terus gimana dong?"

"Pinjem novel punya gue aja banyak dirumah, nivel terkenal semua lo bisa nyari resensinya di google banyak tinggal moles dikit biar gak keliatan copas dah beres," Penuturan salma membuat lia tergiur.

"Okedeh gue pinjem punya lo aja yaa," Ucap lia. Salma mengangguk menyetujui.

-_-_-_-_-_-_-_-

Ketika besok sudah deadline maka semua orang akan sibuk, seperti slcontohnya salma kini tersenyum puas karena baru saja menyelesaikan tugas bahasa indonesianya dengan maksimal. Hal seperti ini sudah biasa bagi salma, dia suka membaca dan tidak ada masalah dengan tugas seperti ini.

Baru saja ingin merebahkan diri dikasur yang terlihat menggoda, ponselnya berdering nyaring pertanda ada panggilan masuk. Sebenarnya ia paling malas ada orang menganggu waktu breaknya.

"Halo, ngapain?" Akhirnya salma mengangkat dengan separuh hati karena tau yang menelfon adalah lia, sobat karibnya.

"Cepet ganti baju, gue otw ke rumah lo 2 menit lagi, lo garus udah siap," setelah mengatakan kalimat ambigu tersebut, lia langsung mematikan panggilan membuat salma ingin menendang sahabatnya itu.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang