Before The Truth Revealed (I)

157 22 13
                                    

Keheningan terjadi di ruangan itu. Jiae dan Suga diam. Mereka cukup terkejut saat tahu kelainan mental yang sempat diidap Jungkook. Obsessive love disoder, gangguan saat ia terobsesi pada seseorang yang ia cintai. Awalnya mungkin cinta, tapi bisa berakhir menjadi obsesi yang tidak terkendali.

“Mungkin benar kalau gejalanya berulang melihat apa yang telah dia lakukan pada Jaehyun, tapi itu tidak bisa mengubah kenyataan bahwa dia mencintaimu,” ucap Suga pada akhirnya.

“Cinta? Sebuah obsesi tidak bisa dikatakan cinta! Melakukan hal semacam itu pada Jaehyun hanya demi mendapatkan aku namanya bukan cinta! Dia hanya terobsesi padaku!” bentak Yein.

Obsessive love dissorder diawali dengan cinta Yein, tapi itu bisa berubah menjadi obsesi saat sesuatu yang buruk menimpa seseorang, dan mungkin Jungkook salah satunya. Gejalanya bisa berulang jika dia terluka, tapi gejalanya bisa segera hilang jika dia bahagia,” jelas Suga.

“Aku rasa, dia awalnya jatuh cinta padamu, lalu dia terluka karena tahu kau akan menikahi Jaehyun. Mungkin rasa sakit itu yang menyebabkan dia menjadi terobsesi padamu,” sambung Jiae.

“Jungkook pernah bertengkar dengan Jaehyun sebelum kalian menikah,” ujar Suga pelan.

“Mwo? Aku tak pernah tahu soal itu,” kaget Yein.

“Dokter Kim yang memberitahuku. Dia yang membereskan barang-barang Jaehyun setelah Jaehyun dimakamkan. Ada sebuah buku harian yang salah satu isinya bercerita kalau ia berkelahi dengan Jungkook tepat setelah kalian mencari gaun pengantin. Dalam catatannya, Jaehyun menulis bahwa Jungkook berkata hanya ingin menjadi temanmu, tapi niatnya berubah saat Jaehyun memukul Jungkook. Pria Jeon itu langsung ingin memilikimu. Jika perkelahian itu benar, bisa jadi hal itu yang memicu munculnya gejala berulang pada Jungkook,” ucap Suga panjang lebar.

“Kenapa kau tidak pernah mengatakan itu padaku sunbae!?” seru Yein.

“Aku tahu belum lama ini Yein, dan aku tidak pernah menganggap itu serius. Perkelahian antar pria itu hal yang wajar Yein, dan aku tidak pernah berpikir Jungkook akan benar-benar membunuh Jaehyun. Saat itu aku juga belum tahu kalau Jungkook punya riwayat obsessive love dissorder,” jawab Suga.

“Kalau benar gejala Jungkook kambuh, seharusnya dia juga akan bersifat posesif yang berlebihan pada Yein kan? Tapi selama ini Yein bebas melakukan apapun,” bingung Jiae.

“Karena Jungkook bahagia bersama Yein. Gadis yang dicintainya selalu bertindak sama dengannya, dia jadi yakin bahwa ia tidak akan kehilangan Yein. Pada fase seperti ini, apa yang diungkapkan Jungkook pada perilakunya bukanlah obsesi, melainkan cinta. Jadi, Yein, selama ini dia mencintaimu, sungguh-sungguh mencintaimu, hanya saja obsesinya yang sesaat itu lah yang membuatnya berbuat seperti itu.”

Lagi-lagi Yein diam, sibuk merenungi perkataan seniornya. Dia masih sulit mencerna semua kalimat itu, tapi yang pasti ia bisa menyimpulkan kalau pada dasarnya ia bisa percaya bahwa Jungkook sangat mencintainya walau pernah terobsesi padanya.

***

Myungsoo berlari menuju ruang operasi, ada pasien darurat yang berjuang antara hidup dan mati. Seorang anak dengan kelainan jantung tengah kritis dan harus segera ditangani sebelum semuanya berakhir tragis.

Ibu dari sang anak terus menangis histeris dan berusaha ditenangkan oleh para perawat. Ia terus berteriak di depan ruang operasi. “Selamatkan anakku, aku mohon! Selamatkan anakku!”

“Ini keadaan darurat, anak Anda harus segera dioperasi. Ini operasi yang sulit, tingkat keberhasilannya hanya tiga puluh persen. Ada resiko pasien mengalami pendarahan dan gagal jantung. Tapi kami akan berjuang sebaik mungkin untuk menyelamatkan anak Anda,” Myungsoo menjelaskan prosedur operasi pada Junghwa.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang