Maafin aku baru bisa up hari ini:)
Aku sibuk sama tugas dan revisi Someday. Banyak orang yang nungguin Someday, ngasih vote dan masukin ke perpusnya.
Jadi itu yang buat aku semangat untuk merevisi Someday. Sedangkan AKSALEA nyesek liatnya, yang baca lebih dari 50 yang vote gak sampai 10 haha.
Gak tau ya, jujur aku ngerasa males UP kalo terus kek gini.
Aku nulis susah payah tanpa dapet apa-apa dan kalian tinggal baca tanpa ngeluarin uang banyak palingan cuman ngurangin kuota dikit. Seenggaknya hargain dengan kasih vote, gpp gak komen.
Karena aku tahu kalo komen butuh data seluler hidup terus. Kalian tahu kan cara menghargai penulis wattpad? Hidupkan sebentar data seluler dan tekan semua bintang seluruh chapter trus balik baca offline. Padahal tinggal gitu aja hehe, tapi keknya susah banget ya?
Hargai orang lain juga kalo pengen dihargai balik. Jangan cuman pengen dihargai tapi gak mau ngehargain balik.
1623 word
Saat ini seorang gadis galak dan menyebalkan itu tengah melakukan hal yang selalu ia lakukan setiap pagi tanpa lupa satu pun kegiatannya. Sekarang pun, ia sedang berada di sebuah pemakaman yang berada cukup jauh dari komplek rumahnya maupun sekolahannya.
Kemudian ia akan berjalan ke arah taman komplek perumahan di dekatnya, untuk menemui seseorang yang sangat ia rindukan, Anyara Theala. Sosok yang mengajarkannya arti dari kata bertahan hingga saat ini.
"Kak Anya! Zeva datang lagii.." ujar Alea girang, ia mengeluarkan senyum terbaik miliknya dan di balas dengan senyuman oleh Anya.
Alea berlari menuju kakaknya, memeluk erat sang kakak seolah enggan untuk dilepas, yang kini tidak bisa tinggal satu rumah lagi dengannya, setelah kejadian saat itu. Anya membalas pelukan Alea, ia merindukan adik kecilnya.
Selama beberapa bulan terakhir ia mulai jarang bertemu dengan Alea. Mereka bertemu jika Anya sedang berada di rumah mertuanya.
Rindu, kata itulah yang dapat menggambarkan keadaan kedua kakak beradik ini. Mereka merindukan saat-saat mereka masih tinggal satu atap.
Bermain bersama, bergadang, bergosip, dan banyak hal lainnya yang biasa mereka lakukan saat di tinggal berdua di rumah.
"Zeva gak ada masalahkan di rumah?" Tanya Anya khawatir jika yang pernah ia derita hari itu akan tertimpa juga ke adiknya. Masih dengan pelukan yang tak menunjukkan akan lepas.
"Zeva baik-baik aja kok, kak! Lagian Zeva 'kan, ketua geng Lorenz! Bagaimana mungkin seorang pemimpin geng golongan terkuat ini tertimpa masalah, adanya Zeva yang selalu bikin masalah haha..." jelas Alea dengan tawa yang sengaja ia besar-besarkan
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALEA (On Going)
Подростковая литератураCerita ini bukan hanya tentang geng motor dan perjodohan saja, melainkan membahas kehidupan disekitar mereka. Kisah hidup mereka tertulis dengan rapi disini. Alea Zevanya, dia adalah ketua pemimpin geng yang sangat terkenal di seantero Jakarta, Lore...