Halooooo
Aku datang lagi membawa chapter terbaru wakakaa
Nungguin lama ya?
Sorry ygy, lagi sibuk TT
Bukan sok sibuk yaa..Langsung baca aja dah kalian!!!
1089 word
Alea menghempaskan tubuhnya di sofa markas mereka. Alea sangat kesal, dia tak berhasil menemukan dalang dari penyerangan cafe.
"Gue harus bagaimanaaaa!" Teriak Alea prustasi.
"Lo makan dulu gih! Udah masuk jam makan malem," suruh Key sambil menyerahkan kantung yang berisi makanan.
"Gimana gue mau nikmatin makanan, kalo masalah ini belum selesai..."
Nyatanyaa.....
"Gila! Lo beli baksonya di mana Key?! Sumpah ini enak banget gak bohong gue!" Teriak Alea dengan mulut yang tak ada hentinya memasukkan pentol bakso ke dalam mulutnya.
Sangat berbeda dengan ucapannya beberapa menit yang lalu. Yang bilang tidak akan bisa menikmati makan... kenyataannya Alea sangat menikmati makanan yang dibawa Key itu.
"Bilangnya gak bisa nikmatin makanan, tapi lihat lah... bagian mananya yang gak nikmatin makanan?" Gumam Yuan bingung, sambil mengerjap-ngerjapkan matanya keheranan.
"Udah lah, yang penting Lea makan. Kalo gak, nanti dia sakit, gue gak ada temen jadinya," ujar Ratu yang tak sengaja mendengar gumaman Yuan.
"Yeee... kalo buketu sakit mah seluruh anggota Lorenz juga gitu kaleee," ucap Roy ikut menimbrung.
"Uduh... guk usuh ngudubut mundung mukun sunu!" (Udah... gak usah ngedebat mending makan sini!) Ucap Alea semangat dengan mulut penuh makanan.
"Pffft! Hahaha, ada ada aja tingkah lo ini, Lea Lea," Key tertawa lepas mendengar Alea yang berbicara dengan mulut penuh.
Semua mata menjadikan Key sebagai pusatnya, mereka tau yang bisa membuat Key tertawa hanyalah Alea Zevanya, satu-satunya perempuan yang berhasil membuat humor tinggi Key menjadi rendah:)
Seluruh anggota Lorenz menduga jika Key memiliki perasaan terhadap Alea. Karena bagaimana pun, Key telah bersama Alea dari jatuh hingga bangkitnya Alea sekarang, tidak salah bukan jika dia memiliki perasaan ke Alea? Key adalah laki-laki normal yang bisa jatuh cinta pada lawan jenis.
Ditengah suasana hangat di dalam, Dion diam-diam pergi keluar. Dia membutuhkan udara malam yang dingin dan tenang. Berada di dalam markas hanya membuatnya mengingat masa lalu menyakitkannya.
"Haha, Dev, gue rindu lo, bu dokternya Lorenz..." lirih Dion.
Alex yang hendak menyapa Dion mengurungkan niatnya. Lo masih belum bisa move on dari Devi ya? Devi, si bu dokter kesayangan Lorenz.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALEA (On Going)
Teen FictionCerita ini bukan hanya tentang geng motor dan perjodohan saja, melainkan membahas kehidupan disekitar mereka. Kisah hidup mereka tertulis dengan rapi disini. Alea Zevanya, dia adalah ketua pemimpin geng yang sangat terkenal di seantero Jakarta, Lore...