Haiii, ketemu lagi setelah sebulan:>
Pa kabar nih?
Maafin selalu ngundur up, soalnya RL aku lagi sibuk banget🙏
Oh ya cuman mau bilang kalo setiap nambah 1k pembaca aku bakal spill visualisasi para tokoh disini, tapi +1k/ 1 orang. Jadi kalo mau dispill semua, monggo dishare cerita ini biar cepet kegapai.
1026 word
2 minggu setelah Alea keluar dari rumah sakit.
"Gue bosen njir di rumah! Mo keluar bentar dah, gips gue juga udah di lepas, aman pastinyaaa," seru Alea.
Alea berjalan keluar rumah tujuannya ingin ke minimarket yang tak jauh dari rumahnya. Tidak ada siapa pun di rumah, kedua orang tua Alea masih belum pulang dari 2 minggu yang lalu dengan alasan yang sama pekerjaan.
Saat dalam perjalanan menuju minimarket Alea tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang berlaga aneh. Namun Alea lebih memilih acuh daripada memikirkan hal tersebut.
Tidak lama berselang dari kejadian tadi, Alea pun akhirnya sampai di minimarket. Alea beberapa kali mengitari rak makanan yang ada di minimarket tersebut. Dia ingin pergi ke minimarket namun tidak tahu ingin membeli apa.
Perempuan itu masih sibuk memilih barang apa yang ingin dia beli, tanpa menyadari ada dua orang laki-laki yang memasuki minimarket.
Laki-laki tersebut beserta kawanannya segera menodongkan senjata api ke hadapan kasir. Laki-laki itu mengancam dengan suara besarnya, "Serahkan semua uang yang ada di sini. Kalau tidak timah panas ini akan menancap di jantungmu."
Tentu saja Alea dan beberapa pengunjung minimarket lainnya mendengar ancaman dari laki-laki dan kawanannya tersebut. Beberapa pembeli yang tengah sembunyi tanpa sadar berteriak, membuat dirinya dan pembeli lain yang bersembunyi dekatnya ketahuan oleh kawanan penodong tadi.
Alea yang masih saja memperhatikan dari kejauhan tampak mengepalkan tangannya, 'Gue harus maju sekarang sebelum ada nyawa yang melayang,' batin Alea.
"Woi! Lo semua kalau berani lawan gue, mereka bukan tanding lo, tapi gue," tantang Alea.
"Pfft lo? Gak salah nih ya? Lo Yakin Bisa lawan kita?" ejek salah seorang penodong.
"Iya anjir sok lo! Denger ya dek, seni bela diri dengan pertarungan jalanan itu berbeda, lo di tempat latihan lo ada aturan, sedangkan di jalanan nggak ada. Gini ya, aturannya itu hanya orang-orang kuat yang mampu berkuasa di pertarungan jalanan bukan anak perguruan bela diri!" sambung kawanannya.
"Bacot lo! Dak dek dak dek lo pikir gue adek lo gitu? Dasar om om bau tanah, Nggak sadar umur!"
"Kalau berani lawan anjir bukan ngebacot," lanjut Alea sambil tersenyum merendahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALEA (On Going)
Подростковая литератураCerita ini bukan hanya tentang geng motor dan perjodohan saja, melainkan membahas kehidupan disekitar mereka. Kisah hidup mereka tertulis dengan rapi disini. Alea Zevanya, dia adalah ketua pemimpin geng yang sangat terkenal di seantero Jakarta, Lore...