Vote guys, biar Ann bisa cepet up lagi hehe
Setelah kejadian perjodohan beberapa hari lalu, Aksa lebih sering menghabiskan waktunya di markas Sagars. Walau nyatanya Ariq tidak mempermasalahkan Alea yang tidak menerima perodohan itu, dia tetap membahasnya seolah kesalahan itu dibuat karena ulah istrinya atau mama Aksa.
Malam yang damai dengan langit dipenuhi lautan bintang, seorang remaja laki-laki tengah mengendarai kuda besi kesayangannya, menembus udara dingin menusuk.
Memasuki perkarangan rumah mewah dengan penjagaan yang ketat, tak jauh dari sana dia memasuki halaman salah satu rumah dan memarkirkan kuda besinya.
"Phuah! Haa.. sampe rumah juga," ujarnya sambil melepaskan helm.
Sebenernya gue males buat pulang, tapi karena ini soal Bella...
Pintu kayu berukiran jepara dibuka, rumah yang memakai cat putih sebagai warna dindingnya dengan perpaduan warna emas menampilkan nuansa elegan.
"Gue pulang."
"Tuan Aksa sudah pulang, ada yang mau saya siapkan tuan?" tanya seorang pelayan di rumah megah itu.
Menyerahkan helm yang tadi dia pakai, "Gak usah mba. Bella mana?"
"Non Bella di kamarnya tuan, keadaannya sudah mulai membaik," lapor pelayan tersebut.
Aksa mengangguk, "Mama mana?"
"Nyonya Lula dan Tuan Ariq sedang pergi, tetapi ibu Fanya memaksa untuk ikut, akhirnya mereka pergi bertiga."
Remaja itu menghela napas, kemudian meninggalkan mba, menuju kamar Bella.
"Kak?"
Dia terkejut dan menoleh, "Ngapain di luar?"
Bella tersenyum sambil berjalan mendekat ke arah kakaknya--Aksa, "Kakak kemana aja sih! Udah gak sayang lagi sama Bella nih?" Bella menampilkan wajah cemberutnya.
Mengelus puncuk kepala adiknya, "Kalo gue gak sayang sama lo, mungkin gue udah minggat dari lama."
"Kak Aksa mah gak asik! Serius bener, padahal Bella cuman mau bercanda! Entar diseriusin cewe, kaget!"
"Gue tadi tanya, ngapain lo di luar?" ulang Aksa.
"Tadi pas di kamar, Bella gak sengaja denger suara bayi nangis. Jadi Bella ke kamarnya Tari, ternyata memang Tari yang nangis, mungkin karena kaget bangun gak ada tante Fanya jadinya Tari nangis." jelas Bella panjang.
"Dasar, padahal punya anak kecil."
"Ngomong-ngomong tante Fanya di mana kak? Takutnya nanti Tari nangis lagi."
Gue pengen bilang kalo jlg itu lagi ngelon tea. Tapi gue gak mau adik gue ternodai kata-kata buruk.
"Pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSALEA (On Going)
Подростковая литератураCerita ini bukan hanya tentang geng motor dan perjodohan saja, melainkan membahas kehidupan disekitar mereka. Kisah hidup mereka tertulis dengan rapi disini. Alea Zevanya, dia adalah ketua pemimpin geng yang sangat terkenal di seantero Jakarta, Lore...