Fanny menatap Pria dihadapannya dengan nyalang. Sedangkan yang ditatap justru membalas tatapan Fanny dengan mata penuh dengan binar-binar juga cinta. Tatapan yang seolah ingin menelan Fanny bulat-bulat.
Pria dengan postur tubuh sempurna yang terbalut indah dengan setelan jas berwarna abu-abu sateen. Jas yang dipakainya itu tampak mahal, dijahit dengan presisi dan detail yang sempurna.
Rambut yang tertata rapih, dengan satu helaian yang jatuh ke dahi, menambah kesan maskulin dan sedikit nakal. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyum. Senyuman menggoda yang membuat siapapun yang melihatnya akan terbuai. Kecuali Fanny tentunya.
Mata Pria itu tak kunjung lepas memandangi wajah ayu milik Fanny. Dia menatap mulai dari alis buatan Fanny yang terlihat cetar, dibuat dengan teknik ombre yang halus dan natural. Bulu mata yang terbalut mascara lentik, membuat matanya terlihat lebih tajam dan memikat. Mata asli berwarna coklat terang, berbinar-binar seperti mata kucing, seakan menyimpan rahasia yang ingin diungkap. Hidung kecil yang mancung, menambah kecantikan wajah Fanny. Bibir tebal yang menggoda, berpoles lipstik berwarna merah merona, seolah menantang siapapun untuk menciumnya. Juga dagu yang panjang dan terbelah, menambah kesan elegan dan anggun.
Fanny mengepalkan tangan kala mata pria itu tak kunjung lepas memandangi bibirnya yang berpoles lipstik berwarna merah merona. Bahkan pria itu sudah menggigit bibir bawahnya sendiri dengan mata berkabut nafsu.
Menjijikan!
BRAK!
Fanny menggebrak meja dengan keras. Membuat para pengunjung Restoran yang dia datangi ini memandang padanya dengan kesal karena terganggu. Pria dihadapan Fanny juga sedikit terlonjak. Fanny meringis dan langsung meminta maaf pada pengunjung lain. Kemudian netranya kembali menatap si pria yang kini tengah mengusap dada karena kaget.
"Lo–" Fanny menunjuk si pria dengan telunjuk lentiknya tepat dihidung.
Si Pria mengikuti arah telunjuk Fanny. Dan kini ekspresinya malah terlihat lucu. "Ya, Sayang?"
"Jangan.ganggu.gue.lagi."
Mata si pria mengerjap. "Kenapa?" tanyanya dengan suara tenang.
"Karena gue risih sama lo!" sentak Fanny.
Si pria tersenyum tipis. "Risih atau Jijik?"
Fanny merapatkan bibir sebelum menjawab, "Dua-duanya!"
Walaupun sakit saat mendengar ucapan Fanny. Pria itu tetap tersenyum tulus. "Ya, aku nggak heran sih. Mana mungkin kamu nggak jijik sama mantan Gay kayak aku 'kan?"
Fanny terdiam dengan pandangan yang masih nyalang terlihat. Tapi tak bisa dipungkiri, hatinya terasa seperti mencelus saat melihat tatapan sedih dimata Kaizen.
"Tapi, Fanny. Aku sayang kamu. Susah buat hapus perasaan sebesar ini. Jadi, aku minta maaf. Aku nggak bisa berhenti kejar-kejar kamu. Aku bakalan terus berusaha supaya kamu bisa jadi milik aku." Lanjut Kaizen dengan suaranya yang amat halus dan mendalam.
Detik itu juga Fanny sadar. Kalau kehidupan tenang yang selama ini dia jalani tidak akan berjalan dengan semestinya lagi. Fanny merasa terjebak dalam permainan yang tidak pernah dia inginkan. Dia tidak ingin terlibat dalam drama cinta yang rumit ini, apalagi dengan pria yang memiliki masa lalu yang menurutnya menjijikan.
***
Publised:
19 maret, 2022/ 7 November, 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Wants Me || NEW VERSION
RomantizmTiba-tiba saja Fanny merasa hidupnya hancur dalam sekejap saat sang Ayah mengumumkan bahwa ia akan dijodohkan dengan Bos-nya sendiri, yaitu Kaizen Delovano. Biasanya, orang lain akan merasa sangat senang saat dijodohkan dengan Kaizen yang memiliki r...