Happy Reading
.
.
.
"Apapun yang terjadi, kita adalah tim, dan tim tidak akan mengambil keputusan egois."We Are One.
Kalimat yang selalu Baekhyun ingat disaat dia sedang bersama membernya. Entah kenapa setelah masa mereka debut, ditahun 2015 kalimat itu perlahan memudar.
Hampir tidak ada yang menyebutkannya, bahkan saat para member naik kepanggung untuk tampil, tak ada menyebut kata itu lagi.Baekhyun sadar, member nya tidak seperti dulu lagi. Masa trainee yang manis berubah menjadi masa debut yang pahit. Dan ia tahu benar bahwa ini adalah kesalahannya yang mencoba untuk mendapatkan segala perhatian publik dengan menggunakan cara egois.
Ya, sebegitu egoisnya Baekhyun sehingga membuatnya dibenci oleh para membernya sendiri.
Ini sudah yang kelima kalinya, ia terus memikirkan dan merenungkan hal seperti ini. Tapi sikap egoisnya ini sengaja ia tutupi dari publik agar tidak terjadi konflik yang besar.
Berpura-pura akrab dengan para member didepan kamera, dan kembali menjadi egois dibelakang kamera. Sungguh, seperti itulah kehidupan seorang Byun Baekhyun.Tapi kejadian ini sedikit merubahnya, tertukar dan menjadi anggota grup NCT, Hoobaenya sendiri. Kehangatan dari para member seakan membuat dirinya lupa akan bagaimana sikap egoisnya dulu. Jika ingin jujur, Baekhyun sudah lama menginginkan keharmonisan yang terjadi di NCT. Para member saling menghargai satu sama lain dan mereka terlihat bersenang-senang bersama setiap saat. Kekompakan juga tidak perlu diragukan lagi, meskipun NCT punya banyak member, mereka tetap bisa menjaga keseimbangan grup.
Baekhyun iri.
Bukan hanya masa karir mereka saja yang baik, namun juga kehidupan latar belakang mereka juga penuh dengan warna.
"Jaemin!"
Baekhyun tersentak seketika karena mendengar salah satu member Dream memanggilnya dengan suara kuat.
Ia menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka disana sudah ada Haechan yang berdiri.
"Tidak biasanya kau melamun.., tapi sekarang kenapa selalu melamun? Kau punya masalah? kalau punya ceritakan saja padaku atau pada member yang lain..," katanya dengan nada dan wajah cemas.
Haechan pun beranjak mendekati Baekhyun yang tengah duduk diranjang. Ia juga mengambil posisi duduk disebelahnya.
Baekhyun hanya menanggapi perkataan Haechan dengan gelengan.
"Aku baik, kenapa kesini?"
"Aku hanya memastikan kalau kau baik-baik saja, Jaemin-ah,,"
"Jangan berlebihan."
Haechan terkekeh mendengar hal itu, dia juga tahu ini hal berlebihan. Tapi mengkhawatirkan sahabatnya juga tidak ada salahnya.
#Latihansolo
Keringat membanjiri Jaemin saat ini. Bagaimana tidak, ia tengah berlatih untuk koreografi dari solo nya yang ditentukan oleh manager EXO beberapa hari yang lalu.
Tidak mudah untuk Jaemin, apalagi dirinya yang tidak terlalu terbiasa dengan posisinya yang kini berganti sebagai salah satu main vocal EXO.
Sangat terbalik dengan dirinya yang ada di NCT, sebagai rapper.
Namun syukurlah masalah Dance bisa ditanganinya dengan baik. Meskipun terkadang menghafalnya agak sedikit susah. Kadang dirinya lupa dengan gerakan awal atau dipertengahan.
Itu sangat melelahkan, jika dirinya bisa memilih, maka Jaemin ingin menjadi barista saja.
...
beberapa jam ia habiskan untuk berlatih diruang latihan. Rasa penat begitu terasa, kini Jaemin sedang duduk dilantai dengan posisi yang bersandar pada dinding dengan cat polos tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF IDOL [END]
FanfictionApa yang akan terjadi kalau Jaemin dan Baekhyun tiba-tiba bertukar jiwa? _________________________________________ *Apapun yang ada didalam cerita tidak ada hubungannya dengan real life*