Para karyawan bergegas minggir memberi bos mereka jalan saat pria dengan tatapan setajam pedang itu memasuki perusahaan.
Tak butuh waktu lama baginya untuk segera sampai di ruang konferensi dimana sang paman bersama seorang pria tak di kenal duduk sambil bercakap-cakap cukup ria.
"Ah, kau sudah datang keponakanku..”
Pria setengah baya itu merentangkan tangannya dengan wajah penuh senyum. Namun, Mike tau betul di balik senyum itu tersimpan kebencian yang mendalam untuknya. Tak terhitung jumlahnya berapa kali pria ini, yang merupakan pamannya sendiri mencoba menyingkirkannya.
Dengan ekspresi tak acuh, ia melewati Jacob dan duduk di kursi kepala miliknya. Awalnya Jacob hendak menduduki kursi itu namun tentu saja sebagai tangan kanan Alex tak membiarkan hal itu, ia menjaga kursi itu sampai sang bos datang menduduki tempatnya membuat Jacob hanya mampu mengepalkan tangan penuh kebencian di bawah meja.
"Ah, bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tak bertemu." Pertanyaan basa-basi kembali Jacob ajukan.
"Seperti yang paman lihat. Ada perlu apa paman kesini?"
Mike menyilangkan sebelah kakinya dengan ekspresi tenang tak terukurnya. Membuat Jacob semakin membenci Mike melihat ketenangan pria muda itu.
"Ah, ini Mr. Elzardo pengusaha dari Meksiko. Kebetulan dia tengah berada disini jadi paman membawanya kesini untuk mampir melihat perusahaan kita."
Mike hanya menatap pria paruh baya itu dengan wajah datarnya. "Paman, bagaimana dengan Demitrio hotel yang paman pimpin? Aku dengar ada masalah dengan pembangunan baru hotel cabang?"
Demitrio Company terdiri dari beberapa perusahaan yang mencakup segala bidang, seperti Demitrio Hotel, Demitrio Contruktion, Demitrio Club dan lain sebagainya. Untuk Demitrio hotel di pimpin oleh Jacob dan David memimpin Demitrio Club sedang sisanya dipimpin oleh CEO yang bekerja. Namun meski mereka sama-sama telah diberi kekuasaan, baik Jacob dan David tak merasa puas karena posisi tertinggi tetap di pegang oleh CEO Demitrio Grup yang tak lain adalah Mike.
Dengan pertanyaan Mike yang menyindir kinerjanya Jacob hanya tertawa dengan santai. Pria itu seolah tak terlalu perduli dengan perusahaan yang dipimpinnya, tentu saja karena keinginannya bukan hanya sekedar memimpin perusahaan cabang namun ia ingin menguasai seluruh Demitrio Company yang seharusnya menjadi miliknya. Hanya satu cabang perusahaan bukanlah apa-apa baginya bahkan jika Demitrio hotel hancur sekali pun.
"Paman, jika tak ada hal penting maka aku permisi. Masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan."
Saat Mike mencoba bangkit Jacob segera mencegahnya. Ia mulai mengutarakan niatnya, tak ada gunanya lagi berbasa-basi karena ia tau keponakannya bukan tipe orang yang terlalu suka banyak bicara.
"Aku ingin kau menyetujui kesepakatan bisnis dengan perusahaan Mr. Elzardo."
Mike menatap sang paman dengan wajah datar, ia mulai kehilangan kesabaran menghadapi pria ini. Jika bukan karena senioritas sudah sejak tadi ia mengusir pria yang bahkan tak memperdulikan nasib karyawan perusahaan yang dipimpinnya. Benar-benar sebuah lelucon orang seperti ini ingin memimpin Demitrio Grup, tak heran dulu dalam waktu satu bulan saja perusahaan yang dengan susah payah kakeknya dirikan kacau sampai hampir bangkrut.
"Kenapa aku harus melakukannya?"
Mike mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, ia duduk dengan dagu yang terangkat angkuh membuatnya terlihat semakin mendominasi. Tubuhnya yang tegap kemudian bangkit tak memperdulikan raut wajah Jacob yang berubah dan ikut bangkit tampak marah.
"Jika tak ada hal lain lagi maka aku permisi."
"Mike, kau benar-benar sombong hanya karena ayah berada di pihakmu. Jika kau bukan keponakanku sudah lama aku kehilangan kesabaran terhadap sikap aroganmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionare's Slave
RomancePeringatan!! Cerita berisi bacaan orang dewasa!! 17++ tahun ke atas!! Resiko yang harus ditanggung seorang simpanan itu adalah tak bisa mengakui apa yang memang tak pernah ia miliki secara utuh, menahan diri dan harus rela dicampakkan sesaat setelah...