1 - Queen

2.8K 192 10
                                    

Baca 👉 lalu vote, gak apa-apa gak komen kalo malu. Aku jamin gak bayar kok kalian kasih vote, dengan kasih vote aku merasa dihargai.
Udah buka dong, ya. Kalo yang baca lagi puasa tunda dulu ya.
Sebisa mungkin aku up sebanyak yang aku bisa, tapi emang banyak part yang ilang sih.
Buat yang mau cerita ini bisa nabung dari sekarang, ya. Aku po nanti mulai tanggal 23 Mei - 05 Juni 2021.
Untuk harga 98k dengan tebal 300san kayak biasa, ada give cantiknya juga ya.

Untuk harga 98k dengan tebal 300san kayak biasa, ada give cantiknya juga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peringatan!!
17++ tahun ketas!

Bukan bacaan anak-anak!

Happy Reading

Suara desahan saling bersahutan di dalam ruang kerja kedap suara itu. Keringat dan desah nafas saling berkejaran antara dua orang yang saling bergumul di atas meja kerja, mengejar kepuasan serta kenikmatan yang hampir saja tiba.

Wanita itu menggigit bibirnya merasakan hentakan kuat pria yang tengah menghujamnya di bawah sana. Kedua tangannya bertumpu pada meja untuk menjaga keseimbangan tubuhnya saat hentakan kuat diberikan pria yang terus memompanya semakin cepat.

Dalam gerakan cepat tubuhnya di balik sehingga kini ia berbaring terlentang memenuhi meja kerja pria itu, menggantikan sederet benda-benda yang telah lama berjatuhan ke lantai.

Tubuhnya bergoyang menyeimbangi gerakan si pria, namun pria arogan di bawahnya segera menahan pinggangnya kuat untuk mengontrol gerakannya. Rasa perih dan nikmat bercampur satu saat pria itu tenggelam dan muncul kemudian tenggelam lagi dengan hujaman kuat memenuhi seluruh dirinya. Tangannya berusaha menggapai sesuatu dan berakhir dengan menggapai udara kosong karena pria itu terlalu sibuk memuaskan dirinya dan memenuhinya hingga batas di bawah sana.

Gelombang itu menerjangnya hebat membuat bintang-bintang memenuhi kepalanya. Ledakan hebat itu belum selesai saat kedua kakinya kini bertumpu pada bahu kokoh pria yang menggeram sambil memejamkan mata, merasakan kenikmatan yang juga hampir menerjangnya dan dengan dorongan kuat semburan hangat pun memenuhi perutnya sebelum akhirnya pria itu menjauh dengan tangan yang meraih beberapa lembar tisu untuk membersihkan dirinya.

Perlahan wanita yang masih mengumpulkan tenaganya itu bangkit berdiri di atas kakinya yang masih gemetar. Dengan nafas yang masih tersengal ia juga meraih beberapa lembar tisu untuk membersihkan cairan pria itu. Matanya menatap pria yang dengan santainya merapikan diri, menyugar rambutnya yang basah oleh keringat dengan tangan sebelum berbalik dan menatapnya yang kini berusaha merapikan diri meski ia yakin penampilannya jauh dari kata rapi.

Rok yang masih tersingkap sebatas pinggang dan semua kancing kemeja serta branya yang tentunya tak lagi berbentuk, ia merona malu di bawah tatapan tajam sang pria yang hanya berdiri menatapnya tanpa mau membantunya, padahal semua ini terjadi karena ulahnya.

The Billionare's SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang