1. Masalah?

1.5K 113 30
                                    



Suasana pagi hari di sebuah rumah yang terbilang cukup mewah itu nampak sangat damai, beberapa maid juga terlihat tengah sibuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing.

Sang pemilik rumah, Tuan Zhang Han Yang dan istrinya Zhang Nai Jia, tengah asyik menyantap sarapan pagi mereka.

"Sayang, mau kemana? Kenapa buru-buru, Hanhan gak sarapan dulu sayang, bareng papi sama mami?" Panggil nyonya Zhang kala melihat putra cantiknya dengan terburu-buru menuruni anak tangga, namun tidak menuju ruang makan melainkan pintu keluar.

"Iya, kamu mau kemana kenapa terlihat buru-buru sekali?" Tuan Zhang ikut menambah komentar saat melihat putra tunggalnya yang tak ingin sarapan bersama.

"Enggak pi,mi...Aku sarapan di sekolah aja" jawab Zhehan cepat dan buru-buru ingin melangkah pergi.

"Hanhan, kamu lupa sesuatu" panggil ibunya lagi memperingatkan yang otomatis kembali membuat langkah Zhehan terhenti

"Ahh, mami...Hanhan kan udah gede, kenapa harus ngelakuin rutinitas ini tiap pagi sih?" Protes Zhehan kepada ibunya.

"Gak ada protes, atau kamu gak boleh bawa sepeda motor dan harus di antar supir ke sekolah, kamu pilih aja" tegas nyonya Zhang yang membuat Zhehan langsung kicep dan tak bisa membantah lagi, dia tidak mau di antar supir, karna itu sangat tidak gantle bagi Zhehan. Sedangkan tuan Zhang yang melihat wajah putranya yang mulai nerengut hanya terkekeh saja, gemas melihat putranya itu.


Sambil sedikit menghentakkan kakinya, Zhehan melangkah menuju ke dua oragtuanya yang berada di ruang makan, setelah sampai di hadapan sang ibu, langsung saja maminya merentang kan tangannya agar Zhehan segera mendekat.

Zhehan pun mendekat dengan malas, sambil menundukkan setengah tubuhnya ke arah maminya, dan langsung saja tubuhnya di sambut oleh nyonya Zhang yang menggenggam kedua bahu Zhehan dengan lembut.

"Uhhhh...anak mami yang paling menggemaskan, kesayangannya mami..." Setelah mengatakan hal itu, nyonya Zhang langsung menghujam kan tiga kali kecupan di wajah Zhehan "cup cup cup" masing-masing di kedua pipi chuby Zhehan dan terakhir di kening Zhehan, yang di terima Zhehan dengan malas-malasan.

Bukan hanya nyonya Zhang, kini tiba giliran papinya yang ikut merentang kan tangannya agar Zhehan datang mendekat, dengan wajah yang lebih merengut, Zhehan pun mendatangi papinya. Papinya pun melakukan hal yang sama seperti maminya lakukan.

"Cup cup cup" sang papi mencium kedua pipi Zhehan dan terakhir di kening, seperti yang di lakukan mami nya tadi.


Setelah mendapatkan enam kali kecupan dari kedua orangtuanya, Dengan wajah yang terlihat kesal, Zhehan pun bertanya untuk kesekian kalinya, meski ia tahu, jawaban orangtuanya sama, namun tetap saja Zhehan mempertanyakannya.


"Pi, Mi...kenapa sih, Zhehan udah sebesar ini, tapi masiiiiihhhh aja harus ngelakuin hal begini, udah kaya anak cewek aja, kan Zhehan ini cowok mi, pi" protes Zhehan dengan nada yang teramat kesal, lalu dengan kaki menghentak, Zhehan berbalik meninggalkan ruang makan, tak lupa, ia mencomot sepotong spicy tuna sandwich di atas piring milik maminya.

Zhehan tidak mengerti, karna dia memang sungguh bingung dengan kelakuan kedua orangtuanya ini.

Papi dan Maminya memperlalukan Zhehan layaknya anak perempuan. Bahkan kamar Zhehan sedari ia baru di lahirkan sampai ia kelas 6 SD, selalu saja di dekor oleh kedua orangtuanya dengan nuansa anak perempuan pada umumnya. Warna pink muda dan juga boneka!

Kalau saja pada saat itu, Zhehan tak mengamuk karna menjadi bahan bully teman-temannya yang pernah memasuki kamar Zhehan dan membeberkannya pada satu sekolah. Di pastikan, kamarnya pasti akan tetap bernuansa pink dan banyak boneka sampai hari ini.

BERANDAL(Karma)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang