PlukZhehan langsung mengalihkan atensi dari ponsel yang ada di genggamannya saat melihat sebuah benda terjatuh dari atas langit dan mendarat tepat di atas meja yang ada di depannya. Menatap benda itu sekilas.
Zhehan mendongakkan kepalanya untuk melihat dari mana asal benda itu terjatuh, namun dia kelimpatan saat dua biji matanya menatap di lelangitan ruangan, untuk mencari siapa pelaku yang menjatuhkan barang ini. Di pikir tai cicak apa?
Tak mendapati apapun yang menempel di lelangit ruangan, seperti Gong Jun ataupun spiderman, Zhehan pun menurunkan sedikit pandangannya hingga kini mata sebening kristal itu bertubrukan dengan mata sendu mendayu-dayu yang mempesona namun minta di tempeleng.
Zhehan menurunkan lagi pandangannya untuk memandang benda apakah gerangan yang barusan terjatuh di atas meja? mengamatinya lekat-lekat sampai kepalanya miring kanan dan miring kiri.
"Apaan nih?" Zhehan mengambil benda di depannya yang berasal dari si cabul, siapa lagi kalau bukan Gong Jun.
Saat ini mereka berdua sedang ada di markas Tianchuang, hanya berdua, sedangkan teman-teman Zhehan yang lainnya sudah pada di telan bumi. Alias di kebumikan. Canda di kebumikan!
"Lo gak lihat itu apa?" Jawab Gong Jun dengan muka sok cool yang sangat ingin Zhehan tendang.
"Tahu...ini yang di pakai orang budek biasanya kan?" Zhehan tidak menatap Gong Jun, pandangannya hanya mengamati benda orang budek itu.
Gong Jun mendudukkan dirinya di sofa panjang berseberangan dengan Zhehan."Ngapain lo bawa benda ginian? Sejak kapan lo jadi budek?" Wajah penasaran Zhehan hanya di tanggapi dengan raut datar Jun.
"Itu buat elo" dengan wajah tanpa ekspresi
Jantung Zhehan pasti saja mencelos saat mendengarnya, namun ia berusaha tetap sabar, ia pun tersenyum dengan ramah, berusaha ingin bersikap mak.lum, "Jun, sekaraaang...alangkah baiknya kalau lo mulai menjelaskannya secara baik-baik sama gw di mulai dari detik ini..."sambil terus tersenyum ramah penuh peringatan, "dengan begitu...setelahnya gw bisa merenung untuk merundingkannya di hati sanubari terdalam gw, agar mengampuni lo atau bikin meja ini terbang ke muka elo" perkataan itu mengandung peringatan secara halus.
Gong Jun menggendikkan bahunya tanda tidak perduli, "drama banget lo" cibirnya, membuat telinga Zhehan mulai mengeluarkan asap, "benda ini, pake buat lo nanti ujian besok" jelasnya singkat
Zhehan tentu saja tidak mengerti, "tolong di perjelas kisanak" tekannya
"Ck..." Jun berdecak, "gw belum selesai ngomong, kenapa lo main nyerocos aja, tunggu sejenak, gw perlu bernafas" Jun benar-benar bernafas, sementara Zhehan di buat menahan nafas seperti orang yang enggan bernafas, karna meredam kekesalan itu sungguh tidak enak baginya, "ini bukan alat bantu dengar biasa, ini sebenarnya headsed yang udah gw modifikasi supaya bentuknya kaya alat bantu pendengaran orang gangguan telinga biasanya" Jun menjelaskan dengan santai dan Zhehan masih tak dapat mengerti, apa maksud Gong Jun menyerahkan benda ini padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDAL(Karma)
Roman d'amourZhang Zhehan sangat tidak suka saat semua orang mengatakan bahwa dia itu cantik. Zhang Zhehan tidak ingin menerima kenyataan itu. Maka dari itu, Zhang Zhehan tumbuh menjadi seorang lelaki badboy dan sangat berandalan. Karna ia sangat tak suka, oran...