7

168 20 1
                                    

Malam sudah semakin larut bahkan kini hanya deburan ombak dan suara hewan malam yang mengisi kesunyian malam.setelah acara makan bersama tadi kini tujuh lelaki remaja mental bocah tengah tertidur di tikar yang sengaja digelar untuk acara makan mereka.

Namun sepertinya salah satu dari tujuh pemuda disana lebih memilih untuk terjaga dari pada ikut menyelami alam mimpi bersama saudara saudaranya yang lain.

Memilih beranjak kini pemuda bermarga kim taehyung tengah asik memandangi langit malam,taehyung? yah pemuda yang masih terjaga disaat sebagian besar orang tertidur kini duduk beralaskan pasir sambil menikmati deburan ombak yang menenangkan.

"Lembut,tiupan anginya sangat lembut hampir seperti bocah bantet gen siluman itik,tapi menakutkan sama seperti energi kak hoseok"

"Dinginnya juga mengingatkanku pada pada kak yoongi tapi dia lebih beku dari pada es di kutup yang semakin hari mencair karna pemanasan global"taehyung sedikit tertawa mengingat sifat yoongi.

"Kira kira orang sedingin kak yoongi akan bisa menemukan orang yang dapat mencairkan sifatnya seperti halnya kutup utara yang cair karna panasnya matahari tidak ya"setelah mengatakan hal itu  taehyung memilih diam sambil menatap indahnya langit.

"Coba lihat,teman kak namjoon saja masih berjalan jalan di malam dingin seperti ini,bagaimana bisa orang seperti kak namjoon sangat menyukai hewan yang suka miring cara jalanya untung otak kak nomjoon lurus coba kalau sama miringnya mereka pasti jadi sejenis.tapi tak apa  itu lebih baik setidaknya selain kecintaanya terhadap bonsai dia masih ingat mencintai makhluk hidup lainya "ucap taehyung entah pada siapa kemudian matanya berpendar menatap langit yang mengingatkanya pada saudara satu satunya yang ia punya.

"Kak seokjin bagaimana rasanya memiliki tanggung jawab yang begitu besar dan memikulnya sendiri,bukankah bulan itu beruntung kak meskipun cahayanya hasil pemberian ada matahari yang siap memberi kekuatan untuknya,ada bintang yang selalu meramaikan harinya hingga gelapnya malampun tak berani mengusiknya"terkekeh pelan karna tiba tiba dirinya menjadi sok  puitis didepan laut.

"Hampir sama dengan dirimu"intrupsi suara dibelakangnya membuat taehyung  secara reflek menolehkan kepalanya.

Pletak

"Akh kira kira dong jim"protes taehyung setelah mendapat jitakan di dahinya.

"Salah siapa pergi tidak bilang bilang.membuat khawatir saja,tapi yang gue khawatirin malah sedang bersok puitis didepan laut"

"Jadi"ucap taehyung sambil menaik turunkan alisnya berusaha menggoda teman yang kini berada di sampingnya.tapi sepertinya temanya ini tidak memiliki kepekaan yang cukup otoriter di otaknya.justru ia merasa merinding melihat sahabatnya menunjukkan ekspresi aneh seperti itu.bukan apa apa takutnya temanya ini kerasukan jablay laut kan bahaya.

"Apa"ketus jimin masih bergidik ngeri

"Hahhh jadi kau mengkhawatirkanku"pasrah tehyung akhirnya.

" tidak"

Taehyung tau dengan pasti sahabatnya ini mengkhawatirkanya,lucu sekali melihat wajah chabi itu kini tengah malu malu itik.memilih diam kini mereka berdua menikmati desiran suara ombak dan hewan malam.

"Tae" ucap jimin memecah keheningan yang berlangsung duapuluh menit yang lalu

"Iya"

"Soal kata katamu tadi jika bulan beruntung maka lo jauh lebih beruntung dari bulan sebab  ada kak seokjin yang akan memberimu perlindungan memberimu dukungan dan kami berenam bukan hanya menjadi bintang yang menemanimu tapi juga siap menjadi sandaranmu.kau ingat janji kita bertiga saat ditingkat sekolah dasar"ucap jimin yang membuat taehyung sedikit berfikir tentang janji   mereka bertiga dan tada ketemu,taehyung hampir terharu karna jimin mengingatnya padahal itu hanya janji anak anak.

MILPUERTAS (Opening Of The Dimensional Gate) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang