8. Rumor

306 14 0
                                    

"Winwin! Bangun! Dong Winwin!" Teriak Taeyong di pagi hari, membuat Winwin merasa terganggu dari tidurnya. Winwin pun perlahan membuka matanya.

Dia bisa lihat Taeyong yang tengah heboh dan sedikit panik?

"Wae?" Tanya Winwin yang sedikit bergumam karena kesadaran-nya belum full.

"Yak! Jelaskan kepada-ku apa hubungan-nya diri-mu dengan Nakamoto Yuta bersama anak-nya?!" Sentak Taeyong, yang langsung menduduk-kan Winwin yang tengah mengumpulkan nyawa-nya.

"Orang yang baru saja aku kenal selama satu minggu. Kau kok tau sih kalau orang itu Nakamoto Yuta? Padahal aku belum pernah memberitahu nama-nya dan kau juga belum pernah melihat orang-nya. Kau hanya melihat mobil-nya sewaktu mengantar-ku pulang." Ucap Winwin bingung.

Taeyong mendecak kesal, dan segera memberikan ponsel milik-nya kepada Winwin, untuk Winwin lihat.

"Lihat-lah! Berita tentang kedekatan-mu dan Yuta menjadi topik hangat pagi ini! Kau di kira ibu dari ketiga anak Yuta yang tidak pernah muncul selama beberapa tahun, dan baru kembali lagi saat ini." Seru Taeyong yang membuat Winwin melebarkan matanya.

"Yak! Aku tidak seperti itu! Aku dan dia baru kenal beberapa minggu! Itu juga karena aku yang tidak sengaja menolong Naan, salah satu anak-nya yang hilang, dan mengembalikan lagi ke kediaman Nakamoto." Jelas Winwin yang tidak percaya atas artikel yang di terbitkan.

"Bagaimana bisa kamu mengelak sekarang, sedangkan banyak video, di mana kamu di panggil Eomma oleh ketiga anak-nya. Kamu juga terlihat tidak keberatan akan hal itu. Itu membuat rumor semakin kuat." Seru Taeyong.

Winwin menggelengkan kepala-nya. "Aku tidak bisa biarin ini semua! Aku harus mengklarifikasi-nya!" Ucap Winwin yang ingin beranjak, tapi di tahan oleh Taeyong.

"Untuk apa mengklarifikasi-nya saat ini? Kau tidak tau seberapa jahat-nya media? Mereka hanya ingin mengambil sesuatu yang menarik, demi kepentingan popularitas berita mereka tanpa melihat penjelasan yang sebenar-nya. Mereka malah akan semakin menyudutkan-mu melalui artikel yang mereka buat." Ucap Taeyong, yang membuat Winwin jadi mengurungkan niat-nya.

Perkataan Taeyong ada benarnya juga. Ia tidak boleh gegabah main klarifikasi saja.

"Terus apa yang harus aku lakukan?" Tanya Winwin frustasi.

"Lebih baik kau temui Nakamoto Yuta saat ini. Diskusikan berdua mengenai masalah ini. Aku yakin Yuta mempunyai jalan keluar untuk membantah rumor ini." Saran Taeyong.

"Ah kau benar! Kalau Yuta dan Triplest membantah itu, itu akan memudahkan aku dan menghilangkan rumor yang tidak jelas." Seru Winwin.

"Kau mau ke mana?" Tanya Taeyong kepada Winwin yang sudah beranjak dari ranjang-nya.

"Tentu saja ingin mandi, setelah itu menemui Yuta." Sahut Winwin.

"Saat ini juga kau ingin menemui dirinya? Bagaimana bisa? Semua wartawan sedang menunggu kau keluar dari kost-an ini. Mereka sudah tau di mana tempat tinggal-mu." Ucap Taeyong yang membuat Winwin semakin mendesah frustasi.

"Terus aku harus bagaimana saat ini? Bantu aku Taeyongie." Pinta Winwin dengan tatapan memohon.

Taeyong paling tidak bisa menolak permohonan Winwin! Apalagi kalau sudah melihat aegyo andalan-nya. Padahal Taeyong itu perempuan yang tidak suka aegyo. Tapi entah kenapa dia malah tidak tahan dan tidak bisa membantah keinginan Winwin, kalau Winwin sudah aegyo.

"Ck! Aku akan membantu-mu. Sekarang lebih baik kau mandi. Aku akan memikirkan bagaimana cara-nya kita keluar dari sini." Seru Taeyong yang langsung di sambut hangat oleh Winwin.

"Eits! Jangan memeluk-ku! Kau bau dan belum mandi! Nanti kuman-mu menem--"

"Stop! Hentikan ocehan-mu tentang kebersihan di pagi hari! Aku akan mandi sekarang!" Potong Winwin yang langsung berlari ke dalam kamar mandi, sebelum Taeyong mengoceh lebih banyak.

Taeyong hanya bisa menghela nafasnya kasar. Ia segera keluar dari kamar Winwin dan memikirkan cara untuk Winwin keluar dari sini.

Setelah selesai mandi, Winwin segera keluar dari kamar mandi.

"Bagaimana? Kau sudah memikir-kan caranya?" Tanya Winwin yang sedang mengeringkan rambut-nya.

Taeyong menganggukkan kepalanya. Ia langsung memberikan baju satu style, untuk Winwin pakai.

"Pakai-lah. Ide-ku kali ini adalah merubah diri-mu menjadi seorang laki-laki." Seru Taeyong.

Winwin tersenyum dan menyambut hangat ide Taeyong. Ia memang percaya atas semua ide yang di berikan Taeyong.

Winwin langsung mengambil baju yang di berikan Taeyong, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai baju-nya.

Tak butuh waktu lama, Winwin pun kembali dengan pakaian terlihat mainly.

"Sekarang tinggal di tambah-kan sedikit sentuhan make up agar mereka." Seru Taeyong, menduduk-kan Winwin di meja rias milik Winwin.

Taeyong langsung merias wajah Winwin agar terlihat seperti laki-laki. Ia juga sudah memasang-kan wig untuk laki-laki di kepala Winwin. Mengatur semuanya agar para wartawan itu tidak curiga, sewaktu mereka keluar.

"Cha! Sudah selesai!" Seru Taeyong.

Winwin terperangah melihat hasil make up Taeyong. Wajah-nya benar-benar seperti laki-laki.

"Cha! Sebelum keluar, kau ini berperan sebagai kekasih-ku arra? Jadi, bersikap-lah sebagai kekasih pria." Peringat Taeyong.

"Oke aku paham! Ayo kita keluar!" Seru Winwin yang mulai menarik Taeyong keluar.

Winwin spechless ketika melihat banyak wartawan yang menunggu di depan kost-annya. Tapi untung-nya saja mereka tidak ada yang mengenali Winwin yang sedang menyamar sebagai pria. Jadi, Winwin dengan mudah-nya keluar dan masuk ke dalam taksi, tanpa harus di curigai atai di buntuti.

Taksi pun berangkat menuju perusahaan milik Yuta.

Menempuh perjalanan selama beberapa menit, sampai akhirnya mereka sampai di depan gedung perusahaan Yuta.

Ternyata di sini lebih banyak para wartawan yang meminta klarifikasi akan rumor ini.

Tapi Winwin tidak memperdulikan itu semua. Winwin lebih memilih untuk masuk ke dalam perusahaan, sementara Taeyong pergi menemui Jaehyun.

Winwin pun mulai naik lift khusus karyawan. Memencet lantai tempat Yuta.

*ting* pintu lift terbuka, Winwin pun segera keluar dan langsung menemui sekertaris Yuta yang berjaga di luar ruangan Yuta.

"Dengan saya Kim. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sekertaris itu.

"Saya Dong Winwin. Ingin menemui Yuta." Ucap Winwin.

Sekertaris itu sedikit tak percaya karena penampilan Winwin saat ini. Alhasil Winwin mulai menunjuk-kan kartu tanda pengenal-nya.

"Ah Nyonya Nakamoto. Maafkan saya karena tidak mengenali anda. Silahkan masuk ke dalam ruangan. Tuan Nakamoto sedang menunggu anda." Seru sang sekertaris, mempersilahkan Winwin masuk.

Winwin ketuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk. Lalu ia mulai masuk ke dalam ruangan Yuta.

"Permisi." Ujar Winwin.

"Kau siapa?" Tanya Yuta yang terkejut.

"Aku Winwin. Dong Winwin."

NAKAMOTO FAMILY II - YUWIN, MARKMIN, NOREN, SUNGTAROWhere stories live. Discover now