Satu minggu setelah rumor, dan di sini-lah Winwin berada, di kediaman Nakamoto.
Ya, Winwin memutuskan untuk mengikuti saran Yuta. Yaitu berpura-pura menjadi Eomma kandung bagi triplest. Menurut Yuta, mereka tidak bisa membantah rumor itu semua. Winwin tidak mempunyai bukti kalau dirinya menolong Jaemin, begitu juga sebaliknya.
Tapi sebenarnya ada satu cara untuk membantah rumor itu semua. Dengan cara tes DNA. Namun Winwin menolak itu. Winwin tidak mau membuat triplest sedih.
Triplest itu tidak punya Eomma, dan baru kali ini mereka memiliki dan menganggap Winwin sebagai Eomma mereka. Winwin tidak mau menghancurkan perasaan senang triplest akan tes DNA ini. Alhasil Winwin menyetujui-nya. Menyetujui tentang rumor itu, dan juga kontrak yang di berikan Yuta.
Iya! Kontrak mengenai dirinya menjadi baby sister untuk triplest! Bahkan mereka ada kontrak baru lagi mengenai masalah ini. Mereka setuju untuk mengklarifikasi berita itu. Alhasil mereka membikin surat perjanjian kontrak. Winwin yang harus di temani beberapa bodyguard dan di temani supir kalau ingin ke suatu tempat.
"Ya ampun tuhan. Kalian sedang apa tuan puteri?" Tanya Winwin yang terkejut karena saat ini kamarnya sangat berantakan. Make up-nya sudah tak terbentuk karena ulah triplest.
"Aku sudah memberitahu mereka. Tapi mereka memaksa-ku." Dengus Renjun sebal karena selalu di jadikan bahan percobaan kedua adik-nya.
Bukan-nya merasa bersalah. Nana dan Shotaro malah tersenyum cengengesan. Nana langsung mengeluarkan credit card milik Yuta, yang memang di berikan Yuta untuk masing-masing anak-nya. Iya! Masing-masing anak Yuta memiliki credit card untuk kebutuhan mereka. Untuk jajan dan membeli sesuatu.
"Eomma tidak usah khawatir. Nanti kita belanja lagi." Ucap Nana dengan wajah tanpa dosa-nya.
Winwin tidak permasalahkan make up-nya. Yang jadi permasalahan Winwin saat ini adalah kamar-nya yang berantakan.
"Eomma tenang saja. Nanti Chulso Ahjumma yang akan membersihkan-nya." Ujar Shotaro.
"Andwe! Kalian yang perbuat, kalian juga yang harus membersihkan-nya. Tidak boleh mengandalkan orang lain. Mari Eomma bantu membersihkan-nya." Final Winwin, mulai mengajarkan triplest bertanggung jawab.
"Tapi Eomma. Kita tidak pernah membersihkan ini." Ucap Shotaro dengan polosnya.
"Maka dari itu. Eomma akan membantu kalian merapihkan kekacauan ini. Kita akan merapihkan-nya secara bersama. Arraseo?" Ucap Winwin.
"Kalian tunggu sebentar di sini ya. Jangan ke mana-mana!" Pinta Winwin kepada triplest.
Setelah mendapat jawaban dari triplest, Winwin langsung pergi keluar dari kamar-nya. Mengambil beberapa alat kebersihan, yang tentu-nya meminta dari chulso. Lalu kembali menuju kamar-nya.
Di dalam sana, triplest tetap diam dan tidak beranjak sedikit pun dari posisi mereka.
"Cha, ayo kita bereskan." Ucap Winwin yang mulai memberikan alat kebersian kepada triplest.
Sebelumnya, Winwin memakai-kan sarung tangan karet kepada triplest, sebelum mereka bekerja.
Mereka mulai menyampu, mengelap, dan membuang make up yang telah di hancurkan triplest, menyedot debu dan masih banyak di lakukan oleh mereka. Tentu saja triplest melakukan pekerjaan yang ringan, dan yang berat Winwin lakukan.
Setelah membersihkan beberapa menit, mereka akhirnya selesai dengan pekerjaan bersih-bersih mereka.
"Ah~~~ sangat lelah." Gumam Winwin. Baru pertama kali dirinya membersihkan dan berberes. Biasanya Taeyong yang selalu membersihkan rumah mereka, dan Winwin yang tinggal menikmati-nya.
"Ternyata seru juga ya membersihkan ini bersama Eomma. Lain kali aku akan mengajak Appa untuk membersihkan rumah!" Seru Shotaro.
"Kau gila? Aku sangat lelah membersihkan semua kekacauan yang kalian buat." Sentak Renjun yang kesal karena harus andil dalam kekacauan yang adiknya buat.
Dirinya yang jadi percobaan make up kedua adiknya, dirinya juga yang kena membersihkan kekacauan yang mereka perbuat.
"Eits. Sudah-sudah, jangan bertengkar heum. Shotaro benar kalau misalkan semua terasa menyenangkan kalau di kerjakan secara bersama. Tapi, Injun ada benarnya juga. Daripada kita memberantaki sesuatu, lebih baik kita menjaga-nya dan jangan sampai memberantaki-nya." Jelas Winwin, memisahkan pertikaian yang akan terjadi antara Renjun dan Shotaro.
"Cha, sekarang kita mandi. Badan kalian sudah kotor karena bersih-bersih." Ucap Winwin, membawa triplest menuju kamar triplest untuk memandikan mereka semua.
Sampai di dalam kamar mandi, Winwin langsung menaruh triplest ke dalam bathup dan langsung memandikan mereka.
"Eomma. Sebenarnya Appa itu punya nenek sihi yang selalu mengikuti dirinya." Celetuk Shotaro yang mengingatkan saudaranya atas kekasih Yuta.
"Nenek sihir?" Tanya Winwin.
"Iya nenek sihir yang saat ini sedang berada di Jepang." Sahut Nana.
"Kekasih Appa yang saat ini ada di Jepang." Jelas Renjun, memperjelaskan perkataan adik-nya.
"Appa kalian sudah punya kekasih? Apakah kalian sudah bertemu dengan-nya?" Tanya Winwin yang terkejut atas pernyataan triplest.
Triplest mengangguk secara bersamaan. "Tentu saja. Kami sudah melihat-nya. Tapi kami tidak suka dengan kekasih Appa." Seru Shotaro.
"Kekasih Appa hanya baik ketika ada Appa. Selebihnya? Dia cuek nan acuh kepada kami." Sambung Nana.
"Kami sudah beritahu Appa bahwa kekasihnya tidak baik. Kami juga sudah berkata bahwa kita tidak setuju kalau Appa menjalin kasih dengan-nya. Namun Appa tidak percaya kepada kami." Seru Renjun.
"Apakah kalian mempunyai foto kekasihnya Appa?" Tanya Winwin.
Mereka serentak menggelengkan kepalanya. "Kami tidak mau menyimpan foto orang jahat." Seru Nana.
"Kenapa kalian tidak membukti-kan saja kalau perilaku kekasih Appa itu jahat. Merekam segala perlakuan-nya terhadap kalian-kan bisa." Saran Winwin.
"Kita tidak di izinkan untuk memegang ponsel. Jadi itu menyulitkan kita Eomma." Seru Renjun.
"Lagipula kita sekarang sudah punya Eomma. Jadi kita gak khawatir lagi kalau penyihir jahat itu datang." Sambung Shotaro.
Winwin berfikir sejenak. Ia tidak bisa membiarkan triplest di sakiti oleh oranglain. "Cha. Selesaikan mandi kita. Eomma akan mengajak kalian ke suatu tempat." Ujar Winwin, menyelesaikan acara memandikan triplest.
Memakaikan baju, menyisirkan, serta memberikan beberapa perawatan tubuh untuk triplest. "Nah, sekarang cantik-nya Eomma sudah rapih. Sekarang keahlian tunggu di sini dulu ya. Eomma ingin bersiap dulu." Ucap Winwin lalu pergi ke kamarnya sendiri untuk mengganti baju-nya dan memoleskan wajah-nya dengan make up yang tersisa.
Setelah rapih, Winwin langsung pergi menghampiri triplest. "Cha sayang ayo kita berangkat!" Ucap winwin langsung mengajak triplest keluar.
masuk ke dalam mobil dan langsung berangkat pergi ke salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Seoul.
Sampai di sana, Winwin langsung pergi ke toko elektronik.
"Permisi dengan saya Lee, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pelayan kepada Winwin.
"Bisakah saya melihat alat perekam suara dan juga cctv yang di masuk-kan ke dalam bolpoin?"
YOU ARE READING
NAKAMOTO FAMILY II - YUWIN, MARKMIN, NOREN, SUNGTARO
FanfictionINI CERITA KHUSUS NAKAMOTO FAMILY! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA DENGAN FAMILY ATAU CERITA INI? DILARANG UNTUK KOMEN NEGATIF BAIK DIKOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA BAGI PARA MEMBER, NAKAMOTO YUTA, DONG SICHENG (WINWIN), HUANG RENJUN, DAN NA JA...