10. This For You.

440 17 2
                                    

  "Triplest ke mana?" Tanya Yuta kepada para maid yang ada di rumah-nya.

"Loh Tuan? Kenapa sudah pulang? Ini masih siang dan Nyonya Winwin serta triplest sedang pergi keluar." Ucap Chulso, kepala maid.

"Kekasih saya pulang dari Jepang saat ini. Aku ingin membawa triplest menjemput kekasi-ku." Ucap Yuta.

"Coba saja hubungi Nyonya Winwin Tuan." Saran Chulso.

"ah benar. Kalau gitu saya pergi dulu. Tolong siapkan makan malam untuk penyambutan kekasih saya." Ucap Yuta lalu pergi meninggalkanChulso.

Yuta segera mengeluarkan ponsel-nya dan segera menelepon Winwin.

Hallo Yuta, ada apa?

Kau dan triplest di mana? Aku akan segera menyusul kalian.

Aku sedang berada di pusat perbelanjaan terbesar di Seoul.

Oke, tunggu aku ya. Aku akan ke sana.

Setelah mengatakan itu, Yta segera mematikan telepon-nya secara sepihak, lalu segera masuk ke dalam mobil.

Sedangkan Winwin dan triplest sedang bermain di tempat mandi bola, Winwin juga turut andil ikut ke dalam menemani triplest.

"Tuan Puteri, nanti Appa kalian akan kemari." Jelas Winwin, membuat triplest langsung berhenti dari kegiatan mereka.

"Appa akan datang? Bukan-nya ini masih jam kerja-nya Appa ya Eomma?" Tanya Shotaro bingung.

Winwin mengedihkan bahu-nya, ia juga tidak tau kenapa Yuta datang di jam kerja-nya. Apakah ada sesuatu yang penting dan mendesak, yang membuat Yuta untuk pergi menghampiri ketika anak-nya.

"Eomma juga tidak tau. Bagaimana kalau kalian sendiri yang bertanya dengan Appa nanti." Saran Winwin.

mereka mengangguk patuh dan mulai melanjutkan acara bermain mereka.

"Eomma, ayo kita pergi. Aku sudah bosan bermain ini." Pinta Renjun.

"Tuan puteri, ayo kita bergegas makan siang. Sebentar lagi Appa kalian datang, Kita makan bersama." Seru Winwin.

Triplest pun mematuhi perkataan Winwin. Mereka beranjak keluar dari pemandian bola, memakai sepatu mereka terlebih dahulu lalu pergi dari sana.

"Kalian mau makan apa?" Tanya Winwin.

"Hotpot!" Seru mereka serentak.

"Ayo kita ke restaurant hotpot!" Seru Winwin, dan mereka pun mulai pergi ke restaurant hotpot.

Sampai di restaurant, mereka langsung duduk dan menunggu pesanan mereka di antar.

*Drt drt* Suara yang berasal dari ponsel Winwin. Winwin langsung mengangkat  panggilan dari Yuta.

Hallo Yuta.

Kau ada di mana? Aku sudah sampai.

Kita ada di restaurant hotpot. Kau langsung saja kemari.

Oke, tunggu aku ya.

Heum.

Balas Winwin lalu menutup panggilan-nya.

"Appa ya? Sudah sampai?" Tanya Nana.

"Heum, apa sudah sampai." Jawab Winwin.

tak lama Winwin berkata seperti itu, Yuta pun datang dan langsung duduk di hadapan Winwin, samping Nana. Sedangkan Winwin berada di samping Shotaro dan juga Renjun.

"Appa tumben jam segini sudah pulang?" Tanya Nana yang sudah tidak tahan dengan ke-kepoannya.

"Apakah ada acara penting yang akan Appa hadiri?" Sambung Shotaro.

"Heum, nanti Appa akan menjemput Yura Ahjumma. Kalian ikut ya, kita jemput dia secara bersama di bandara." Ucap Yuta.

"Penyihir jahat seperti Yura Ahjumma?" Tanya Shotaro yang tak percaya apa yang di katakan Appa-nya.

"Dia pulang? Kenapa tidak mati saja di perjalanan, pesawat-nya terjatuh kek misal-nya." Sahut Renjun.

"Sayang, tidak boleh berkata jelek seperti itu, Appa tidak mengajarkan kamu berbicara seperti." Peringat Yuta.

"Tch, apakah Appa tidak bisa memutuskan dia? Aku sudah tidak tahan dengan sikap-nya yang baik di depan, dan buruk di belakang Appa." Ketus Renjun, tidak perduli peringatan Appa-nya.

"Benar! Appa lebih baik sama Eomma. Eomma baik seperti bidadari, tidak seperti Yura Ahjumma yang seperti penyihir." Sahut Nana.

"Cha, sudahi bicara-nya. Lebih baik kita makan sekarang." Ucap Winwin, menengahi perdebatan kecil antara Yuta dan ketiga anak-nya.

Mereka pun mulai makan. Tapi sebelum makan, Yuta pamit izin untuk ke kamar mandi.

"Kalian harus ikut ya. Nanti Appa kalian bisa marah. Juga tidak baik untuk menolak permintaan Appa kalian." Ujar Winwin, menasehati triplest.

"Tapi kita tidak mau Eomma. Eomma ikut ya dengan kita, baru kita mau pergi." Rengek Jaemin.

"Sayang, ini acara keluarga milik kalian. Ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa kekasih Appa kalian itu tidak baik." Seru Winwin.

"Tapi bagaimana cara membuktikan-nya Eomma? Kita kan di larang memegang ponsel sebelum kelas 5." Ujar Renjun bingung.

Winwin tersenyum, lalu mulai mengeluarkan barang yang baru saja ia beli, lewat atm yang Yuta kasih untuk keperluan dirinya menjaga triplest.

"Tenang saja! Kan kita baru beli ini." Seru Winwin, mengeluarkan bolpoin canggih yang bisa merekam suara serta bisa berfungsi sebagai kamera pengintai.

"Kalian tinggal pasang bolpoin ini di baju kalian, atau pegang bolpoin ini." Ucap Winwin yang mulai menyalakan kamera pengintai di bolpoin itu, lalu memasangkan-nya ke kantong baju yang ada di baju triplest.

"Kalian belum makan?" Tanya Yuta yang baru kembali dari toilet.

"Belum. Kami-kan sedang menunggu Appa." Seru Nana dengan senyuman manisnya.

Mereka pun mulai makan dengan hikmat sampai selesai. Setelah selesai, mereka pun mulai beranjak meninggalkan restaurant.

"Sebelum menemui Yura Ahjumma, bagaimana kalau kita membeli hadiah untuk kepulangan-nya terlebih dahulu. Winwin, bantu aku memilihkan hadian yang cocok untuk Yura." Pinta Yuta.

Winwin ingin saja menolak permintaan Yuta, namun dirinya tidak enak untuk menolak-nya. Jadi, dia hanya bisa mengikuti dan menuruti permintaan Yuta.

Mereka mulai berjalan menuju toko perhiasan. Masuk ke dalam dan mulai memilih perhiasan yang cocok untuk kekasihnya.

"Pilih-lah perhiasan yang cocok." Titah Yuta.

"Dengan saya Caroline, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan.

"Tolong carikan cincin keluaran terbaru yang cocok untuk-nya." Pinta Yuta.

Pelayan pun mulai membawa Winwin pergi. Memilih cincin yang cocok untuk Winwin.

"Yuta, apakah kekasih-mu suka yang simple, atau yang glamour?" Tanya Winwin takut dirinya salah pilih karena ia tau kalau selera orang itu berbeda.

"Glamour dan mewah." Sahut Yuta.

"Eomma juga beli dong! Jangan mau di suruh Appa untuk membelikan hadiah untuk penyihir itu!" Sentak Renjun, menatap Yuta nyalang.

"Sayang, tidak boleh begitu ya? Tidak sopan kalau kau bicara seperti itu kepada Appa." Peringat Winwin.

Renjun hanya mendengus kasar. Ia paling tidak suka bertemu dengan Yura, Kenapa perempuan itu harus muncul sih?1

"Yuta yang ini bagus." Ucap Winwin, mempelihatkan cincin berlian yang melapisi cincin, serta satu bandul yang berukuran sedang di tengah-nya.

"Yaudah tolong segera bawa itu ke kasir ya." Pinta Yuta yang langsung menuju kasir untuk membayar itu semua.

"Ini untuk-mu." Ucap Yuta seraya memberikan sebuah kotak kepada Winwin.

NAKAMOTO FAMILY II - YUWIN, MARKMIN, NOREN, SUNGTAROWhere stories live. Discover now