12. ORANG TUA ARBIA

9.3K 1.1K 71
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 17.23 yang artinya hari sudah petang. Setelah mengantar Nisa, Arbia segera kembali kerumahnya. Saat di perjalanan tadi Arbia sempat berhenti sebentar karena mendapat telepon dari Valdo.

Valdo menelpon Arbia untuk memberitahukan bahwa keempat inti FLANDERIES akan bermain ke rumah Arbia nanti malam. Dengan senang hati Arbia memberikan izin.

Raut wajah Arbia berubah ketika melihat kehadiran kedua orangtuanya dan... Dian.

Dian Asmita Veona. Satu nama yang sangat Arbia benci. Dian adalah sepupu Arbia dari keluarga sang mama. Dian sangatlah di jaga bagaikan berlian dan disayangi bagaikan putri kerajaan.

Dian, gadis yang selalu saja membuat Arbia dikucilkan keluarga Sarah yang tidak lain adalah ibu kandung Arbia.

Dian si gadis yang selalu merasa iri dengan apapun yang Arbia punya. Gadis yang selalu mengambil semua yang Arbia inginkan.

Arbia ingin sekali merasakan kasih sayang dari orangtuanya, namun itu tidak pernah terjadi dan Dian lah yang merebut semua itu.

Sejak kecil Arbia tidak pernah mendapat kasih sayang yang diberikan oleh orangtuanya.

Keluarga Sarah pun tidak pernah menyukai Arbia. Afdi yang merupakan papa Arbia juga tidak suka dengan Arbia karena termakan omongan dari keluarga istri tercintanya.

Afdi tidak pernah menganggap Arbia, bukan berarti sebaliknya. Arbia sangatlah menyayangi papanya.

Arbia juga tau bahwa pikiran papanya sudah diracuni oleh keluarga Sarah.

Bukan tanpa maksud Sarah dan keluarganya melakukan ini. Keluarga Sarah sudah merencanakan hal licik yang sialnya sudah diketahui oleh keluarga Finley. Arbia ingin sekali memberitahukan yang sebenarnya kepada sang papa, tapi ia juga tidak mau papanya shock dan berujung sakit jika mendengar kebenaran yang sesungguhnya.

Keluarga Finley bukanlah keluarga bodoh. Mereka hanya mengikuti permainan bodoh yang diciptakan oleh orang yang lebih bodoh.

Mereka terus mencari banyak bukti tentang kelicikan yang direncanakan keluarga Sarah. Jika waktunya sudah tepat, mereka akan membongkar semuanya didepan Afdi.

Bukan hanya keluarga Finley yang tidak suka dengan Dian, keempat inti FLANDERIES dan Kendra juga sama tidak sukanya kepada Dian.

Dian si gadis dengan segala ambisinya mengalahkan Arbia, Dian orang yang selalu ingin lebih di depan dari Arbia, dan nyatanya itu semua tidak akan bisa terjadi. Arbia akan selalu lebih didepan Dian dalam segalanya.

Dian juga bisa sampai dikediaman Finley karena menangis ingin ikut dengan Sarah dan Afdi. Dian selalu ingin mengambil hati Pamungkas dan Nessa, dan kalian tau hal itu tidak pernah terjadi.

Terkadang saat Kendra atau keempat inti FLANDERIES bermain ke rumah Pamungkas dan bertepatan dengan kehadiran Dian disana, ia selalu mencari perhatian kepada teman-teman Arbia.

Keempat inti FLANDERIES dan Kendra juga tidak segan-segan melontarkan kata-kata pedas yang diberikan kepada Dian.

"Gak usah cari perhatian kita. Lo gak sekaya Arbia. Buat makan aja masih jual diri malah begaya mau ngalahin Arbia. Jadi, gak usah caper karena itu sia-sia," begitu kata Valdo saat itu.

Kendra pun sama, ia muak dengan sikap sok polos Dian. Bahkan Kendra juga pernah mengeluarkan kata-kata pedasnya.

"Sorry gue gak berteman sama gembel bulukan kayak lo. Jauh-jauh dari gue," begitulah kata Kendra saat Dian berusaha mencari perhatiannya.

Sampai sekarang pun Dian masih saja seperti itu.

Kita kembali.

Arbia masuk ke dalam dengan wajah datarnya. Ia pamit ke kamarnya ketika sudah menyalami tangan kakek dan neneknya.

Sampai suara Sarah dan Dian terdengar memberhentikan langkah  Arbia.

"Anak perempuan jam segini baru pulang, Dian gak pernah pulang jam segini," sindir Sarah.

Dian tersenyum miring mendengarnya. "Iya, aku aja gak pernah pulang jam segini."

"Iya, Dian emang gak pernah pulang jam segini, dia, kan pulangnya jam tiga pagi," jawab Arbia tanpa membalikkan tubuhnya dan melanjutkan langkahnya ke kamar.

Dian dan Sarah terkejut, bagaimana Arbia bisa mengetahui itu?

Seakan paham dengan pikiran kedua manusia busuk ini, Pamungkas menampilkan senyum liciknya.

"Cucu saya tidak sebodoh keponakan kalian," papar Pamungkas menekan kata keponakan bermaksud menyindir Afdi dan Sarah.

-----

AKU UP LAGI NII. SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CHAPTER INI YAA. MAF KALAU PENULISANNYA BERANTAKAN.

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DISINI BIAR AKU MAKIN SEMANGAT UPDATE NYA.

KASIH KRITIKAN DAN SARAN KALIAN DI KOMENTAR.

NANTI AKU LANJUTIN LAGI CERITANYA. HAPPY READING AND SEE YOU NEXT PART, BABAYYY.

HORRIBLE COUPLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang