14. KERJASAMA

9.4K 1.1K 69
                                    

Di sebuah ruangan, terdapat lima remaja laki-laki berparas tampan sedang membicarakan suatu hal.

Kelima remaja itu bukan lain adalah inti GLAVOZKA. Sesuai dengan kesepakatan yang tadi dibuat di rumah Kendra, saat ini mereka tengah berkumpul di markas.

Raut wajah konyol yang biasanya Galih dan Kaivan tampilkan kali ini berubah menjadi serius.

"BRAVIS nantangin lagi," ucap Nevan memulai pembicaraan.

"Udah biasa, kan?" tanya Kendra menatap Fairel dan Nevan bergantian.

Fairel mengangguk. "BRAVIS kerjasama bareng AVELOUIS."

Tiga orang diantara mereka menegang. AVELOUIS bangkit lagi? Pikir mereka.

AVELOUIS adalah salah satu dari sekian banyaknya musuh GLAVOZKA. Beberapa bulan belakangan ini, AVELOUIS tidak pernah terlihat. Itu semua karena AVELOUIS berhasil di lumpuhkan oleh FLANDERIES.

Beberapa bulan lalu terjadi perang besar antara FLANDERIES dan AVELOUIS, pertarungan ini jelas dimenangkan oleh FLANDERIES. Bahkan Clovis yang notabenenya leader AVELOUIS dinyatakan koma dan patah tulang yang disebabkan oleh leader FLANDERIES.

Lanjut.

"Kemungkinan besar BRAVIS dibantu AVELOUIS buat nyerang kita besok," sambung Nevan.

"Kita pasti bisa lawan mereka," sambar Kaivan dan diberikan anggukan oleh Galih.

"Soal jumlah, kita mungkin kalah, tapi kalau soal kemampuan, jangan salah," lanjut Galih.

Fairel menghembuskan nafasnya. Ia harus bisa memimpin pasukannya agar tidak ada korban jiwa.

•••••

Arbia masih saja memikirkan senyum licik yang Sarah dan Dian keluarkan saat tadi kakek dan papanya sedang berseteru. Kalimat yang ia katakan ingin membalas dendam bukan di tujukan untuk sang papa, melainkan untuk dua perempuan busuk yang tersenyum licik melihat kekacauan yang tadi sempat terjadi. Bukan hanya Arbia yang melihat senyum itu, Pamungkas juga melihatnya.

"AVELOUIS bangkit lagi," kata Valdo memecah keheningan.

Fokus Arbia teralihkan. Ia terkejut dengan kabar berita bahwa AVELOUIS sudah bangkit lagi.

"Apa? AVELOUIS bangkit?" tanya Arbia memastikan

Valdo mengangguk. "Dia jalin kerjasama bareng BRAVIS. Besok AVELOUIS bakal bantu BRAVIS nyerang GLAVOZKA," lanjut Valdo membuat Arbia mengepalkan tangannya.

"AVELOUIS cuma memanfaatkan BRAVIS buat ngalahin FLANDERIES sama GLAVOZKA. AVELOUIS juga ngadu domba GLAVOZKA sama BRAVIS," ucap Ray menyambungkan kalimat Valdo.

Arbia mengangguk. "Gue tau. Kita turun tangan bantu GLAVOZKA besok," tegas Arbia.

Keempat inti FLANDERIES lainnya hanya mengangguk.

"Kita bawa pasukan juga, kan?" tanya Raja dan langsung dihadiahkan pukulan di lengannya.

"Terus maksud lo kita cuma berempat doang?" tanya Valdo ngegas.

"Rasanya gue mau ngasih Raja buat tumbal pesugihan orang," kata Abi dengan ekspresi sok serius.

"Gini ya Raja, tujuan kita, kan bantu  GLAVOZKA, nah ini BRAVIS sama AVELOUIS kerjasama, otomatis GLAVOZKA kalah jumlah juga, jadi kita bantu. Lo paham, kan sekarang?" Jelas Ray panjang kali lebar tambah tinggi.

"Bilang kek dari tadi," ucap Raja dengan santainya.

"MATI LO RAJA!!!" kata Abi memukul-mukul raja dengan bantal sofa.

HORRIBLE COUPLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang