10. BRAVIS BERULAH LAGI!

9.8K 1.1K 68
                                    

Selesai membuat beberapa makanan untuk teman-temannya, Arbia kembali ke tempat mereka berkumpul. Senyum Arbia mengembang ketika melihat Kendra yang tertidur pulas di pangkuan Nisa.

Menyadari kehadiran Arbia, Nisa menoleh dan tersenyum ke arah Arbia.

"Pegel, Nis? Ambil bantal sofa aja taro di sana," ucap Arbia seraya menaruh beberapa makanan yang baru saja dibuatnya.

Nisa menggeleng pelan. "Nggak kok. Eh, lo buat apa?"

"Gue buat sup telur puyuh, tahu tempe balado, sama goreng ayam. Pake bahan-bahan yang ada di kulkas Ken doang," ucap Arbia.

"Fairel, Nevan, makanannya udah jadi. Sini makan," panggilan Arbia tertuju untuk kedua manusia yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya.

Fairel dan Nevan segera mendekat dimana tempat makanan di taruh. Mereka mulai mengambil nasi beserta lauknya.

Pandangan Arbia teralihkan pada kelima remaja yang tertidur sangat pulas. "Mereka gak di bangunin?" tanya Arbia.

Fairel, dan Nevan menoleh sekilas. "Biarin," jawab Fairel kembali fokus pada makanannya.

Arbia menggeleng pelan. "Nis, Ken bangunin aja. Dia laper tadi katanya."

Nisa tidak tega melihat wajah Kendra yang tertidur sangat lelap di sebelah pahanya. "Gue gak tega, dia ngantuk banget kayaknya."

"Gak papa bangunin aja. Kasian nanti dia kelaperan," ujar Arbia disertai kekehan ringan di akhir kalimat.

"Lo aja deh, gak tega banget gue," ucap Nisa.

Arbia menghampiri Kendra dan menggoyangkan pelan tangan Kendra. "Ken, bangun, makanannya udah jadi."

Kendra melenguh merasa tidurnya terganggu.

"Enghh, iya ini Ken bangun."  Kendra merubah posisinya menjadi duduk dengan mata yang masih terpejam.

"Ale sama Jenni gak di bangunin?" tanya Arbia.

Nisa menepuk dahinya. "Oh, iya, gue lupa. Yaudah gue bangunin dulu."

"Jenni, Ale, bangun," ucap Nisa menepuk pelan pipi Jenni dan Ale.

Jenni bergumam tidak jelas, sedangkan Ale langsung membuka matanya.

"Sana ambil nasinya," sambung Nisa,  Ale hanya melaksanakan perintahnya.

"Fairel, Nevan, mereka berdua bangunin aja," ujar Arbia pada Fairel dan Nevan yang sedang asik dengan makanannya.

"Males," jawab Fairel dan Nevan bersamaan.

Arbia menghela nafas panjang. "Ken, bangunin Kaivan sama Galih dulu, mau?"

Kendra sudah mendapatkan seluruh kesadarannya. Ia mengangguk dan segera melakukan apa yang Arbia katakan.

Dengan tak berperasaan, Kendra mengambil dua botol air dan menyiram kedua manusia yang sedang tidur dengan posisi kaki Kaivan di atas perut Galih.

Sontak, Galih dan Kaivan membuka mata dan berdiri dengan tergesa.

"Kai, tsunami, Kai! Ayo lari!" pekik Galih.

Kaivan mengangguk cepat. "Ayo lari, Gal!"

Arbia dan Nisa tertawa terbahak-bahak, Ale dan Jenni hanya diam memperhatikan apa yang terjadi, nyawa mereka belum terkumpul seutuhnya mungkin? Sedangkan Fairel, dan Nevan tidak memperdulikan kehebohan yang terjadi. Kendra? Jangan tanyakan dia kemana, jawabannya ia sedang duduk di samping Arbia menunggu agar Arbia menyuapinya.

"Tari, udahan dong ketawanya, Ken mau makan. Suapin, ya?" rengek Kendra mengeluarkan puppy eyes nya.

Seakan tersadar, Kaivan dan Galih menghentikan kelakuannya yang sangat memalukan itu. Mereka berdua berdecak kesal karena menyadari bahwa mereka sudah di kerjai.

Dengan perasaan kesal, Kaivan dan Galih duduk dan mengambil makanan, gue capek abis dikerjain, jadi harus makan yang banyak, batin Kaivan.

Arbia menghentikan tawanya. Ia mengambil nasi dan lauk dengan porsi Kendra.

"Aaaaa," instruksi Arbia.

Suap demi suap sudah masuk kedalam mulut dan perut Kendra. Ia makan dengan lahap dengan Arbia yang menyuapinya sampai makanan itu benar-benar tak tersisa lagi.

Jika Nisa sudah menghabiskan makanannya, maka berbeda dengan Ale dan Jenni yang makan dengan lambat. Maklum, Ale dan Jenni baru bangun tidur, jadi mood makannya masih setengah-setengah.

Fairel dan Nevan sudah menghabiskan entah berapa mangkuk sup yang Arbia buat.

Setelah mereka sudah benar-benar menghabiskan makanannya, Arbia menatap mereka di iringi sedikit ringisan pelan.

"Masakan gue gak bikin kalian mual, kan?" tanya Arbia hati-hati.

Mereka menggeleng cepat, tidak terkecuali Fairel dan Nevan, Refleks begitu kata Fairel dalam hati.

"Masakan lo enak banget! Besok ajarin gue mau kan, Bi?" ungkap Nisa.

Arbia terkekeh, ia senang teman-temannya menyukai masakan yang ia buat. "Boleh, datang aja ke rumah gue," balas Arbia.

Nisa menatap Arbia berbinar. "Oke. Kapan-kapan gue ke rumah lo."

"Tadi gue juga bikin puding, kalian mau coba?" lanjut Arbia menawarkan.

Tanpa pikir panjang mereka menjawab. "Mau!"

Arbia kembali berjalan kearah dapur dan mengambil puding yang dibuatnya tadi.

"Cobain deh," tukas Arbia memberikan puding buatannya.

Tanpa rasa malu, Kaivan dan Galih langsung mengambil beberapa potong puding yang terlihat sangat lezat.

Tidak mau kalah, Kendra juga ikut mengambil puding buatan Tarinya.

Karena rasa penasarannya, Nisa, Ale, dan Jenni pun ikut mencoba puding tersebut.

Fairel dan Nevan juga sudah menyuapkan beberapa sendok pudingnya ke dalam mulutnya.

Mata mereka terbuka lebar dan terlihat binar bahagia disana.

"ENAK!!!" ucap Kaivan dengan kerasnya.

Arbia lagi-lagi tersenyum senang.

"Makasih. Abisin aja tadi gue udah coba," Arbia semakin mendekatkan puding buatannya ke depan teman-temannya.

"Arbia lopek sekebon!!" kata Jenni dengan senyum merekah.

"Makanan buatan lo gak pernah gagal kayaknya, Bi," ungkap Ale menyipitkan matanya.

"Masakan lo juga pasti enak kalau mau belajar," kini giliran Ale yang salting karena ucapan Galih barusan.

"Apa sih?" tanya Ale kesal bercampur senang.

Tiba-tiba Jenni berucap dengan polosnya. "Kalian cocok tau, jadian aja," celetuk Jenni.

Sial, Ale jadi tambah salting!

"Tari, nanti Ken nginep di rumahnya Tari, kan?" tanya Kendra.

"Iya, nanti Ken nginep di rumah Tari."

"Malam ke markas bentar," sambar Fairel dengan wajah serius.

"Ada masalah?" Kaivan yang menyadari raut wajah Fairel langsung bertanya.

Nevan berdehem. "Hm, masalah kecil."

"Jam berapa?" tanya Kendra.

"Delapan," jawab Fairel dan di angguki patuh oleh ke empat temannya.

-----

HAII AKU UP LAGI NII. MAAF BANGET KALAU PENULISANNYA BERANTAKAN. SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CHAPTER KALI INI.

KASIH KRITIKAN DAN SARAN KALIAN DISINI👉

HAPPY READING AND SEE YOU NEXT PART. NANTI AKU LANJUTIN KALAU KALIAN MAU YAA!

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DISINI, BIAR AKU MAKIN SEMANGAT UPDATE NYA, BABAYY.

HORRIBLE COUPLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang