08. Let's see

396 72 16
                                    

ALASKA

Gila.

Gue beneran udah gila.

Gila yang akut.

Bisa-bisanya gue berbicara seperti tadi dengan santai, apa lagi ini ke orang dewasa yang gue baru ketemu. Parah nya lagi itu bokapnya Kak Aksa. Lebih parah lagi di acara keluarga besar mereka.

Alaska lo dapet titah dari mana si ngomong gitu.

Semoga aja bokapnya ga marah deh sama gue. Kan serem kalo tiba-tiba gue lagi jalan sendiri ada yang nyulik.

"Thanks ya." Ujae Kak Aksa tiba-tiba setelah kita pergi dari rumah eyang tanpa ada yang bicara sama sekali di dalam mobil.

Gue si emang mikirin ucapan gue tadi yang kurang ajar ini, kalo dia gatau lah.. Gamau mikirin. Bikin gue tambah gila.

"Kak, balik lagi yuk?"

"Hah? Ngapain?"

"Aku udah berdosa banget sama papa nya Kak Aksa, ga seharusnya tadi aku bicara gitu. I'm just a new person come to your house, i'm not part of your family. I want to say sorry.."

Jujur aja gue merasa sangat bersalah, karena setelah gue fikir gue ga berhak untuk berkomentar. Seperti apa yang gue katakan kepada Om Ardi, gue cuma orang baru dan ga tahu apa-apa tentang keluarganya.

Dan mungkin gue menyakiti hati bokapnya kak aksa, bahkan gue bisa mempermalukannya.

"Lo ga salah, justru itu gue mau say thanks for you. Kalo bukan karena lo, bokap gue ga akan pernah mikir kalau anaknya bisa sakit hati karena ulah nya."

"You have your mom and your family to help."

"Seperti yang lo liat tadi, eyang udah capek denger gue dan bokap ribut. Kerena bokap keras kepala. My mom? I lost my mom.. pas gue umur 5 tahun."

"Tadi?" Tanya gue bingung dan sedikit kaget.

"Stepmother"

"Aaa... Maaf.."

"Gausah minta maaf, karena lo ga salah."

"Hmm." Gunam gue pelan.

"Kak Aksa, mampir dulu beli cake boleh ga?" Tanya gue saat melihat logo toko kue favorite di depan sana.

"Boleh lah, sekalian gue yang bayar."

Hehehe senyum dikit gue. Padahal ga niat buat di traktir tapi kalo mau mah gue seneng, hehehe.

"Kak Aksa.."

"Apa lagi, Askaaa...." Jawabnya dengan nada sangat malas menurut gue.

"Hmm.. Maaf ni— Belum selesai gue ngomong dia lansung bicara.

"Gue udah bilang gausah minta maaf, Alaska."

"Ihh yaudah maaf."

"Alaska.." Ucapnya lemah.

Mau gimana si, gue juga bingung orang itu tiba-tina terucap.

"Iya-iya! Kan reflek." Ujar gue lagi sedikit kesal.

"Yaudah kenapa?" Tanya Kak Aksa.

"Tadi lo bilang om Ardi keras kepala? Berarti lo juga keras kepala."

AKASHA

Anjir.

Nih cewe mihak siapa si?

Tadi belain gue, sekarang ngatain gue.

"Bukan maksud gue ngatain Kak Aska loh.. Cuma bilang aja." Ujar nya lagi keliatan takut.

Abisnya gue kaget di katain keras kepala, yaudah ga sengaja mata gue yang menurut orang-orang dingin ini mentapanya.

RELANTIONSHI(T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang