11. Sparkling eyes

321 65 2
                                    

Brisqud hari ini sedang kumpul di apartment Aksa. Niat awal ingin bicara tentang rencana ingin membuat cafe dekat dengan kampus. Tapi nyatanya semua omong kosong.

Aksa yang hanya duduk santai di sofa sambil main handphone, Carel yang langsung menuju kitchen membuka kulkas mencari beer, Dion yang hanya duduk dekat dengan Aksa sambil membaca bukunya, dan Kalle juga Barra yang langsung menyalakan Play Station.

"Anjingg, Aksa?!" Umpat Carel yang baru datang dari dapur, membuat ke empat manusia yang duduk di living room itu menoleh ke arahnya.

"Apaa si anjing." Balas Aksa ga kalah ngegas.

"Ngapain ngechat Aska?! Bangsat." Balas Carel tambah ngegas.

Kalle, Barra dan Dion kembali fokus pada kegiatannya.

"Iseng." Jawab Aksa santai.

"Tai?!" Ucap Carel berdiri depan Aksa

Kalle dan Barra kembali menoleh ke arah Carel dan Aksa, terpaksa harus menunda kegiatan main mereka dan saling memberi tatapan aneh, siaga takut ada perang. Tapi tidak dengan Dion yang masih setia membaca buku nya.

"Aksa Anjing! Jangan Alaska, bangsat."

"Apaan si rel, santai kali."

"Alaska sepupu gue nyet."

"Gue tau, nyet. Calm aja si ga gue sakitin elah, main sebentar doang."

"Cari yang lain, Sa." Ujar Carel lagi duduk samping Aksa, membuat Kalle dan Barra kembali merasa tenang.

Kalle dan Barra sedikit was-was kalau Carel
naik darah, bisa-bisa mereka harus ikut babak belur karena memisahkan ke duanya adu tinju.

"Kalo lo serius gue setuju-setuju aja, Sa. Gue tau lo emang baik." Ucap Carel yakin. "Tapi kalo sampe lo mainin, lo abis."

"Sans, aman sama gue."  Ucap Aksa santai.

"sounds like a bastard." Ucap Dion santai masih tetap membaca buku, di ikuti suara tawa Kalle dan Barra.

"Sekalinya ngomong sampe ke uluh hati sob." Ucap Kalle masih dengan tawa nya.

"Sialan." Jawab Aksa.

"Gue serius, Sa. If you hurt her, you're done." Ucap Carel kembali bangkit.

"Woyy mau kemana?" Teriak Barra, yang di bales dengan gerakan dua jari yang mendekati bibirnya— tanda ingin merokok.

"Pundung beneran dah tuh anak." Ucap Barra. "Lo si, Sa."

"Kenapa gue, nyet?" Jawab Aksa.

"Alaska nyet, lo tau sendiri Carel gimana ke Alaska." Ucap Kalle.

"Gatau tuh." Jawab Aksa santai.

"Anjing." Ucap Barra dan Kalle.

"It's up to you still want to play with any girl but not Alaska, she is special for Carel." Ucap Dion tenang.

"Special gimana? Gue ga ngerti." Tanya Aksa.

"Lo kemana aja?" Tanya Barra. "Alaska tuh tahta tertinggi di idupnya Carel, njir. Cuma Alaska yang ga di omelin Carel gara-gara nelfon pas main game."

"Masa?" Tanya Aksa santai.

"Anjing lo, Sa. Makannya pikiran lo jangan ngewe mulu." Ucap Kalle.

"Sialan lo." Ucap Aksa.

"Sialan Kalle, kalo ngomong ga pernah bismilah." Ucap Barra.

"Gue non, bego." Ucap Kalle di balas tawa oleh Barra.

RELANTIONSHI(T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang