01. First day

851 79 1
                                    

Hari Senin kali ini Alaska sudah bangun sejak pukul 5 pagi dan sekarang sudah berada di meja makan dengan keluarganya- mama, papa, adik laki-lakinya.

"Kakak kok lemes gitu? Semangat dong kan hari pertama kuliah" Ujar sang papa sambil mencolek-colek pipinya.

"Huhuhu pa. Aku semangat kok tapi semalem, sekarang aku masih ngantuk." Ujar Alaska sambil meletakan kepalanya di meja makan.

"Makannya bangun siang tuh jangan di jadiin hobi!" Ujar sang adik.

Alaska masih sangat mengantuk untuk membalas ungkapan sang adik. Biasanya kalo kedua nya sedang dalam mood bagus atau dengan keadaan sangat sadar pasti ada acara saut-sautan di rumah ini— kakak dan adik love and hate relantionship.

"Mama bikin cookies dan croffle untuk kakak biar semangat hari pertama di kampus dan ga ngantuk." Ujar sang mama penuh perhatian.

Memang di rumah ini sangat warna warni sesuai dengan deskripsi rumah untuk Alaska. Rumah sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat ia pulang.

Ada papa yang jail ke anak-anaknya bahkan ke istrinya tapi papa adalah orang yang sangat mencintai keluarganya dan bertanggung jawab.

Mama juga ga kalah mencintai keluarganya, mama bekerja sebagai dokter tapi tidak pernah lupa untuk mengurus keluarga kecilnya dirumah. Selalu pulang tepat waktu dan memastikan anak dan suaminya akan pulang dengan mama yang selalu menyambut di depan pintu.

Alaska si kakak anak pertama perempuan yang di nobatkan sebagai princess oleh semua keluarga— termasuk para eyang-eyangnya. Sangat mirip mama dari wajah hingga postur tubuhnya hanya saja wajahnya tidak se serem mama, kalau kata papa si Alaska masih mau menunjukan muka imutnya.

Alaska yang suka melukis seperti mama.

Alaska yang suka menghayal seperti papa.

Alaska yang suka memotret seperti om nya.

Alaska yang suka menemani eyang-eyang nya untuk jalan-jalan apabila mendapat panggilan yang mengatakan eyangnya sedang bosan atau sedang rindu dengannya.

Dan terakhir, ada adik laki-laki yaitu Sio. Si penurut tapi hanya ke orangtuanya saja kalau ke kakaknya mah ngedumel terus. Tapi, Sio akan jadi orang pertama yang menghibur Alaska ketika kakanya sedih dan selalu tau apa yang kakanya butuhkan. Diam-diam Sio selalu memperhatikan Alaska memastikan keadaannya baik-baik saja.

"Mama emang yang terbaik di rumah ini dan di dunia." Balas Alaska dengan semangat.

"Adek kok ga si, ma?" Ujar sang adik dengan mulut yang di kerucutkan.

"Ada juga kok, mama bawa untuk bekal ke sekolah. Kamu tadi kan minta nasi goreng?"

Sang adik hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terimakasih, dia lupa kalo dia minta di masakin nasi goreng untuk sarapan kali ini.

"Ampun deh sayang, masa anak kita masih muda udah pelupa ya?" Ujar sang papa.

"Ih! Aku kan baru kali ini lupa!" Ujar Sio tak terima.

"Lupa apa biar si kakak nya jadi semangat untuk berantem?" ujar papa kembali mengoda anaknya.

Sio hanya mendungus melihat papanya yang masih pagi sudah mulai jail.

"Pasti tuh kangen pah sama aku! Kan semalem aku di kamar aja, prepare untuk hari ini." Ujar Alaska kembali semangat untuk mengoda adiknya.

Memang Alaska wajahnya mirip mama tapi kelakuannya lebih mirip papa.

"Udah dong jailnya, kakak mau berangkat naik apa?" Tanya mama memastikan.

"Gausah bawa mobil, lo masih ngantuk!" Ujar Sio memperingati.

RELANTIONSHI(T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang