part #8

645 148 12
                                    

Ran jatuh dari tempat tidurnya karna tersentak kaget bunyi suara sesuatu yang jatuh dari lantai bawah. "ahh.. apa itu?" Ucap Ran.

Ran mengambil kaos putih nya yang ia lepaskan semalam sebelum tidur dan dengan segera keluar dari sana walaupun dengan langkah kaki malas nya.

Ia melewati kamar adiknya yang masih menampilkan cahaya. "Gak biasanya dia tidur gak kunci pintu"

Ran singgah untuk menutup pintu kamar adiknya itu tapi pandangan mata nya mengarah ke dalam kamar itu dan tidak mendapati adiknya? "Eh!? Itu anak kemana?"

Tung...

Bunyi suara panci terjatuh makin keras membuat Ran mengurungkan niatnya untuk mengawatirkan adiknya lalu turun ke bawa untuk mengeceknya.

"Ahhh panas sekali, gimana sih cara buatnya? Aku gagal terus" Rindou yang sibuk bermonolog tak menyadari seseorang dari belakang melipatkan kedua tangannya.

"Pantasan dari tadi bunyi berisik, kamu ngapain sih pagi pagi buta di dapur? Kalau lapar bangunin aja kakak kan beres"

Rindou tersentak karna telah membangunkan kakaknya. Ia tak tau jika Ran ada dibelakang menatap nya dari tadi.

"ehh? Kakak, maaf aku membangunkan mu tadinya aku mau bikin pancake. Kau ingat kan daftar itu? Ceritanya aku ingin memberikanmu kejutan" Rindou menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menahan malu nya.

Sang kakak memanyunkan bibirnya dan mengangguk tanpa ekspresi. Ia pun perlahan berjalan ke arah adiknya itu melirik beberapa bahan bahan pancake yang ada di dekatnya dan satu yang membuat Ran tertawa yaitu sebuah pancake yang gosong.

"Pftttt... Ini gosong yah ha-ha-ha" Ran tertawa terbahak-bahak hingga menggema ke seluruh penjuru rumah.

Ia tak peduli jika ini masih sangat pagi dan takut membuat para tetangga kebisingan.

Rindou dengan ekspresi kesal plus malu nya hanya mendengus dingin.

"Iya iya maaf, kalau begitu biar aku mengajari mu cara membuat nya yah?" Tawar ran lalu mengambil celemek bergambar beruang yang tergantung di dinding sebelah kiri dapur.

Ia kemudian mengikat rambutnya dan segera mengambil bahan bahan. Rindou memang tidak pandai memasak, yang ia lakukan hanya membaca dan terus membaca.

Benar benar rindou.

***

Beberapa menit kemudian Ran akhirnya selesai dengan pancake buatannya. Pancake buatannya Sangat enak dan tentu saja tidak gosong seperti milik Rindou.

"Nih coba kamu rasain, beda kan sama punya kamu hahahaha" tawa renyah kembali Ran lontarkan hanya untuk mengejek adiknya.

"Ihh, jangan gitu kakak. Kau dari tadi mengejek ku terus" kesal Rindou.

Ran gemas pun mencubit pipi adiknya itu. "Kau mau coba buat juga kalau gitu?"

Ran menawarkan adiknya untuk membuat pancake yang baik dan benar. Mulai dari takaran bahan nya, cara mengaduk nya hingga tingkat kematangan.

"Hati hati panas, kau taruh adonan nya di tengah wajan nya lalu gunakan belakang sendok nya untuk membuat nya menjadi pipih tapi jangan terlalu berlebihan" ran memberikan sebuah arahan pada adiknya itu dan ia tersenyum bangga karna rindou mengerti.

Sekitar 5 menit pun pancake milik Rindou pun matang dan siap untuk di hidangkan.

"Biarkan aku mencobanya apakah ini enak atau tidak?" Ucap Ran dengan sedikit berlagak sok seperti seorang chef profesional dalam acara masak.

Ia pun mengambil garpu lalu memotong pancake itu. Satu gigitan masuk ke mulut Seorang haitani ran.

Ekspresi menegang milik Rindou membuat Ran sedikit menahan tawanya. Ia pun meletakkan garpu nya kembali

"Wahh...ini enak sekali, tapi tidak seenak buatan milikku" Celoteh Ran dengan nada sombong nya.

****

"Kak menurut mu pancake di mana enaknya pakai sirup maple atau coklat?" Rindou berdiri di depan kulkas itu meminta pertimbangan pada kakaknya yang masih asik memasak pancake di sana.

"Hmmm, kata ibu lebih enak jika pakai maple sirup. Tapi jika kau mau pakai coklat juga tidak apa apa. Jangan salahkan aku jika kau akan sakit perut nanti, ingat ini masih pagi" peringatan dari ran mengingatkan rindou saat berumur 13 tahun.

Waktu itu ia bangun pagi pagi untuk pipis dan tak sengaja melewati dapur yang di atasnya ada bekas kue coklat semalam.

Merasa tergoda ia pun mengurungkan niatnya untuk pipis dan dengan segera menyantap kue coklat itu dan alhasil rindou tidak jadi sekolah karna sakit perut.

***

Keduanya pun duduk di meja makan. Rindou hanya membawa maple sirup itu membuat Ran memicingkan matanya "lah gak jadi pakai Coklat?"

"Gak kak, aku ingat waktu itu masih kecil" ujar Rindou

Ran tertawa renyah. Ia beranjak dari kursinya dan menuju kulkas lalu mengambil kemasan berbentuk tabung di sana.

"Nih, kali ini gak papa kamu makan pancake pakai coklat, kalau sakit perut lagi nanti kakak kasih obat." Ia meletakkan kaleng berisi coklat di hadapan adiknya itu lalu ikut duduk kembali.

"Lagipula ibu juga tidak tau kan kalau kau  makan coklat di pagi hari? Aku akan simpan rahasia ini tenang saja, aku janji tidak akan memberitahu ibu" sambung Ran lagi.

Rindou tersenyum kecut tak lama itu ia pun bersedih dalam diam. Ia kemudian mengambar kaleng itu lalu pancake nya dan meletakkan nya dalam satu wadah.

"Makasih kak atas pancake nya, oh iya apa daftar menyenangkan selanjutnya?" Tanya rindou.

Ran pun berpikir dengan memanyunkan bibirnya nya. Mengetuk dagu nya dengan garpu yang ia pegang "hmmm...oh iya. Kita akan ke bioskop, aku dengar ada film baru. Kau tau Spiderman no way home?  Film itu akhirnya rilis" celoteh ran.

Sang adik juga ikut terkejut dengan senang nya "eh Beneran? Aku tidak tau jika sudah tayang. Aku jadi tidak sabar kakak!" Ucap rindou dengan senang nya.





Mereka berdua memutuskan untuk pergi hari Selasa, karna itu hari pertama film nya rilis. Mereka ingin jadi yang pertama tau tentang film baru ini.




"Hmm.. mungkin aku dan Ran bukan penyuka karakter marvel yang satu ini. Tapi karakter kesukaan kami berdua itu adalah captain Amerika dan iron man"

Tujuan selanjutnya, menonton bioskop.

.
.
.
.

TBC..

𝐇𝐀𝐈𝐓𝐀𝐍𝐈 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐞𝐯𝐞𝐧 𝐟𝐮𝐧 𝐥𝐢𝐬𝐭𝐬  [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang