#Haitani back story

802 143 14
                                    

Hey!

Jadi gini kenapa yah Ran itu ngelakuin hal kayak gitu??

Begini ceritanya yah, masa lalu nya dua saudara ini terbilang sangat bewarna dan sangat bahagia di tambah keluarga mereka yang harmonis dan orang tua yang mengerti lalu perhatian penuh sama mereka berdua.

Tak lama setelah itu mereka yang mulai menginjak usia 17 tahun dan mereka berdua mulai masuk SMA. Masalah bully rindou belum terlalu parah semenjak Ran selalu di samping nya dan menemaninya. Mengingat di chapter sebelumnya Ran bilang karna populer dan jago bertarung tidak ada satupun yang bisa mendekati adiknya Rindou untuk bully.

Hingga pada suatu hari Kedua orang tua mereka izin untuk berangkat ke Scotlandia untuk tugas bakti sosial akibat bencana banjir besar yang menimpa Scotlandia saat itu.

Ayah dan ibu mereka bergabung dalam suatu organisasi bakti sosial di sana. Mereka berpengaruh besar dalam organisasi itu karna orang tua mereka juga yang paling banyak menyumbang dana untuk para pengungsi.

Rindou dan Ran ingin sekali ikut mereka ke sana tapi orang tua mereka menolak dan menyuruh menetap di sini, mengingat mereka sudah dewasa jadi orang tua mereka tidak terlalu kawatir.

"Akan kami kabari jika sudah sampai di sana, kalian berdua jangan bertengkar oke!?"

Wanita berambut sebahu itupun mengelus kedua puncuk kepala dua remaja di depan mereka lalu masuk ke dalam pesawat.

Ran dan rindou menangis melihat pesawat itu yang mulai naik ke atas dan lambat laut menghilang di telan awan putih.

****

Malam harinya rindou mendapatkan sebuah pesan dari ibunya yang mengatakan bahwa mereka akan tiba besok pagi.

Hingga pagi harinya tiba. Ran yang asik dengan masakan nya tiba tiba di hebohkan dengan bunyi ponselnya yang berdering dengan nada yang lumayan keras.

"Ohhh pasti ini ibu" Ran melepas celemek nya dan segera mengangkat telepon tersebut.

"Halo ibu bagaimana apakah kalian berdua sudah sampai? Ayah mana aku ingin bicara dengan nya"

Tak kunjung ada yang menjawab. Ran malah mendengar suara tangis seseorang di dalamnya

Saat ran mengecek nomor telepon nya yang keluar malah nomor Paman nya.

Sangat bersemangat sehingga ran tidak mengetahui jika yang menelpon adalah paman nya. "Halo paman! Kenapa kau menelpon ku? Dan kenapa kau tiba tiba menangis?" Tanya ran

Masih saja suara isakan yang terdengar disana. "Paman! Ada apa?" Tanya ran lagi kali ini dengan penekanan.

Tak lama setelah itu rindou pun datang sambil bersiul menuju dapurnya "kakak aku mau sarapan-" ucapannya terpotong ketika melihat kakaknya berdiri di sana dengan gemetaran.

"Ran ibumu-" ucapan paman mereka pun terpotong-potong karna isakan tangis nya yang tak bisa terbendung lagi.

Mendengar nama ibu. Ran membelalakkan matanya memastikan tidak ada masalah "ibu?! Ada apa dengan ibu? Dia sudah sampai kan? Paman jangan setengah setengah!" Bentak Ran.

Rindou masih berdiri di sana dengan bingung. Tapi setelah mendengar nama ibu juga Rindou lansung mendekati kakaknya itu mengisyaratkan lewat gerakan mulut nya "ada apa?!".

Mendengar dengan seksama. Ran pun menatap lekat adiknya "Rin!! Nyalakan televisi cepat!" Ran mendorong adiknya untuk menyalakan tv

Dengan segera tapi bingung ia pun menyalakan televisi itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐀𝐈𝐓𝐀𝐍𝐈 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐞𝐯𝐞𝐧 𝐟𝐮𝐧 𝐥𝐢𝐬𝐭𝐬  [TAMAT ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang