Satu pasukan batalion prajurit mendatangi ruang takhta. Di barengi utusan negara lain yang baru saja tiba dari kerajaan tetangga.
Mereka semua kini dikejutkan dengan pemandangan mayat yang bergelimpangan dan genangan darah di lantai ruangan takhta. Di tambah beberapa kepala tanpa tubuh tergeletak di mana-mana.
Di singgasana sendiri hadir gadis dengan piyama tidur putih di lumuri darah. Matanya menyorot setiap orang yang datang dalam ruangan.
Alleia berdiri, rambut hitam arang miliknya terurai indah. Dengan sorot manik ungu yang mempesona. Ditambah kesan kejam dari sorot dan aura membunuh yang ia keluarkan. Mematikan.
"Perhatikan kalian semua. Sekarang tunduklah pada Ratu baru Kerajaan Citrus. Ratu Alleia Custadio."
Para prajurit yang tunduk pada setiap pemimpin yang berkuasa mulai menunduk hormat. Diikuti para utusan kerajaan tetangga.
"Perintah pertama yang aku keluarkan adalah, bereskan semua mayat di penjuru Istana. Yang kedua panggil para petinggi kerajaan. Kita harus meresmikan kenaikan takhta yang baru."
Para prajurit kerajaan mengangguk. Membereskan kekacauan yang terjadi dalam istana dan beberapa dari mereka mulai memanggil petinggi kerajaan.
"Siapa kalian?" tanya Alleia pada utusan.
Para utusan menunduk hormat. "Kami utusan dari kerajaan Xantus memberi hormat pada Ratu Kerajaan Citrus."
"Apa yang kalian inginkan kemari?"
Pemimpin dari utusan maju kedepan. "Kami ingin memperpanjang perdamaian antara Kerajaan Xantus dengan Kerajaan Citrus."
Alleia tersenyum tipis. "Prajurit, bawa utusan dari kerajaan Xantus untuk beristirahat di kamar terbaik istana. Besok, kita bicarakan hal ini. Kamu lihat sendiri hari ini Aku begitu sibuk."
Utusan dari Xantus mengangguk menunduk hormat. "Semoga Anda selalu diberkati."
Alleia mengangguk. Menatap kepergian para utusan yang di tuntun oleh salah seorang prajurit.
"Prajurit, Aku akan pergi menuju kamar untuk bersiap. Tolong perintah pelayan untuk membersihkan kamar ku terlebih dahulu."
Alleia memerintahkan prajurit yang hendak membereskan mayat. Mendengar perintah pemimpin. Prajurit mengangguk segera mematuhi Sang Ratu.
Alleia menatap sekitarnya sembari tertawa kecil. Sungguh, dia tidak pernah membayangkan bisa memasuki dunia fantasi kerajaan seperti ini.
Padahal dulu, ia selalu menyindir mantan anak buahnya yang selalu berkhayal ingin ditabrak truk dan masuk ke dunia fantasi.
Namun, karena ocehan dan penjelasan panjang tentang bagaimana dunia fantasi dan intrik politik, drama di dalamnya. Yang diceritakan setiap waktu oleh mantan anak buahnya tersebut. Ia jadi bisa beradaptasi dengan mudah.
Oh, ya. Alysa, mantan anak buahnya itu pernah mengatakan ingin mempunyai Harem jika bisa menjadi Ratu.
Patut di coba bukan?
Dengan langkah riang Alleia berjalan menuju kamarnya. Di sana, terdapat pelayan dengan tatapan datar membereskan mayat tanpa merasa jijik atau ketakutan. Melihat potensi besar untuk menjadi kolega dan partner.
Alleia segera menghampiri pelayan tersebut.
"Hei, kamu."
Pelayan yang dipanggil Alleia berbalik menatap Alleia lantas, tanpa gemetar atau rasa takut dia menunduk hormat.
"Salam pada Yang Mulia Ratu."
Alleia melihat tanggapan tersebut tersenyum lebar. Lantas dengan santai ia mengangkat dagu pelayan dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Queen
FantasyReverse Harem Series #1 Reverse Harem - Fantasy Seorang pembunuh berantai memasuki tubuh putri cantik baik hati. Bukannya berusaha hidup damai, harmonis dan memperbaiki diri. Sang putri malah mengincar posisi Ratu dan menghabisi semua penghalang den...