Alleia sudah berada di istana. Entah kenapa ia menjadi kesal bertemu pria yang terlihat suka menghamburkan uang dengan perhiasan yang melekat dari atas hingga kebawah.
Namun, Alleia sedikit senang melihat ekspresi merona dan terkejut yang hadir di wajah pria tadi. Terlebih raut meringis yang ia pancarkan saat ia mengukir telapak tangan pria tersebut.
Karena bosan dan muak dengan pesta terdapat kumpulan makhluk penjilat munafik. Ia lebih memilih mendatangi ruang penjara yang dijaga oleh beberapa pengawal.
Oh, tentu saja ia telah menyimpan Mahkota ketempat aman. Ia juga meminta waktu sendiri, tidak ditemani Hera.
Namun, Alleia di kejutkan di sel penjara pertama yang ia lalui. Terdapat pria bertopeng burung hantu yang tidak sengaja ia temui tadi malam.
"Siapa dia? Kenapa dia di sini?" tanya Alleia.
Pengawal yang berjaga menjawab. "Ah, apa anda tau pembantaian yang terjadi di kediaman Daphne dan kebakaran besar yang terjadi. Kami menemukan ia tergeletak di dekat tambang mineral kediaman Daphne sebagai tersangka utama pembantaian."
Alleia tertawa kecil. Tentu saja apa yang terjadi adalah kesalahannya sebagai seorang haus darah yang menepati janji. Alleia sedikit kasihan pada pemuda tersebut. Namun, tiba-tiba ide cemerlang hadir di kepala Alleia.
Dengan ringan Alleia membuka pintu penjara dan mendekati pria yang masih pingsan. Tentu saja obat bius yang Alleia luncurkan adalah obat bius kuat yang bisa menidurkan orang selama dua puluh empat jam.
Alleia mengeluarkan obat penawar bius dan mengoleskannya ke hidung pemuda bertopeng burung hantu.
"Apa kamu sudah bangun?"
Pemuda bertopeng menggerang, matanya mulai mengerjap bingung.
"Siapa kamu?"
Alleia tidak menjawab. Malahan ia menatap wajah pria bertopeng. Di lihat dari kulit putih dan mulus juga rahang yang kuat. Ia jadi penasaran, seberapa tampan wajah di balik topeng tersebut.
"Aku Alleia."
Alleia lebih memilih untuk tidak mengungkapkan identitas asli yang ia miliki. Lagipula nanti pria ini akan tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
"Kenapa aku ada di sini?"
Alleia mencoba menahan tawa. Entah kenapa pria dihadapannya tersebut berbicara dengan suara rendah mempesona. Memancarkan aura misterius yang kuat. Namun, menurut Alleia dia bodoh karena tidak bisa menyadari apa yang tengah terjadi.
"Kamu dianggap sebagai pelaku utama yang menghancurkan dan membantai kediaman Daphne."
Pria misterius dihadapan Alleia tampak bingung dan tidak terima. "Bukan aku pelakunya."
"Aku tidak tahu itu benar atau tidak."
Alleia berbohong, nampaknya akan seru untuk mempermainkan pria bertopeng misterius ini.
"Aku akan pergi."
Dengan sempoyongan pria bertopeng bangkit. Namun, penjaga kerajaan menahannya untuk keluar. Alleia sudah tahu kalau pria bertopeng burung hantu ini bukanlah orang biasa. Karena dengan mudah ia bisa mengalahkan penjaga sel penjara.
"Kamu tidak bisa pergi," ujar Alleia menarik jubah pria yang hendak kabur.
Pria bertopeng terlihat diam dan mengerutkan dahi. Bahkan dalam pikirannya yang paling dalam ia tidak pernah mengenal gadis yang tengah menahannya saat ini.
Cup
Alleia mengecup pipi pemuda bertopeng sembari berbisik. "Kamu sudah menjadi milikku."
Pemuda itu terlihat kesal namun juga merona. Tanpa basa-basi ia lantas pergi, kabur dari sel penjara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Queen
FantasyReverse Harem Series #1 Reverse Harem - Fantasy Seorang pembunuh berantai memasuki tubuh putri cantik baik hati. Bukannya berusaha hidup damai, harmonis dan memperbaiki diri. Sang putri malah mengincar posisi Ratu dan menghabisi semua penghalang den...