"Mama?" lirih Ara setelah melihat siapa wanita paruh baya itu
"Mana? Itu tante Anika?" Tanya Arga yang dijawab anggukan oleh Ara
"Kak Ara kenapa nangis? Tanya Ayna
"Hah? Ehh? Gapapa, Ayna kakak capek pulang yukk?" ajak Ara
"Ehmm yaudah deh" saat mereka akan berbalik seseorang memanggil Ara
"Ara? Ini kamu? Ini beneran kamu? Mama gak nyangka kamu udah sebesar ini, kamu sama siapa? Pacar? Wahh Ayna udah besar ya sekarang" ya orang itu adalah Anika ibu dari Ara dan kakak juga adiknya
Jika orang lain senang bertemu ibunya setelah sekian lama maka tidak dengan Ara, Ara selalu membenci hal ketika dia harus bertemu dengan ibunya, karna dia akan merasa sakit atas apa yang telah dilakukan ibunya, dia akan menyesal, tapi jauh di lubuk hatinya dia merindukan kehangatan keluarganya seperti dulu
"Maaf saya permisi" jawab Ara dan akan pergi meninggalkan keluarga itu tapi tanpa disadari seseorang mencekal tangannya
"Hai saudaraku" sapa orang itu sambil tersenyum miring
"Citra?"
"Kak ini ada apaan sihh? Terus itu kenapa kakak pucet banget coba?" tanya Ayna yang bingung dengan keadaan
"Gapapa yukk pulang"
"Ara mama mau bicara"
"Mama? Kak ini maksudnya apa? Jelasin ke Ayna!"
"Ayna diem disini ya sama kak Arga kakak mau kesana sebentar" ucap Ara sambil menunjuk Ara
"Ara gak punya waktu buat bicara terlalu lama" ucap Ara sambil berjalan yang diikuti mamanya
"Ara mama minta maaf mama gak bermaksud untuk_"
"Untuk apa?"
"Untuk tinggalin kalian"
"kalo mama gak bermaksud terus kenapa mama tinggalin kita, bahkan di umur ayna yang baru 3 tahun? Apa karna mama gak terbiasa hidup susah? Apa karna mama selalu hidup diatas segalanya?"
"Ara kamu tenang dulu mama mau jelasin ke kamu"
"Aku gak butuh penjelasan mama, disaat Ara masih umur 6 tahun, disaat Ara ngeliat sendiri mama nampar papa, disaat Ara liat sendiri mama pergi tinggalin keluarga kita apa mama mikirin perasaan Ara?!"
"Jangan Ara dehh ma, coba mama dulu pikir gimana Ayna, Ayna disaat umur 3 tahun yang harusnya dapet kasih sayang seorang ibu, tapi ibunya malah ninggalin dia demi orang lain, cihh miris banget ya?"
"Mama tau? Ara selalu berusaha buat gantiin sosok mama yang ada di hati Ayna"
"Maka dari itu, mama mau kita sama sama kayak dulu lagi ya? Kalian ikut mama, tinggal sama om Riki ya?"
"Aku gak bakal pernah mau ikut mama"
"Ya tapi kenapa Ara?!"
"Karna mama gak pernah nanya apa yang Ara mau, Ara muak sama sandiwara mama selama ini, Ara gak kuat ngadepin mama lagi, semua ini cuma bikin Ara sesak dan bisa bikin Ara gila ma!" jawab Ara sambil menangis, saat Anika akan mendekat untuk memeluknya, Ara langsung mundur
"Ara pergi" ucap Ara dan berjalan meninggalkan Anika sendiri
"Kak?"
"Kita pulang ya?" ajak Ara ke Ayna yang dibalas anggukan
Mereka berempat pulang kerumah masing masing, dengan pikiran yang bergelanyut, banyak pertanyaan yang ada di benak Ayna, banyak hal yang ada dipikiran Ara, ada hal yang tidak diketahui Arga, dan kebingungan Lani mengahadapi drama ini
KAMU SEDANG MEMBACA
IN FAMAUS
Teen FictionIni kisah tentang mereka, dua orang berbeda tetapi dengan karakter yang sama, ini kisah tentang kesenangan dan penderitaan yang mereka alami,sebuah faktor yang membuat keduanya menjadi bungkam, menjadi idola sekolah tetapi tak pernah peduli atas gel...