"Bagaimana kondisi adik saya dok?"
"Apa pak Aldi ada?" tanya dokter
"Papa masih di perjalanan, dokter bisa mengakatan semua pada saya"
"Silahkan ke ruangan saya"
"Apa bisa disembuhkan dok?" tanya Arka dengan mata yang memerah
"Bisa,tapi lakukanlah perlahan, jangan membuatnya banyak pikiran karna akan menambah resiko"
"Baik dok terimakasih" jawab Arka kemudian keluar dari ruangan dokter
"Gimana keadaan Ara ka?"
"Ara gak boleh banyak pikiran pa, kalau gak resikonya lebih besar"
"Bang! Gimana keadaan Ara?" tanya Arga dengan nafas yang tidak beraturan
"Gak papa"
"Tapi kenapa lo nangis!? Kasi tau gue bang!" desak Arga
Arka menatap ayahnya dan Aldi mengangguk
"Ara mengidap penyakit PTSD, dimana penyakit itu adalah penyakit yang ditimbulkan karena kejadian trauma"
"Trauma?"
"Ara takut darah, Ara takut saat dia ditinggal sendiri dibawah hujan"
"Kenapa?"
"Mama tinggalin Ara di puncak, dan untungnya Ara tau jalan pulang, dia mau cari mama tapi dia denger ada masalah keluarga sampe akhirnya dia kejar mama, dia jatuh lututnya luka, sampe hujan turun mama tetep gak mau berhentiin mobil, sampe akhirnya Ara kecelakaan"
"Itu titik terapuh ara, disaat dia kecelakaan dia masih pikirin Ayna, disaat dia baru sadar yang dia tanya Ayna, dia bilang sama gue 'bang kalo nanti Ara sama mama gak ada abang yang jagain Ayna ya?' sampe akhirnya Ara bisa sembuh, Ara yang gak bisa jalan dengan baik waktu itu, Ara yang harus duduk dengan kursi roda nemenin Ayna main boneka, dan Ara yang pingsan gara gara liat orang kecelakaan" Arka menarik nafasnya dan melanjutkan ceritanya
"Sampe akhirnya dokter bilang Ara punya penyakit PTSD, Ara sering keluar kamar dalam keadaan tidur"
"Dia_"
"Iya salah satu akibatnya yaitu Sleep Walking, dimana jiwa dia tertidur tapi gak dengan raganya"
"Gue gak nyangka" jawab Arga dengan mata yang merah
"Ar suatu saat Ara bakal terima lo, tapi plis jangan buat dia banyak pikiran"
"Keluarga pasien?" tanya perawat yang keluar dari ruangan Ara
"Saya" jawab Aldi cepat
"Silahkan masuk kalian sudah bisa menemui pasien"
"Ara kamu baik baik aja nak?"
"Ara baik pa, anak papa kan kuat" ucap Ara sambil tersenyum hangat, walau ia tau apa yang telah menimpa dirinya
"Kak Ara!" Ayna langsung memeluk Ara
"Kok bisa gini sihh?"
"Gini gimana? Kakak gapapa" ucap Ara mengelus rambut Ayna
"Pa kapan Ara bisa pulang?"
"Setelah cairan infus kamu habis" jawab Aldi
Sudah dua hari sejak Ara dirawat di rumah sakit, dia juga sudah melakukan penilaian dan saat ini ia sedang bersiap siap dikamarnya karna akan ke sekolah menemani Arga bermain basket atas paksaan Arga tentunya
"Gak ada yang lebih pendek?"
"Apa?"
"Celana"
KAMU SEDANG MEMBACA
IN FAMAUS
Teen FictionIni kisah tentang mereka, dua orang berbeda tetapi dengan karakter yang sama, ini kisah tentang kesenangan dan penderitaan yang mereka alami,sebuah faktor yang membuat keduanya menjadi bungkam, menjadi idola sekolah tetapi tak pernah peduli atas gel...