Mendengar bahwa Arga berada di rumah sakit untuk menemani sang papa Ara langsung pergi ke rumah sakit yang dimaksud,entah mengapa rasanya tak Karuan,rasa ingin tidak memperdulikannya tapi keadaan tidak memungkinkan...
Ara terus berlari menyusuri lorong rumah sakit sampai akhirnya ia menemukan Arga duduk dengan penampilan yang tak dapat dilihat baik
"Arga" lirih Ara saat berada tepat di samping laki laki itu, Ara berjongkok dan memegang bahu Arga
"Ar papa Ar, papa kritis" lirih Arga sambil menatap Ara dengan sendu
"Ar percaya sama gue,kalo tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua,baik lo, bokap lo,dan orang orang di sekitar lo, cuma dengan cara yang berbeda. Tuhan tau lo kuat makannya tuhan kasi ujian ini buat lo" ucap Ara sambil memeluk Arga
"Gue gak kuat Ar,gue lemah,gue udah terlalu banyak ada masalah dan sekarang apa? Masalah datang terus menerus" jawab Arga
"Ar lo dengerin gue,lo gak sendiri masih banyak orang yang sayang sama lo,lo bisa ceritain semua keluh kesah lo sama mereka"
"Gue cowok Ar apa kata orang nanti kalo gue nangis?" Arga mendongak menatap Ara dengan air mata di pelupuk matanya, saat sekali saja mengedipkan mata maka Air itu akan jatuh membasahi pipinya
"Ar gak papa lo mau nangis,gak papa lo mau sedih, asal lo jangan terlalu terpuruk sama keadaan,lo harus bangkit, gak harus lelaki yang menjadi sandaran, perempuan juga bisa menjadi sandaran,dan sekarang bahu gue ada buat lo bersandar, dan gue ada untuk lo saat ini,keluarin semua hal yang bikin lo sesek" balas Ara sambil mengelus pelan pipi Arga
Dan saat itulah tangisan seorang Diarga Lesmana Surya Jayandra pecah untuk pertama kalinya bersandar di bahu Ara dengan tangan yang memeluk Ara kuat seolah tak ingin lepas, hingga atensi keduanya teralih saat dokter keluar dari ruangan, keduanya bangkit
"Dok gimana papa saya?" tanya Arga langsung
"Saat ini pasien masih kritis dan setelah tim medis mengecek apa yang terjadi itu diakibatkan oleh keracunan"
"Keracunan?"
"Keracunan ini disebabkan oleh tanaman Foxglove atau yang biasa disebut Digital Purpurea, ini merupakan salah satu tanaman hias beracun,karena seluruh bagian dari tanaman ini mengandung glikosida yang dapat menyebabkan reaksi mual,muntah,diare,sakit perut, dengan denyut nadi yang lemah bahkan bisa membuat kejang kejang serta gangguan irama jantung yang mematikan" jelas dokter itu
"Apa bisa disembuhkan dok?" tanya Arga
"Untuk saat ini saya belum bisa memastikan karena ada terlalu banyak racun ditubuhnya, apa ada yang masih ditanyakan lagi?" tanya sang dokter dan mendapat gelengan dari Ara dan Arga
"Ar apa papa bisa sembuh?" tanya Arga dengan pandangan kosong yang dijawab dengan senyuman oleh Ara, Ara sendiri juga bingung ia takut, ia cemas,banyak hal yang ada dipikirannya hingga datanglah Karin bersama kedua oranggtuanya dan Arka
"Gimana?" tanya Karin yang dijawab gelengan oleh Arga, semua diam,tak ada yang bersuara hingga Arga yang tiba tiba pergi tanpa memberitau siapapun
"Kak aku mau susul Arga,pikirannya kacau aku gak mau sampai dia melakukan hal diluar nalar" ijin Ara dan langsung bergegas mengejar Arga yang sudah jauh di depan
"Ar lo mau kemana?!" teriak Ara
"Gue mau cari orang yang udah celakain papa,dan gue gak akan biarin dia lepas dari tangan gue dengan mudah" jawab Arga dingin dengan tangan yang mengepal
Ara meraih tangan Arga dan menggenggamnya dengan lembut membuat kepalan tangan Arga terlepas
"Lo lagi emosi,pikiran lo lagi kacau,kita gak bisa bertindak gegabah,lo tunggu besok pagi sekarang tenangin diri lo, istirahat yang cukup dan besok kita cari pelakunya"
"Gak perlu karna gue udah tau pelakunya" jawab Arga dan hendak beranjak tapi tangannya masih digenggam Ara
"Siapa?"
"Nyokap tiri gue,Lidya"
"Apa lo udah yakin?"
"Gue yakin"
"Kenapa? Apa lo punya bukti yang akurat?"
"Karna dia mau harta warisan papa Ar"
"Dan lo udah tau itu? udah selidikin?" tanya Ara
"Belum tapi gue yakin dia pelakunya"
"Kenapa? Bahkan lo belum punya bukti yang akurat kan? Kenapa lo harus simpulin sesuatu yang belum lo tau kebenarannya?"
"APA YANG TADI GUE BILANG BELUM CUKUP?" bentak Arga
"Ikut gue" Ara menarik tangan Arga menuju tempat duduk yang ada di taman rumah sakit, kemudian mengambil air dan
Byurrrr
Ara menyiram Air tepat di wajah Arga membuat sang empu marah
"MAKSUD LO APA HAH?"
"APA? MAU MARAH? LO MASIH EMOSI AR GAK SEHARUSNYA LO SIMPULIN HAL YANG BELUM PASTI" Bentak Ara
"LO ITU CUMA ORANG YANG GAK TAU APA APA ARA JADI GAK USAH URUSIN URUSAN GUE DAN JANGAN SOK PEDULI SAMA GUE"
"OH YA? DAN CAMKAN INI DIARGA LESMANA SURYA JAYANDRA LO AKAN MENYESAL ATAS APA YANG LO LAKUIN BARUSAN"
"KALO LO MASIH GAK BISA BERPIKIR DENGAN DINGIN SETIDAKNYA LO SADAR DIRI DENGAN APA YANG LO PERBUAT" Ara langsung pergi meninggalkan Arga sendiri
"AAARRRGGHHHHH APA YANG LO LAKUIN ARGAA,BODOH BODOHHH!" teriak Arga sambil menjabak rambutnya sendiri
Sedangkan di sisi lain ada seseorang yang tertawa puas atas apa yang telah didapatkannya
"Segampang itu?" gumamnya sambil tersenyum miring seolah meremehkan
"Gak sia sia selama ini" lanjutnya sambil tersenyum dan bersandar di tembok yang ada... Matanya menatap langit
"Kak tunggu sebentar lagi, suami kamu akan menyusul" ucapnya dengan tersenyum lebar
"Kamu gak akan sendirian lagi sekarang, karna apa? Aku akan mengirimkan dia padamu, secepat mungkin, dan berbahagialah kalian di alam yang berbeda"
"Mari kita lihat tanggal bermainnya" lanjutnya dan pergi meninggalkan tempat itu
Hai hai aku udah lama banget gak up....
Kira kira dia siapa ya? Ayokkk tebak siapa yang racunin papa Arga
Jangan lupa vote dan coment:)
Salam Arga&Ara♡♡ :)
KAMU SEDANG MEMBACA
IN FAMAUS
Teen FictionIni kisah tentang mereka, dua orang berbeda tetapi dengan karakter yang sama, ini kisah tentang kesenangan dan penderitaan yang mereka alami,sebuah faktor yang membuat keduanya menjadi bungkam, menjadi idola sekolah tetapi tak pernah peduli atas gel...