Ara menunggu Arsya di dalam mobil sambil membaca wattpad Mariposa 2 karya Luluk HF, kesukaan nya. Karena baper dengan Acha dan Iqbal, Ara memalingkan wajah nya ke arah jendela mobil. Pandangan Ara teralih ke seseorang memakai topi hitam dan masker hitam terlihat begitu mencurigakan. Ara kemudian mengambil beberapa gambar dari orang itu yang sedang berdiri di depan pintu Indomaret. Jenis kelamin nya tidak bisa Ara tebak, karena penampilan nya sangat ambigu.
Orang tersebut seakan sedang mengincar seseorang, Ara terus mengawasi gerak-gerik orang tersebut. Pandangan mata nya terus tertuju pada Arsya, Ara semakin curiga orang tersebut mengincar Arsya.
'Mau apa dia? Kenapa dia terus mengawasi kak Arsya? Siapa dia sebenarnya?' batin Ara penasaran.
Ara melihat remang-remang, di pinggang orang itu terselip senjata tajam semacam pisau.
'Apakah dia adalah sosok misterius? Tapi sosok itu kan serba hitam, lah orang ini berpakaian biasa berwarna dan tidak hitam seluruh nya, atau apakah dia mata-mata dari sosok itu? Arggh, sebenarnya siapa sih sosok misterius itu? Dan berapa banyak anggota nya yang tersebar di kota Jakarta?' Ara terus berpikir keras, hal itu sangat menguras tenaga pikiran nya.
Di sisi lain, Arsya sedang membayar di kasir, orang mencurigakan itu terus saja mengawasi nya. Saat Arsya mulai berjalan keluar dari Indomaret, orang itu seakan mengambil benda tajam di selipan sabuk di pinggang nya. Ara melotot, ternyata orang itu benar mengincar Arsya. Sialan! Umpat Ara.
Dia lalu keluar mobil dan menghampiri cowok dengan sekantong kotak susu Indomilk coklat bawaan nya, meski kaki nya masih sakit, tapi Ara memaksakan untuk lari,
"Kak Arsya!!" teriak Ara sambil berlari menghampiri Arsya. Orang mencurigakan itu mengurungkan niat nya saat Ara berlari menghampiri Arsya.
Gadis mirip Una itu melirik ke samping, orang itu sudah berlari pergi.
"Kenapa?"
Ara menoleh ke arah cowok di depan nya, ia bingung harus berkata apa? Tidak mungkin dirinya mengatakan yang sebenarnya pada Arsya mengenai orang itu, pasti cowok bermata hazel itu tidak akan mempercayai dirinya.
Gadis itu meringis, "anu, kak, em..Ara kepingin ice krim" alibi nya.
"Nggak! Ini udah malem dan lo nggak boleh makan ice krim, lagian lo itu masih demam" omel nya.
Ara mengangguk dan tersenyum.
"Ngapain senyum-senyum?" tanya Arsya sambil menaikkan sebelah alis nya.
"Eng-enggak k-kok, hehe"
"Gue kan udah bilang jangan keluar mobil, trus jangan lari-lari, kaki lo masih sakit kan?"
Kepala Ara menunduk, "I-iya ma-maaf k-kak"
Arsya memberikan kantong belanjaan nya pada Ara, "Pegang ini!"
Gadis itu mengambil alih kantong belanjaan tersebut, "i-iya k-kak".
"Bandel banget sih! Dasar bocah!"
"Kok, bocah? Ara buk-"
Cowok berambut coklat muda itu langsung menggendong Ara.
"Egh, egh.."
"Lo itu emang bocah, udah kecil, suka minum susu lagi, pendek juga, suka ice krim, plus bandel!"
"Nggak, Ara nggak bandel, Ara juga nggak pendek, ini masih proses kak, kata bunda kalo seseorang rajin minum susu nanti cepet tinggi, gitu" jelas nya.
'Lucu' batin Arsya sambil menahan tawa nya saat melihat wajah Ara yang menggemaskan.
"Terserah lo aja. Susu nya segitu cukup nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA 2✔
Fiksi RemajaSekuel dari Story Arsya. kepergian Fatimah, membuat Arsya kehilangan semangat untuk hidup. kehidupan Arsya kini berubah drastis seperti awal mula, Penguasa Jalanan, pembalap terhandal, dan seorang bad boy kejam di SMA Galaxi. Hingga pada suatu hari...