2

8 2 0
                                    

Sudah setengah jam aku berada di perpustakaan dan yang kulakukan hanyalah membolak balik cover buku sambil mendengarkan lagu. Entahlah, hari ini aku merasa bosan dengan semua buku di perpustakaan. Sementara jam berdetik semakin dekat dengan jam kuliah selanjutnya.

Akupun beranjak ke resepsionis –loket penjaga perpustakaan- dan menyebutkan nama dosen itu. Seperti yang sudah ku duga, buku yang dimaksud dosen itu terbilang banyak. Aku sempat merasa kewalahan membawanya tapi, mengingat bahwa dosen itu sangat baik padaku jadi tidak ada salahnya aku membantunya kali ini.

" Permisi" Ucapku di depan kantor dosen

Tak ada balasan, ya sebaiknya aku langsung masuk saja karena buku-buku ini semakin terasa berat. Aku sedikit terkejut dengan tatapan yang juga terkejut menyambutku saat aku memasuki ruangan. Hanya ada dosen itu dan seorang laki-laki tinggi.

" Maaf pak, tadi saya sudah mengucap salam tapi, tidak ada jawaban. Saya harus truh dimana buku-buku ini?" tanyaku

" Di dekat brankas itu saja, terimakasih Aira atas bantuannya"

" Baik, pak. Saya permisi untuk masuk kelas"

Aku pun segera keluar dari ruangan itu dan pergi ke kelas selanjutnya. Koridor di gedung ini terasa sangat sunyi dan aku sangat menyukainya. Tidak ada tawaan, suara bising, orang-orang yang berlagak kenal denganku dan yang paling aku sukai aku tidak perlu merespon orang-orang yang berbicara padaku.

" Hei!"

Seperti ada yang memanggil dan itu pasti bukan memanggil diriku

" Hei!"

" Hei kau! Baju biru!"

Akupun menoleh ke asal suara itu.

" Kau memanggilku?" tanyaku cuek

Ia pun menghampiriku sambil mengatur nafasnya

" Apa aku mengenalmu?" tanyaku lagi, dan yang lelaki itu lakukan hanyalah diam

" Maaf, kau membuang waktuku" Ujarku lagi melangkah meninggalkannya.

" Tunggu dulu!"

" Apa yang ingin kau katakan?" tanyaku memberhentikan langkahku dan menoleh ke arahnya

" Kelasmu.. diliburkan" Jawabnya sedikit tersengal. Sepertinya ia berlari mengejarku tadi. Dan benar saja ia adalah lelaki yang kulihat di ruang dosen tadi.

" Baik, terimakasih atas informasinya" aku pun kembali melangkah meninggalkannya

" Namamu, siapa namamu?" suara lelaki itu kembali menghentikan langkahku

" Aira" jawabku singkat saat melihat ia sudah berada di depanku

" Jimin" balasnya mengulurkan tangan, akupun membalas jabatannya

" Kalau begitu aku haru pergi" Ucapku dan melangkah pergi

" Hei, Tidak baik meninggalkan orang yang baru saja berkenalan denganmu" ia mengejarku. Lagi. Aku hanya diam tak menghiraukannya.

" Boleh aku ikut ke tempat kau pergi?" tanyanya.

Sungguh kesabaranku mulai menipis, aku muak bertemu orang yang selalu mendekatiku. Terlebih jika orang tersebut bertingkah ramah di depanku.

" Dengar, aku tidak mengenalmu. Aku bukan temanmu, dan aku tidak punya urusan atau masalah denganmu. Jadi jangan menggangguku, aku tidak punya waktu untuk orang sepertimu. Permisi" jelasku padanya

" Excuse me, lady. First is we already know each other's name, and second, I don't want to disturb you. And last a people like me? Let me tell you, I'm not what you think, actually" balasnya kembali memberhentikan langkahku

Thank youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang